Saya baru mendapat hadiah buku dari Direktur Keuangan di perusahaan saya bekerja. Judulnya The Art of Thinking Clearly, 99 Sesat Pikir. Karangan Rolf Dobelli. Buku ini datang di suatu sore di saat saya akan mandi, bertandatangan Pak Sonny (nama Bapak lengkap Leonardus Wahyu WM, sebutan pak Sonny darimana saya tidak tahu), dengan ucapan terima kasih atas kontribusi selama ini.
Jujur saja saya sudah lama tidak membaca buku, tapi untuk alasan sentimentil karena saya senang sekali dapat hadiah berupa buku, saya langsung membacanya (dan lupa kalau mau mandi). Di judulnya disebutkan bahwa sesat pikir ini adalah dalam investasi, bisnis dan masalah pribadi. Baca dua halaman pertama, karena bahasa terjemahannya enak, saya lanjut membacanya bahkan sambil berdiri depan lemari (karena tadinya mau ambil baju).
Kalau saya sudah mulai membaca buku, biasanya memang tidak bisa berhenti. Jadi malamnya saya lanjutkan lagi membaca setelah tugas harian saya selesai.
Ada yang saya note terkait dengan Bagian nomor 5, Anda Harus Melupakan Masa Lalu, terkait dengan sesat pikir biaya yang sudah dikeluarkan. Katanya sesat pikir yang paling berbahaya adalah saat kita berpikir bahwa kita telah menginvestasikan banyak waktu, uang, tenaga, atau kasih sayang ke dalam sesuatu, apakah itu hubungan dengan orang atau sesuatu hal terkait bisnis. Investasi yang sudah kita keluarkan menjadi alasan untuk melanjutkan, bahkan bila kita sudah jelas gagal atau menghadapi kegagalan. Semakin sudah banyak yang kita investasikan , semakin besar biaya yang sudah dikeluarkan, semakin banyak waktu yang sudah dihabiskan, menjadi dorongan pembenaran untuk melanjutkan, walau sudah hancur-hancuran.
Investor atau hubungan antar suami dan dan istri sering menjadi korban sesat pikir seperti ini. Entah ini dalam urusan pekerjaan ataupun toxic relationship. Dimana seharusnya saat kondisi sudah tidak memungkinkan untuk diteruskan dengan berbagai faktor dan kerugian yang terpeta di depan mata, namun kita tidak ambil tindakan untuk berhenti, karena faktor sesat pikir biaya tadi. Disini apa yang dimaksud Anda Harus Melupakan Masa Lalu memegang kunci penting untuk keberanian mengambil keputusan.



Leave a comment