Menurut penelitian PBB, sebagian besar anak muda di dunia tidak mempunyai bayangan sama sekali tentang bagaimana HIV ditularkan atau bagaimana melindungi diri terhadap virus ini. Tetapi justru masa remaja adalah ketika mayoritas orang aktif secara seksual. Itulah salah satu alasan mengapa virus HIV terus menular dengan sedemikian cepat.
Terdapat dua kecenderungan yang saling memperkuat dan turut mendorong perkembangan krisis HIV/AIDS.
Pertama kenyataan bahwa kaum muda memang aktif secara seksual, sesuatu yang harus diakui sebagai pra-syarat untuk membuat program pencegahan yang efektif. Yang kedua ialah bahwa kaum muda tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk melindungi diri..( aduh, beli kondom aja susah banget sih!) Akibatnya tragis: kaum muda menjadi korban HIV dalam proporsi yang sangat tinggi.
Ini pernyataan dari Carol Bellamy, Executive Director of Unicef , sementara komentar dalam kurung dari saya sendiri
Di dalam beberapa negara yang paling terbuka pada resiko penyakit, presentase kaum muda yang berpengetahuan cukup untuk melindungi terhadap penyakit serendah 20%. Akibatnya separuh dari jumlah infeksi keseluruhan terdapat dia antara kelompok umur 15 dan 24 tahun (untung saya udah 32 tahun euy).
Perkiraan UNICEF yang terakhir di Eropa Timur menunjukkan bahwa mayoritas orang yang hidup dengan HIV berumur di bawah 30 tahun. Yang paling memprihatinkan ialah bahwa perempuan terinfeksi pada umur yang jauh lebih muda daripada laki-laki (apa ini membuktikan bahwa perempuan lebih aktif secara seksual di umur yang lebih muda dibanding laki-laki? kayaknya iya sih, rata-rata survey iseng kecil-kecilan saya membuktikan bahwa pria kehilangan keperjakaannya “baru” di umur 23 an).
Pasangan mereka seringkali laki-laki yang lebih tua dan unsur paksaan jelas merupakan masalah (terkutuklah laki-laki tukang paksa ini). Di negara dimana penularan HIV/AIDS melambat atau menurun, alasan utama adalah bahwa laki-laki dan perempuan dibekali dengan pengetahuan, alat dan jasa untuk mengadopsi perilaku seksual yang aman. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kaitan yang erat antara pengetahuan dan tindakan kaum muda, dan bahwa lingkungan dan pelindung yang aman berperan penting dalam memberikan kaum muda pengetahuan yang diperlukan untuk menghindari infeksi. Tambahan pula, usaha-usaha khusus diperlukan untuk menjangkau anak muda yang sangat rentan, seperti pemakai narkoba suntik.
Ada dua hal yang bisa dilakukan di tempat kerja untuk memastikan bahwa program-program HIV/AIDS menangani kenyataan ini.
Pertama, para pekerja muda mungkin memerlukan pesan-pesan khusus yang disampaikan dengan kepekaan, bahasa yang benar, dan relevan bagi mereka. Informasi mengenai HIV/AIDS kemungkinan sekali akan diterima dengan baik apabila disampaikan oleh anak muda (jadi anak muda, ayo mejadi aktivis pendidik).Para pendidik sesama rekan, atau orang luar yang menfasilitasi seperti LSM, sudah semestinya melibatkan kaum muda (menurut UNI, youth activist itu pokoknya yang berumur dibawah 35 tahun masih bisa dikategorikan sebagai kaum muda).
Kedua, para pekerja di perusahaan yang akan dan mempunyai anak-anak, cucu-cucu, atau memilki adik-adik, mereka mesti merasa yakin dan peduli untuk mendiskusikan HIV/AID dengan anggota keluarga yang lebih muda itu. Sehingga pencegahan HIV/AIDS dapat dilakukan dengan pendidikan secara preventif sejak dini terhadap anggota keluarga tersebut
FAKTA – FAKTA Tentang HIV/AIDS
HIV : Human Immunodeficiency Virus => virus ini memperlemah kekebalan tubuh lho
AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome : karena HIV melemahkan tubuh, orang tak dapat lagi bertahan terhadap sejumlah inveksi hinggapan yang semestinya bisa diatasi. Nantinya salah satu inveksi ini akan mengakibatkan kematian pasien beberpa tahun setelah dia terjangkit (nonton film Gia deh, yang maen Angeline Jolie…contoh tragis fotomodel yang akhirnya kena AIDS)
Penularan HIV: melalui pertukaran cairan tubuh-terutama darah, air mani, cairan vagina, dan susu ibu.
Jalur penularan : Hubungan seksual, hetero maupun homo (kaum homok berhati-hatilah!), yang dilakukan TANPA PROTEKSI dengan partner yang sudah terinfeksi (modus penularan ini PALING TINGGI!)
Darah dan produk darah : transfusi, transplantasi organ tubuh, penggunaan alat suntik, atau alat tembus kulit terkontaminasi lainnya (akupuntur, tatto
Penularan dari ibu ke anak pada waktu kelahiran dan menyusui
SELAIN HAL DIATAS, AIDS tidak ditularkan misalnya melalui pemakaian toilet bersama, alat makan minum, pakaian, ciuman (engga tau kalo gigit-gigitan sampai berdarah-darah mah), salaman, batuk, dan bersin. dll.
pertamax 😀
-=|[bersilaturahmi denGan komentar]|=-
-=|[gretong bilang:budayakan berkomentar]|=-
beberapa negara sudah mensosialisasikan kondom dimana mana, ada yang pakai kotak di sudut jalan..tinggal pakai koin, di Thailand ada pub atau bar, yang begitu beli tiket sudah diberi kondom gratis plus voucher minumannya,..just in case ketemu orang trus mau one night stand. Kalau di Indonesia bisa serba salah,..yang ada FPI pada demo,..memasang iklan kondom di TV saja, sudah ada ormas ormas Islam yang protes karena diangggap melegalkan sex bebas ( walau bukan itu tujuannya ).
Siapapun bisa tertular HIV. Saat ini jalur penularan yang paling tinggi di Indonesia melalui jarum suntik yang digunakan para pengguna narkotika suntik.
Orang dengan HIV/AIDS (Odha) juga manusia. Mari kita bergandeng tangan dengan Odha.