Sewaktu ke Shenzhen kemaren itu kami rame-rame ke Funan. Funan adalah distrik yang terkenal dengan industri Hi-technya. Tapi kita tidak nyari barang-barang elektronik dan lain sebagainya disana. Pertokoannya masih pada tutup, karena kita datang pagi. Lagi pula saya bingung ke Mall-mall tersebut. Bingung nyebrang jalannya. Jalurnya banyak banget. Mau naek mass transport saya beresiko nyasar apalagi saya buta huruf disini. Nah, jadinya saya ikutan ke Herbal Center atau mungkin kira-kira demikian judulnya karena saya tidak punya ide lain apa arti tulisan di plang depan bangunan tersebut.
Singkat cerita setelah berkeliling dan diterangkan khasiat berbagai herbal dan jamur-jamuran yang kebanyakan didatangkan dari Tibet tersebut, kami disediakan waktu untuk konsultasi dengan Sinshe wanita yang bergelar Profesor di bidangnya (menurut pengakuannya). O ya wanita berumur 70 tahun (lagi-lagi menurut pengakuannya) yang kelihatan baru berumur 50 tahunan itu pandai berbahasa Indonesia, dengan logat Mandarin tapi. Beliau melihat garis tangan kami, memeriksa detak nadi, pada beberapa orang kadang-kadang disuruh menjulurkan lidah (weee….!) atau menarik kelopak mata. Kalau saya sih cuma garis tangan dan detak nadi saja. Selain tensi, tingkat kolesterol dan lain-lain, beliau juga memberitahukan jumlah anak sekarang ataupun yang akan datang. Bahkan jodoh!. Saya sih ngeri kalau nanya ataupun diberi tahu soal masa depan. Mending saya tidak tahu saja. Lagipula walau bagaimana saya tahu kok kalau saya memang tidak berjodoh dengan Hugh Jackman.
Ternyata dari semua teman-teman, hanya satu dua orang yang dinyatakan sehat 99,9%. Diantaranya saya. Saya sampai nanya lagi untuk meyakinkan. Kata Profesor ‘cuma sedikit kegemukan’. Hoi Profesor, kalau badan saya itu lebih tepat disebut sintal. Bahkan di beberapa negara, ada kategori bahwa makin gemuk perempuan artinya dia makin cantik dan makin berharga untuk jadi ratu (ratu semut kali ya). “Mau pake obat biar langsing atau olahraga saja?” tanya Profesor. Karena obat-obatan disitu paling murah sekitar 250 Yuan, saya spontan menjawab “olahraga saja Prof”. Kemudian saya keluar ruangan.
Beberapa detik saya mikir lagi. Kalau bisa langsing tanpa cape lari keliling lapangan atau sit up tiap pagi kenapa engga? Akhirnya saya balik lagi pada sang Profesor dan minta resep obat pelangsing dan penghalus wajah, biar kinclong ceritanya. Kemudian saya menebus resepnya di apoteker yang terpaksa berbahasa Tarzan dengan saya, hayah nobody speak English euy here. Pusing deh. Moga-moga obat saya engga ketuker dengan obat penggemuk badan deh. Bisa-bisa jadi kalap makan seperti Neng Ira teman saya yang makan 5 kali sehari setelah minum jamu Mpek Tong Seng atau Sam Yung Wan yah?
Hari ini Rere teman saya nanya ” Mi, gimana efek obat langsing yang kamu beli di Funan itu?”
“Nggg…saya belum minum Re”
“Lho kenapa? kalau bagus saya mau beli juga nih, mumpung si Doddy mau ke Shenzhen juga, pasti dia mau beli tuh obat, Doddy kan endut. saya mau nitip sekalian”
“Ngg anu Re..”
Saya garuk-garuk kepala.
“Si profesor punya e-mail gak yah? saya lupa euy ga nanyain dosis dan cara minumnya”
Hihihi, cuma kegemukan dikit aja harus pake obat.
#1 jadi beneran saya kegemukan? *cemas*
“Si profesor punya e-mail gak yah? saya lupa euy ga nanyain dosis dan cara minumnya” -> halah..angger kumat….
btw ora et labora mih, mending renang yukkkkk …..
#3 bukan ‘men sana in corpore sano’ yah? hihihi
ehtapitetepoleholehnyabelomnyampe!
*caricarispesbar*
#2: Kalo makan pake adrenalin sih, cukup pake nafsu aja!
Terus obat penggemuk tubuh ada engga?
#5 obat koreng mau engga Mbu? saya bawa nih. Kemaren temen saya tanya “nama krem kemaren apa?” saya jawab tanpa ngangkat wajah dari kompie “Bao Liang” eh ternyata sampe di rumah dilihat namanya Bao Fu Ling, jauh pisan.
#6 Minum aja Curcuma Plus obat nafsu makan buat anak-anak itu.
#7: Nafsu makan mah sudah punya.
Ada obat/salep buat gelapin kulit?
Sepertinya profesor yang kamu bicarakan sama dengan profesor yang saya jumpai sewaktu saya juga berkunjung ke Shenzhen. dan sekarang ada saudara dan teman juga pengen bertemu dengan si proesor. dan ternyata saya lupa juga dengan nama jalan, nama tempat and nama profesor tersebut. dan juga otomatis tidak tau contact number-nya..Apakah ada yang bisa bantu ?