Siapakah mereka? Mereka adalah teman-teman tetangga saya. Tukang maen remi dan truf. Tentu saja bukan. Tapi sebentar sebelum saya cerita-cerita soal nama-nama berbahasa Jepang di atas saya mau cerita pengalaman saya minggu kemarin sewaktu pergi ke Ace Hardware.
Saya berada di lorong yang berisi alat-alat pembersih dan cairan macam-macam itu pembersih perabot dan alat rumah tangga. Melihat wajah saya yang terlihat bingung memilih-milih dan mencari sesuatu, seorang penjaga eh customer service menghampiri saya dengan ramah dengan maksud membantu.
“Cari apa bu?”
“Oh eh, itu pembersih karat….” Jawab saya, terdengar gugup. Aneh kan coba masa harus gugup ditanya begitu saja.
“oh pembersih karat, perlu untuk bersihin panci barangkali bu?
“mmmm … bukan, saya perlu untuk…. eh anu..bersihin pisau”
“pisau? diasah saja barangkali bu”
duh saya males banget ditanya-tanya begini jadinya.
“anu pisau saya ga bisa sembarang diasah, eh anu sebenernya bukan pisau tapi,… emh itu pedang… pedang katana, saya cari pembersih katana, sebenernya saya cari choji oil, oh ya sudah deh sepertinya engga ada”.
Penjaga yang malang itu cuma terlihat bengong, sepertinya tampang ibu-ibu yang dandan serampangan seperti saya emang ga pantas nyari-nyari pembersih pedang. Choji oil atau bukan. Ya gitu deh. Lagian ibu-ibu kayak saya pantasnya emang beli pembersih perhiasan atau pembersih karpet dan sofa kali.
Jadi gini. Saya memang penggemar pedang, pisau, keris, Damascus dagger, belati, pisau komando, kujang, mandau, Bowie knife, sebutlah apa saja. Tapi bukan berarti punya banyak. Saat ini saya bukan kolektor. Milik saya hanya beberapa bilah pisau (pisau dapur untuk memasak), beberapa keris warisan, belati kecil model patrem yang saya beli di Toraja. Dan sebilah katana kesayangan saya.Disclaimer: saya bukan anggota geng motor.
Orang sering salah sebut katana dengan sebutan samurai.
Begini yah, katana itu artinya pedang. Pedang atau semua senjata berbilah itu sendiri namanya Nihonto. Katana itu adalah sebutan khusus untuk pedang yang digunakan oleh para samurai. Samurai itu sendiri adalah sebutan untuk prajurit militer milik para bangsawan Jepang jaman dulu.
Termasuk Nihonto adalah semua senjata berbilah seperti Yari : tombak, Naginata : pedang yang bergagang kayu panjang yang digunakan prajurit wanita, dan Wakizashi: pedang pendek, lebih pendek dari Katana, namun lebih panjang dari Tanto: pisau. Gimana sudah cukup pusing mengenal nama-nama senjata Jepang ini? Kalau belum mari kita lanjutkan.
Katana biasanya digunakan berpasangan. Katana berpasangan namanya Daisho (seperti nama restoran yah?). Daisho adalah kependekan dari Daito : pedang yang panjang, dan Shoto : pedang pendek. Digabung dengan sebutan Daisho. Daito -nya adalah Katana, dan Shoto – nya adalah Wakizashi. Dipakai oleh para samurai dengan diselipkan di pinggang seperti gambar disamping. Katana tidak boleh dibawa-bawa masuk ke ruang istana pada jaman dulu, hanya pedang pendek yang boleh dibawa masuk.
Wakizashi bukan digunakan untuk senjata tempur. Dia digunakan sebagai back up, pedang cadangan. Digunakan untuk memenggal kepala musuh, atau untuk harakiri: bunuh diri ala Jepang untuk mati demi kehormatan.
Sedangkan Naginata, pedang bergagang panjang ini, awalnya digunakan oleh tentara infanteri, atau apalah namanya tentara yang jalan kaki itu, dan prajurit biarawan atau biksu. Namun pada jaman Edo, Naginata jarang digunakan lagi oleh pria, senjata ini menjadi simbol para samurai wanita dan merupakan lambang status. Anak perempuan daripara samurai banyak mempelajari penggunaan Naginata ini. Diyakini bahwa Naginata lebih cocok digunakan oleh wanita karena dapat menyerang lawan dari jarak cukup jauh, dengan penggunaan tenaga yang lebih ringan. Saat itu wanita samurai diharapkan dapat membela rumah dan istana saat para pria pergi berperang. Adalah Lady Hangaku atau Hangaku Gozen, yang bernama Itagaki, yang memimpin 3000 prajurit untuk mempertahankan Toeizakayama castle, dia tercatat sejarah banyak sekali membunuh lawan dengan keterampilannya memakai Naginata, sebelum akhirnya dikalahkan oleh musuh yang banyaknya 10.000 orang.
Demikian cerita saya tentang Katana dan Samurai malam ini. Maaf mau tidur dulu, tunduh euy.
Terima kasih Mbak penjelasannya mengenai “Daisho”, sekarang saya jadi tahu apa kegunaan dari Wakizashi..
Same same Mas.terima kasih sudah mampir
agar tidak ada jarak pemisah diantara kalian berdua. bilah keris warisan digantung pake tali/benang dan biarkan goyang2 terkena angin semalaman. bangun tidur dilepas lagi.
salah satu cara sederhana dari beratus cara utk meng-upgrade keris.
selamat mencoba teh mira