Kerja jadi bisa dari mana saja.
Pandemik Covid ini selain tentunya membawa duka cita dan kesulitan besar bagi semua orang, namun tidak dapat dipungkiri di tempat saya bekerja, ternyata hanya pandemik ini yang berhasil membawa digital transformation khususnya dalam hal ini adalah mobile office, memungkinkan di waktu yang sangat singkat.
Saya flashback ke tanggal di pertengahan Maret 2020, di hari terakhir kami bekerja di kantor saat itu. Situasi sangat hectic, beberapa rekan kerja sibuk set up laptopnya agar bisa terkoneksi sebagaimana seharusnya untuk keperluan otorisasi dan akses saat bekerja di rumah nanti, juga membereskan apa-apa di locker yang sekiranya perlu dibawa.
Dari awalnya kami masih menggunakan banyak kertas kerja, dokumen tercetak, juga approval dengan tandatangan basah, semua harus pindah ke digital dalam waktu yang sangat-sangat singkat. Sudah seperti bunyi teks proklamasi. Pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Bulan-bulan pertama bekerja di rumah, oh sungguh luar biasa. Meeting koordinasi seperti tidak ada habis-habisnya. Mungkin banyak dari jajaran manajemen yang masih shock tidak lihat anak buahnya di depan mata. Bisa jadi mereka tidak yakin, ini pada kerja atau bobo siang ya?. Kenyataannya kerja di rumah banyak disampaikan sebagai aspirasi (saya tidak bilang mengeluh disini), bahwa memakan waktu kerja lebih banyak dibandingkan dengan bekerja di kantor. Jam kerja menjadi seolah tanpa memiliki batas yang jelas.
Eh tapi panjang-panjang saya memberikan prolog di atas, sebenarnya bukan mau bahas digital transformation. Oh tidak. Saya malah mau membahas bahwa setelah bekerja sekian lama di rumah dengan tempo atau pace yang lebih teratur dan terbiasa dengan segala meeting online dan sebagainya, saya menemukan bahwa, yang namanya WFH ya emang bisa bekerja dari mana saja. Sejauh ada koneksi internet tentunya. Dan selama kurun waktu WFH ini saya sudah 2 kali malah WFB, Work from Bali dalam waktu yang cukup lama dibanding dulu-dulu yang cuma bisa ke Bali kalau cuma ambil cuti saja.
Sebetulnya WFB ini ga cuma di Bali, ye kannnn? Di Bandung juga WFB, Work from Bandung. Cuma kan saya emang aslinya tinggal di Bandung, jadi ya ga seru aja kalau namanya orang Bandung mah. Sesekali sih emang saya pernah staycation di hotel biar ga bosan-bosan amat di rumah. Sekali di Trans Hotel Gatot Subroto, sekali waktu lainnya di Hotel Padma Ciumbuleuit. Kenapa di hotel tersebut? nanti saya akan review terpisah, kenapa hotel-hotel tersebut ok banget buat staycation.

Leave a Reply