engga ada yang lucu dengan patah hati. apalagi kalau ngalamin sendiri. tapi kalau temen yang lagi patah hati, entah kenapa ada aja unsur geli gimana gitu ya, apalagi jaman kuliah dulu, hal gak lucu aje seringnya dianggap lucu. brutal kadang-kadang. apalagi becandanya.
di suatu hari yang tentunya saya sudah lupa hari apa dan kapan tepatnya, pokoknya jaman kuliah tingkat dua atau tiga lah, dimana di jaman itu punya duit ga punya duit rasanya happy aja selama tukang teh botol dan mie ayam di kampus masih mau diutangin. nah saat itu kayaknya pagi-pagi sebelum kuliah, saya mampir ke base camp, istilah gaya-gayaan buat rumah kontrakan yang isinya teman-teman kuliah saya yang semuanya laki-laki.
fyi, kampus saya emang mayoritas laki-laki. bahkan di jurusan saya yang notabene judulnya niaga aja kebanyakan juga laki-laki. apalagi di teknik mesin dan sekitarnya. sudahlah disana laki semua, mahluk-mahluk gondrong yang anehnya jarang mandi tapi rambutnya dirawat baik-baik, dengan maskeran lidah buaya atau bahkan merah telur, -serius. saya pernah nguping soalnya obrolan mereka.
nah di base camp yang ga jauh dari rumah yang saya kontrak (tingkat dua saya udah engga ngekost, saya ngontrak rumah kecil), duduklah teman sekelas saya yang bernama panggilan Atom. kenapa dipanggil atom? karena atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi. itu kata Dalton. tapi bukan Dalton bersaudara si cerita Lucky Luke ye. Atom duduk terpekur di ruang depan tempat dimana kita biasa main gaple, engga ada kursi disitu cuma ada karpet. banyak debu bekas rokok dan juga bolong-bolong. sudahlah jangan harap disini bersih sehat dan hygienis. jorok adalah kata singkat padat yang menjelaskan kondisi rumah yang dihuni pria semua ini.
“maneh kunaon tom?” sapa saya. yang artinya kamu kenapa. karena terlihat dia gemetar dengan tubuh kecilnya yang ringkih dan berjaket jeans favoritnya yang sejak sma sudah jadi jaket kebesaran dia. kebesaran dua arti, emang dia bangga dengan jaketnya dan emang kegedean ukurannya. atom teman sma saya juga, yang mana dulu dia juga anggota geng motor, serem lah pokoknya. kecil kecil cabe rawit. tapi saya lupa dulu geng motornya apa ya namanya.
“diputusin euy ku si rina”, jawabnya sedih banget sesedih-sedihnya. wajahnya pucat badan lemas tak bertenaga seperti orang yang sudah diare semalaman dan butuh oralit dan infus elektrolit di UGD sesegera mungkin. oh ya arti kalimat ucapan atom adalah diputuskan oleh pacarnya yang bernama rina. saya sih ga tau orangnya yang mana dan seperti apa. cuma setau saya dia emang udah pacaran lama banget, bahkan bahasannya selulus kuliah mau langsung merit.
“waduh” saya ikut jongkok. “gimana dong” bingung juga gimana ya menghibur cowok yang patah hati. kalau temen perempuan mah ya suka nangis-nangis gitu. ini sih nangis mah engga, cuma kayaknya shock berat. selagi saya ikut duduk terpekur di sebelah atom, datang lagi teman saya berikutnya, nana dan tupeh, nana sering disebut nana dalem, atau seonggok tahi oleh atom dan tupeh. dan tupeh dipanggil seonggok sampah. kita tidak pernah bisa paham apa ide yang mendasari panggilan-panggilan sayang mereka ini. mereka akan saling memanggil “haiii seonggok tahiiiii” dan dijawab lagi, “hoiiii seonggok sampah”, sungguh tidak lucu ya. tapi biarlah selama mereka bahagia.
trus kami semua duduk sebelah atom. lalu atom bercerita, intinya dia masih dalam kondisi kaget, tidak terima, tidak percaya, dan bingung menghadapi kondisi ini. kami hanya bisa manggut-manggut tanda simpati. sambil memesan gorengan dari warung sebelah. lapar juga pagi-pagi belum sarapan. ya bisa dibilang atom ini ada di tahapan denial kalau menurut Kubler Ross grieving cycle.
kami merasa perlu sekali menemani atom di tahap ini. dan kami selalu bisa menemukan alasan untuk tidak kuliah alias membolos. kewajiban kami tentunya adalah menghibur teman yang patah hati. jadi pagi sampai siang kami lanjutkan dengan main gaple. soal main gaple di base camp ini ada cerita lagi tersendiri. ya gitu deh cerita saya, lain kali dilanjut kembali.
Like this:
Like Loading...