Sejauh saya ingat dalam karir saya di bidang masak memasak, saya tidak pernah sukses dalam membuat kue. Kue apapun, baik basah, kering, maupun setengah basah setengah kering. Tapi saya tidak pernah putus asa. Terbukti dengan keputusan saya untuk memiliki mixer, oven dan loyang-loyang alumunium yang rencananya dimaksudkan untuk membuat (setidak-tidaknya belajar) kue.
Beberapa tahun lalu saya mencoba membuat kue tart. Berbekal buku resep bertumpuk hasil langganan dari tukang majalah yang biasa antar koran ke kantor, saya memilih-milih resep yang sekiranya mudah. Ngocoknya tidak ribet dan tidak banyak bahan baku yang aneh dan tidak dikenal. Akhirnya saya memilih kue tart atau sponge rasa jeruk lemon. Kelihatannya mudah Saudara-saudara! Bahan baku gula halus, tepung terigu, mentega, telur, baking powder, whipped cream, lemon, naon sih hesena? Tinggal ayak, kocok sebentar, panggang deh di oven. Saya yakin bisa membuat kue secantik contoh yang ada di gambar.
Ternyata prakteknya cukup membingungkan, belum lagi dapur berantakan karena banyak wadah, muka saya cemong oleh tepung, badan berkeringat, dan saya bingung dengan kocok-mengocok ini. Walaupun mengocok dengan mixer itu mengasyikkan. Saya suka melihat pola-pola dan gelembung yang terbentuk saat bahan-bahan dikocok dan kemudian mengembang. Akhirnya sampailah pada tahap pemanggangan! Hore! Hore! Dengan harap-harap cemas saya tuangkan adonan ke dalam loyang, kemudian saya masukkan ke dalam oven.
Senang sekali saya mengintip kue dari balik kaca pintu oven. Apalagi saat melihat kue itu menanjak naik beberapa kali lipat ukuran semula. Tapi apa yang terjadi kemudian? Setelah kue itu terlihat matang, kue itu kemudian, mengempiskan dirinya. Aneh. Saya kemudian memberi semangat, AYO AYO! Jangan turun ke bawah! (Iya lah turun mah ke bawah). Pertahankan bentuk semula. Namun apa daya. Kue itu mogok. Dia berwujud seperti kue keriput yang melempem. Rasanya? Jangan tanya. Seperti telur campur karet.
Beberapa minggu lalu saya kembali pada cita-cita saya yang mulia. Membuat kue sendiri di rumah! Karena takut gagal, saya membeli satu dus bahan kue instant, hanya butuh tambahan telur, dikocok, dipanggang, maka VOILA! Jadilah kue. Tidak ada ayak-mengayak, tidak ada nimbang-menimbang, lagian timbangan kue saya sudah rusak, dan tidak ada kocok-mengocok yang bikin lieur. Toh di tulisan di bungkus dus, semua langkahnya sudah tertera jelas. Kalau sampai gagal lagi itu namanya keterlaluan. Kue yang saya pilih secantik namanya, Angel Food. Amrik sekali. Sebetulnya saya juga suka Devil’s Food yang penuh coklat itu tapi nanti saja deh.
Anak-anak saya antusias sekali mellihat ibunya begitu berdedikasi membuat kue. Bahkan mereka mencolek bahan yang masih belum dipanggang. Mereka yakin sekali rasanya pasti enak. Setelah saya mengeset oven pada suhu yang sesuai saya masukkan adonan itu ke dalam oven. Saya bahagia sekali melihat kue itu mengembang sempurna. Cantik sekali. Melihat situasi kue terlihat aman (tidak mogok naik, atau melempem tiba-tiba) , saya kemudian mandi dulu untuk menyegarkan badan.
Selesai mandi, saya kembali menengok kue saya. Wah! saya panik bukan buatan, kue saya yang cantik rupanya memilih bentuk menjadi arang. Atau ban mobil. Atau apapun sesuatu yang hitam, bulat, dan tidak sama sekali tidak seperti kue.
Anak-anak saya cemberut dan bilang “lain kali Ma beli saja deh, daripada gagal melulu”. Dan inilah dia bentuk rupa kue terakhir saya. Saya namakan The Cake from Hell.
leonidas: tonight, we eat cake from hell!
:))
Mir, coba cek, apa ovennya itu benar atau nggak suhunya. Ada kok alat ngetesnya. 😉
Bisa jadi kegagalan itu karena salah oven.
Dan kalau bikin kue ya harus benar-benar lihat waktunya. Aku sampai ke mana-mana bawa timer, hihihi…
errr…sekarang mau nyoba bikin roti dulu yang resepnya dikasih Joan itu. Mungkin aja saya beruntung kali ini..hihihihi
Sudahlah, ada orang2 yang sudah mendedikasikan hidupnya untuk membuat kue, jangan kecewakan pengorbanan mereka……
@Abi: dan ada orang-orang yang berdedikasi untuk makan kue buatan mereka, seperti kita
salam kenal teh mira….lucu banget sih pengalamannya bikin kue sekaligus bikin was2 saya juga…jangan2 kejadian itu kelak menimpa saya…heheheh
salam kenal juga, jangan khawatir soal bikin kue..kalo saya mah emang jelas suka lasut bikin2 kue.. dari dulu emang jarang berhasil
foto kue yang di atas tampak bagus teh?
yang atas mah dapat ngambil dari wikipedia. itu foto kue yang seharusnya, hehehehe