Sewaktu acara wisata makan Bandung Session 1 tanggal 3 Desember 2005 di Batagor Burangrang depan SMA BPI (bukan Batagor Riri) bersama Jay, Joan, Jeff, Priyadi, dan Rendy (Bunda belum datang, masih mandi), kita terkagum-kagum sama semut yang menyeret sepotong mie di dinding yang vertikal.
Sebelum membahas tentang semut, untuk dicatat, batagornya enak bangeet..
Lanjut lagi. Alkisah, bicara tentang semut, satu semut tentu saja tidak akan memberikan gigitan berbahaya, tapi walhasil, bayangkan bila digigit 11.000 bala tentara semut! Semut yang selalu berperang ini konon berasal dari Amerika Selatan. Mereka tidak membangun sarang seperti jenis semut baik-baik lain, tapi merayap dalam barisan panjang, menembus rimba, dan memakan apa, menggigit apa asaja, dan menyengat apa saja yang bisa mereka temui di jalan. Mereka beristirahat malam hari, dan kembali berbaris di keesokan harinya untuk kembali berperang. Mengingatkan saya pada bangsa Romawi jaman Alexander yang Agung. Atau tentara Jenghis Khan.
.
Semut yang kita kagumi kemarin bukan jenis semut tentara, atau kararangge, atau semut marabunta, atau golongan rayap. Sejujurnya saya tidak tahu semut apa. Yang jelas, saya pernah digigit semut jenis itu, dan rasanya gatal. Semut-semut itu bergotong royong membawa mie yang panjangnya sekitar 5 cm, dan berusaha memasukannya kedalam lubang di dinding.
Pak Pri sempat menilik-nilik semut yang mana yang sekiranya bertindak sebagai Pimpro. Walaupun sudah dipastikan semut-semut itu tidak membaca dulu A Guide to the Project Management Body of Knowledge, pengangkutan mie itu terlihat berlangsung sukses dengan manajemen waktu yang efisien. Jay tidak lupa mengabadikan peristiwa tersebut dengan kameranya.
Semut termasuk serangga yang hidup bersama dalam sebuah kelompok besar yang disebut koloni (kalau kelompok gajah disebut koloni juga tidak ya?). Mereka membangun rumah yang besarnya layaknya kota serangga. Serangga lainnya yang juga senang membangun koloni adalah rayap, lebah, dan tabuhan.
Saya ingat sewaktu kecil dulu dan tinggal di kampung, sering sekali membongkar rumah rayap untuk makanan ikan (kasihan juga kalau dipikir-pikir, sudah bangun cape-cape). Ada ratunya yang sebesar jempol dan penuh lemak. Ratu gendut ini tinggal di ruangan yang berbentuk agak bulat pipih sebesar, apa ya? sebesar buah pukih yang normal kira-kira. Ruang kerajaan ini ditempati oleh sang Ratu dan pejantannya. Selain itu ada penjaga yang berjaga-jaga di ruang Ratu ini (menjaga dari apa ya?).
Ruang kerajaan ini pun tempat ratu meletakkan telur hasil produksinya pasca kawin. Setelah dipindahkan ke ruang khusus dengan inang dan dayang-dayang penjaga, anak-anak ini muncul dari telur dan nimfa. Koloni ini sangat lengkap termasuk rayap pencari makan, rayap pembersih, rayap tentara, dan bahkan semut memelihara kutu daun untuk diambil cairan manisnya disebut embun madu, layaknya memelihara sapi. Juga menanam jamur, untuk memproduksi “roti” semut.
Semut dan rayap sangat handal dalam membangun sarang. Sarang atau semut rayap biasanya terbuat dari lumpur basah yang menjadi keras di bawah sinar matahari. Saya ingat waktu perjalanan ke Sota, Merauke waktu jadul (tahun 1998) saya terkagum-kagum oleh rumah semut di hutan Sota yang tingginya ada yang mencapai 4 meter. Foto akan saya scan dulu karena jaman itu saya tidak punya kamdig. Kata buku tentang Serangga dan Laba-laba terbitan Pakar Raya, rumah rayap ada yang mencapai 10 meter. Namun sayang sekali sewaktu saya di Merauke tidak menemukan yang mencapai 10 meter. Wong liat yang 4 meter aja udah kagum banget kok!
Sarang semut memiliki ratusan terowongan dan banyak sekali ruang untuk tempat tinggal, makan, dan tentu saja, berkembang biak. Walaupun gundukan ini luar biasa rumit, semut dan rayap tidak lupa membuat lubang pengatur udara, sehingga suhunya berkisar 1 derajat Celcius. Waaah adem banget. Hebat arsiteknya!.
semut semut kecil saya mau tanya
apakah say bisa ngejang disini 😀
ngejang dan setep juga boleh.. 🙂
* “PAK PRI”! makin lengkap sertifikasi Yamidedih gua
* tanpa skrinsot adalah basbang™
eh pernah ke Sota ! ngapain jauh jauh sampai Bupul ! mau nyebrang ke PNG Ya !
kamu jelek
ada yang gila gila disini
upami nilik-nilik eta tulisan eneng, kirang langkung katingal ngagerenyem kawis sabondoroyot sirem nu papah lebet kana sarangna, katingali hideung, runyem sareng atel dina raraosan.
nuhun
Ada yang bisa bantu kasi artikel tentang marabunta ga???