Bukan instruktur senam ya. Ini bahasan instrospeksi, yaitu tentang menilai diri kita sendiri. Kenapa kemampuan menilai diri sendiri itu penting? Tentu saja penting, tanpa mampu menilai diri sendiri kita akan mudah memberikan judgement pada orang lain. Padahal ternyata kita ternyata tidak lebih baik dari orang yang kita nilai. Nah kan malu.
Intinya dengan introspeksi, kita akan dapat memperbaiki kualitas diri. Bisa bersikap dan bertingkah laku dengan baik dan sepantasnya dalam lingkungan social dan masyarakat. Kenapa pula hal itu penting? Karena manusia adalah mahluk social. Tidak hanya penting dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar, tentunya berinteraksi dengan orang terdekat dan keluarga pun penting untuk menjalin hubungan yang harmonis.
Kalau ada yang mengatakan pada kita bahwa kita harus introspeksi diri, tentunya ada sikap kita yang mungkin salah atau tidak berkenan di mata orang lain. Kita jangan egois dalam menerima kritikan tersebut, kritikan kadang lebih baik dari pujian. Tergantung kita menyikapinya.
Sebelum mengkritisi dengan maksud mencela orang lain, lihat lah diri kita sendiri. Sudah kah kita lebih baik dari yang kita cela? Ingat selalu bahwa mulutmu adalah harimaumu. Saat kita mencela orang lain, tentunya kita tidak mengharapkan celaan itu berbalik kepada diri kita sendiri, dan ternyata sungguh memalukan apabila ternyata sikap dan perilaku kita juga dibawah standar, alias tidak layak dan tidak punya prestasi yang membanggakan.
Berpikirlah dua kali, tiga kali, bahkan empat kali, sebelum menelurkan pernyataan dari mulut yang tidak dapat ditarik kembali. Sungguh menyedihkan kiranya seseorang yang mencela orang lain ternyata dirinya tidak lebih dari benalu di masyarakat, tidak punya prestasi, tidak bisa dibanggakan bahkan oleh keluarganya sendiri.
Yang diperlukan seorang tukang cela, adalah cermin, dan lem untuk mengerem mulutnya.
Leave a Reply