Hari pertama- Osaka
First time traveler alias baru pertama kali jalan-jalan ke Jepang? Sama dong dengan saya. Nah untuk itu saya ingin berbagi pengalaman bikin itinerary selama satu minggu di Jepang, dan sebenarnya saya jadinya malah lebih, engga seminggu malah jadi sebelas hari. Tapi plan awal adalah seminggu, jadi here we go …
Sebagai seorang yang baru pertama kali pergi ke Jepang, tentu saja yang saya siapkan adalah nyari info sebanyak-banyaknya. Walau banyak teman saya bilang, gak bakal kesasar di Jepang mah, soalnya transportasi jelas dan mudah. Tetap saja saya merasa kudu dan wajib menyusun itinerary biar pede pas jalan-jalan.Sebelum pergi tentunya yang kita siapkan adalah tiket!
Saat ini banyak tiket promo ke Jepang, jadi pantau saja sering-sering apalagi kalau travel fair. Cuma bagi saya yang kerja bikin pas pergi di tanggal-tanggal yang promo kok susah ya. Karena saya prefer untuk pergi di minggu-minggu yang ada libur kejepit.Tiket yang cukup miring harganya di tahun 2019 ini adalah Cathay Pasific, Air Asia, dan Garuda. Enak sih pakai Garuda, soalnya kan direct, pergi tengah malam bisa sampai pagi di Osaka. Langsung bisa cuss jalan-jalan.
Namun apa daya, pas saya mau beli tiket Garuda kemarin di hari Jumat tiba-tiba ada pemberitahuan tidak ada penerbangan Jumat dan berubah menjadi Sabtu. Looh…. akhirnya saya beli Cathay Pasific. Biarpun transit di Hongkong 4 jam tak apa lah. Yang penting sampai Osaka pagi-pagi di hari Sabtu.Saya berangkat bertiga dengan teman-teman. Pesawat berangkat jam 2 siang hari Jumat dan kami check in jam 12 siang.
Setelah proses imigrasi selesai dan hal-hal lainnya, berangkat ke Hongkong dan tiba disana untuk transit selama 4 jam. Jam 1 malam kami berangkat lagi menuju Osaka dan tiba jam 6.30 pagi keesokan harinya. Jepang berbeda 2 jam lebih dahulu dari Indonesia.Tiba di KIX atau Kansai Airport, kami menukarkan tiket JR Pass atau Japan Rail Pass di kantor JR yang ada di bandara. Japan Rail Pass yang kami beli adalah tiket untuk menggunakan kereta api cepat (shinkansen) dan yang tidak cepat (yang penting dilayani oleh provider JR) selama seminggu.
Shinkansen yang kami bisa gunakan dengan JR Pass adalah kedua tercepat. Yang paling cepat adalah Nozomi, tidak include dalam list yang boleh dipakai. Tapi Hikari yang mana adalah kedua tercepat juga udah cepat juga sih. Tokyo Osaka ditempuh dalam waktu kurang lebih 3 jam saja. Kan jaraknya lebih dari 500 km tuh.
Untuk perjalanan kami ini, saya dan teman-teman dibantu oleh Astrindo Tour, tapi perginya sih sendiri, jadi dokumen-dokumen perjalanan dan persiapan untuk transportasi dan hotel dibantu oleh mereka. Nah untuk lebih jelas tentang JR Pass dapat dibaca infonya di Japan Rail Pass, sedangkan untuk jadwal-jadwal kereta saya menggunakan aplikasi Hyperdia. Aplikasi ini membantu sekali untuk melihat jadwal-jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta. Jadi engga bingung saat di stasiun. Ga pakai acara celingukan cari-cari jadwal dan platform.
Ini itinerary hari pertama saya di Osaka.06.30 tiba di Kansai Airport (KIX)
07.00 proses imigrasi dan bagasi
08.11 Kansaikuko line (JPY 1.100) atau dengan JR Pass menggunakan Nankai Express.
Bila tidak menggunakan JR Pass, alternatif dengan osaka amazing pass buka jam 8.30 untuk penggunaan subway, bis dan diskon atau free ke tempat-tempat wisata dan makan. Bisa juga naik limousine bis ke herbis hotel (bus stop dekat dengan Osaka Station) Biaya tiket Limousine Bus sekitar IDR 300.000 perjalanan 1 jam ke Osaka. Lebih mudah bila membawa-bawa koper dan hotel dekat dengan bus stop. Soalnya naik turun subway cape banget, apalagi kalau tidak aa eskalator.10.30 Tiba di osaka station
10.40 Menuju hotel Mystays Premier Dojima 2 chome 4 1 sonezakishinchi kita ward osaka
11.00 Menitipkan tas bila belum bisa check in
11.30 Jalan kaki ke Kita Shinchi station 6 menit 400 meter
12.00 Makan siang sekitar stasiun/subway
12.15 JR Touzai Gakkentoshi Line platform 2
12.20 Tiba di Osakajokitazume Station
12.30 Jalan kaki 1.6 km 20 menit
13.00 Tiba di Osaka Castle, bila memiliki Osaka Amazing Pass bisa gratisan masuk.
15.00 Ke stasiun Osakajokoen jalan kaki 19 menit 1.3 km
15.30 Menuju Dotonburi naik JR Osaka Loop Line turun di Tsuruhashi ganti jalur kintetsu nara line platform 3
15.40 Turun di Osaka Namba Station
15.50 Jalan kaki ke Dotonburi 450 meter
16.00 Wisata kuliner dan foto2 di sekitar Dotonburi
17.00 Menyusuri sungai Tombori River Walk dan berjalan kaki ke Shinshaibashi
18.00 Shinshaibashi shopping arcade tempat belanja macam-macam oleh-oleh khas Osaka
19.00 Makan sekitar Shinsaibashi atau Dotonburi
20.00 Yotsubashi station platform 2 ride 3 stops atau kembali ke Namba Stasiun
20.10 Tiba di station Nishi umeda jalan kaki ke hotel 400 meter
Hotel yang saya pilih ini karena dekat dengan stasiun subway, Limousine Bus Stop, dan juga ke Osaka Stasiun, jadi cukup strategis untuk pergi ke kota lainnya atau untuk berjalan-jalan di kota Osaka. Untuk pemesanan bisa melalui Agoda.com atau partner lainnya seperti Booking.com.
Untuk destinasi menarik di Osaka berikut daftar tempat yang wajib dikunjungi buat yang pertama kali jalan-jalan di Osaka. Saya sih engga sempat semua, tinggal kita tentukan saja yang mana yang akan menjadi prioritas. Soalnya jalan-jalan solo, sama teman, keluarga, dan anak-anak tentunya membuat prioritas kita menjadi berbeda. Misalnya untuk liburan keluarga, tentunya anak-anak akan suka banget kalau diajak ke Universal Studio. Umeda Sky Building juga menarik sekali untuk berfoto-foto.
Osaka Castle
Osaka Castle atau Osakajo selesai dibangun di tahun 1590. Konon dibangun pertama kali di zaman Sengoku (tahun 1583), Oda Nobunaga membangun istana di lokasi yang menempati reruntuhan kuil Osaka Honganji. Saya sendiri sangat mengagumi bebatuan yang menjadi benteng istana tersebut. Terlihat sangat kokoh dan megah! Castle juga nampak menjulang dan sangat anggun. Siapkan alas kaki yang nyaman untuk berkeliling Castle Osaka. Angin juga cukup kencang di musim semi walaupun matahari bersinar cerah. Akhir bulan April jadi masih terasa dingin karena hembusan angin.Sekitar Osaka Castle banyak orang berpiknik. Rupanya orang Jepang memang senang piknik. Padahal musim bunga Sakura di Osaka sudah lewat.
Cape memutari kastil, kita bisa membeli eskrim green tea seharga Y500 di kios-kios penjual makanan. Ada juga rebung bakar, cuma bakar, yakitori alias sate ayam, juga makanan lainnya. Saya sempat duduk-duduk dan membiarkan roti bekal saya dirampok burung-burung gereja langsung dari tangan saya. Lucu sekali,

Dotonbori dan Shinsaibashi – Kuliner dan Belanja
Kayaknya engga lengkap kalau ke Osaka bila tidak mampir ke daerah Dotonbori yang penuh dengan neonlight. Malam hari terasa begitu berwarna selain penuh dengan orang yang berjalan hilir mudik menikmati suasana dan kuliner, lampu-lampu billboard Dotonburi sungguh meriah!Setelah memutari Osaka Castle, -sebenernya ga niat muterin tapi engga sengaja karena mikir jalan yang lebih dekat keluar ternyata salah jalan malah muter, cape bener bok!, kita kembali ke subway menuju Dotonburi.
Karena sepagian tadi sudah membiasakan diri mencari arah subway, perjalanan ke Dotonburi terasa lebih mudah dan cepat. Ya lagia dibantu google map. Kadang saya juga pakai aplikasi rome2rio kalau engga yakin sama platform yang diarahkan google map.Tiba di Dotonbori jelang sore. Dimana lampu billboard mulai menyala dengan meriah.Cuma pas saya kesana si Glico Man lagi mati lampunya. Mungkin belum bayar listrik sudah nunggak 2 bulan.
Orang luar biasa banyak berjalan-jalan di daerah Dotonbori dan Shinsaibashi. Karena pas saya kesini lagi Golden Week. Orang Jepangnya juga lagi liburan. Musim ini disebut juga Shoulder Season. Pundak bersenggolan terus dengan pundak orang lain saking padatnya. Ga perlu ke Shibuya deh buat lihat orang berjejal-jejal di jalan. disini juga banyak. Selain Glico Man, ada Kani Doraku. Restoran dengan kepiting raksasa yang bergerak-gerak di sebagai reklame di depan restaurantnya. Pas dekat restoran ada board bertulisan Welcome to Osaka.
Banyak orang berfoto meniru pose Glico Man atau berdiri berpose depan Kani Doraku dan tulisan Welcome ini. Jalan tak jauh dari situ ada kios makanan Takoyaki yang terkenal dengan gurita raksasa di depannya. Nama restaurant takoyaki tersebut adalah Kukuru.Takoyaki memang makanan yang terkenal berasal dari Osaka. Bahkan disebut sebagai soulfoodnya Osaka. Saya membeli 1 kotak untuk saya nikmati dengan teman saya. Rasanya begitu lembut dan meleleh di mulut. Takoyaki terlezat yang pernah saya rasakan.
Tak jauh dari Kukuru ada toko makanan khas Osakan untuk oleh-oleh. Kuidaore Taro maskot Osaka yang berupa badut berpakaian garis merah putih sambil memukul drum ada di depan toko itu. Jadi mudah dicari. Kuidaore sendiri berarti “eat till you bankrupt”. Orang Osaka memang terkenal punya rasa humor yang tinggi juga senang makan. Oh ya saya pun sempat makan di Kani Doraku. Lumayan juga harganya. Berdua untuk makan malam aneka kepiting sekitar Y 7400. Mahal yah untuk sebuah pengalaman kuliner.
Menunya adalah aneka masakan kepiting. Ada yang digoreng, ada yang direbus, ada yang mentah. Tapi porsinya kecil-kecil. Kalau ingin kenyang tambah sushi saja. Nah sushinya gede-gede. Malah kekenyangan jadinya.

Dekat dari Dotonbori ada arcade Shinsaibashi yang ramai dengan aneka toko. Bisa belanja kosmetik atau perawatan tubuh juga fashion. Aneka toko berjejal disana. Cuci mata doang juga ok kayaknya, saya berusaha tidak tergoda beli ini itu. Kalau kalap belanja gimana dengan nasib koper saya nanti. Tapi akhirnya engga tahan juga untuk tidak belanja! Saya membeli beberapa snack Osaka, juga KitKat aneka rasa. Gemes soalnya. Bukan buat oleh-oleh loh tapi buat saya makan sendiri.
Banyak aneka produk makanan dengan rasa green tea. Bikin emesssh banget dah..soalnya saya penggemar green tea.Buat penyuka perawatan kecantikan sudah tradisi untuk belanja aneka produk perawatan tubuh dan wajah di Jepang. Belum lagi banyak toko dengan label tax free. Belanja di atas Y 5000 akan mendapat harga diskon tanpa pajak.
Universal Studio Osaka dan Umeda Sky Building
Gerbang masuk Universal Studios Jepang terletak lima menit berjalan kaki dari
Stasiun Universal City di Jalur JR Yumesaki (juga disebut sebagai Jalur JR Sakurajima).
Dari Stasiun Osaka, ada beberapa kereta langsung per jam (lama perjalanan 15 menit, 180 yen) dan banyak lagi koneksi yang membutuhkan transfer mudah di Stasiun Nishikujo. Dari Bandara Kansai, ambil bandara JR cepat ke Stasiun Nishikujo dan transfer ke Jalur JR Yumesaki ke Stasiun Universal City.
Kalau mau naik bis, Universal Studios Jepang terhubung dengan bus ke Bandara Kansai (50-70 menit, 1550 yen, 1 bus / jam) dan Bandara Itami (45 menit, 930 yen, sekitar 1 bus / jam). Dari kota-kota lain pun banyak bis yang langsung menuju ke Universal Studio.
Untuk mengunjungi Umeda Sky Building dapat ditempuh dengan berjalan kaki 10 sampai dengan 15 menit dari Stasiun Osaka.
Read Full Post »