Di suatu sore saat rehat latihan di perbukitan Cipatat, Saya melihat seonggokan pakaian berbulu-bulu dari rami berwarna coklat jerami dan hijau rerumputan yang membuat pemakainya pasti akan sangat mirip dengan boneka bulu Teddy Bear. “Apa itu?” tanya saya ingin tahu. “Ghillie Suit… ini akan dipakai untuk latihan penyamaran besok”. Dan saya berpikir, merayap dengan pakaian gatal tersebut pasti akan sangat menguras kesabaran, karena jarak merayap 10 meterpun harus ditempuh dengan waktu sekitar satu jam. Kemudian saat saya tidak memperhatikan, ada satu orang siswa yang entah karena apa, kemudian dihukum oleh pelatih untuk memakai baju ini dan melompat-lompat di sekitar tenda. Bila gimbal-gimbal di pakaiannya ada yang copot maka hukuman akan ditambah dengan push up. Sejujurnya siswa yang pakai Ghillie suit ini saya lihat rada terlihat menggelikan. Apalagi ditambah dengan helm rumbai-rumbainya, jadi makin mirip Chewbacca di Starwars atau Yeti si Big Foot.
Ghillie berasal dari bahasa Gaelic dan istilah Skotlandia “ghillies” yang artinya pemburu. Tapi beberapa sumber mengatakan bahwa ghillie adalah nama sejenis peri Gaelic yang disebut “brownie”. Peri ini kecil berbaju coklat, pandai menyelinap, liar, dan pandai bersembunyi di antara dedaunan dan tetumbuhan. Selanjutnya Ghillie suit ini sering dipakai untuk berburu sebagai pakaian untuk berkamuflase. Walaupun sejujurnya menurut saya pakaian ini terlihat berat dan sangat tidak nyaman dipakai, rupanya pakaian ini menjadi pilihan top untuk sniper atau misi khusus. Sehingga membuat Ghillie suit ini juga menjadi salah satu materi di pelajaran militer. Selain bermake-up wajah coreng moreng sebagai pelengkapnya tentu saja. (more…)

