Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘sport’ Category

Bandung Iaido Club

Pertama-tama saya akan ceritakan apa itu iaido.  Tapi sebelumnya saya akan posting dulu logo Club kami. Yay! Keren kan?

Iado adalah seni bela diri tradisional Jepang dengan menggunakan pedang.  Terjemahannya dalam bahasa Inggris adalah sebagai berikut:

Iaido is a word composed of three parts: ee, meaning “to exist”; ai, meaning “harmony” or “unification”; and do, meaning “path” or “way.” It refers to the most widely practiced formal sword styles, usually made up primarily of solo forms, or “waza.” Each form is a prearranged sequence of motions designed to simulate defense against an attack by a swordsperson. The major motions in iaido are the draw, cut, whipping the blood off the blade, and resheathing, but the hallmark of legitimate iaido is the fast, effective draw that not only gets the sword out of the scabbard, but also cuts the attacker. The two most widely practiced iaido styles are Muso Jikiden Eishin Ryu and Muso Shinden Ryu.

Mari kita membahas pedang yang digunakan untuk iaido/iaijutsu terlebih dahulu.  Di Indonesia, orang seringkali menyebut Katana: pedang tradisional Jepang sebagai pedang Samurai atau Samurai saja.

Sebetulnya katana itu sendiri adalah pedang panjang Jepang. Di Jepang sendiri, katana merujuk pada semua jenis pedang.  Pedang yang umum dikenal adalah pedang satu mata, melengkung dan umumnya digunakan oleh Samurai jaman dahulu sebagai senjata.

Katana yang tajam disebut Shinken (real sword), yang tidak tajam disebut Iaito. Pasangan Katana adalah Wakizashi atau Shoto yaitu bentuk Katana yang serupa namun lebih pendek. Pasangan kedua senjata ini disebut Daisho. Untuk berlatih combat yang biasa digunakan adalah Bokken, pedang kayu dengan model dan panjang menyerupai katana.

Berbeda dengan bela diri lain, iaido diartikan dengan bentuk bela diri  dengan menarik dan menghunuskan pedang dengan mulus, melalui gerakan yang terkontrol pada saat menarik pedang dari sarungnya (Saya), menyerang atau menebas lawan, membersihkan (tepatnya menyipratkan dengan penuh gaya) darah dari bilah katana, dan menyimpan kembali Katana ke dalam Saya, dengan teknik dan gaya yang indah tentu saja.

Tertarik?

Read Full Post »

MengGolep? Sumpah ga Bisa

Kalau orang Sunda kan bilang main bola itu jadi mengbal, nah kalau main golf ya jadinya menggolep. Ceritanya begini, saya bukan seperti Macnoto yang lahir di lapangan golf, emang sih dibesarkan dekat lapangan juga, yaitu lapangan bola. Lapangan yang bisa sekaligus buat main layangan, kucing-kucingan, gatrik, gala asin, ngejar capung dan latihan pencak silat. Jadi yang saya lebih banyak tahu sih ya campuran untuk bikin gelasan kenur buat ngadu layangan itu (yang paten dari bohlam lampu, atau tegel). Campur putih telur. Jadi deh, benang layangan gelasan buat ngadu. O ya hati-hati tangan luka. Tajam lho. Balik lagi soal golf, saya beneran cengo, newbie, dan stiknya aja sumpah baru hari ini saya megang.

Awalnya sih dari dulu juga suka sih diajak-ajak sama teman di kantor buat driving, atau latihan. Tapi saya keukeuh sureukeuh, saya lebih suka lari-lari di lapang basket, atau olahraga lainnya yang mengandung unsur kekerasan (gebukin kasur yang dijemur misalnya). Alasan lainnya sih minder sebenarnya. Hehehe, kalau mas Toni -temen kantor saya- bilang sih (kalau lagi kumat isengnya ngeledekin) saya ini ga bermental orang kaya karena suka minderan. (more…)

Read Full Post »