Rasanya aneh sendiri apabila pikiran tentang dia mulai datang, selalu tanpa peringatan tanpa alarm tanpa rambu-rambu. Begitu saja rasa sakit itu menjalar dari ujung jari, merambati aliran darah, lalu berkumpul di suatu titik dada, dalam satu tusukan tajam. Nyeri.
Aku tidak pernah bisa mendapatkan keindahan dari rindu. Karena terasa pedih yang sangat menyakitkan sehingga mengaburkan kelabat-kelabat indahnya ingatan. Rasa kehilangan itu terasa seperti kekurangan udara. Di tengah keramaian atau tawa teman di hadapan, terkadang kurasakan berat kutarik napas, rasa seperti air naik perlahan sampai batas kepala, dan aku menggapai, mengangkat tubuh agar masih tetap mendapat hirupan demi hirupan agar tetap hidup. Sesak.
Setiap pertemuan hanya menambah torehan luka. Dan aku tetap gila. Saat pikiran warasku berkata untuk menjauh dari dia, kegilaan itu akan kembali datang di saat menemukan kesempatan, mencuri waktu untuk bersama berdua, dan kembali berjauhan dengan tambahan luka, dan kegilaan yang parah.
Bila ini cinta, aku ingin mengembalikan pada yang punya. Aku tak sanggup menanggungnya. Aku tidak sekuat seperti yang kukira semula, aku luka, pengap dan gila, karena rindu dan keinginan untuk untuk bersamanya.


This excellent website definitely has all of the info I
needed concerning this subject and didn’t know who to ask.
It’s really very complicated in this active life to listen news
on Television, therefore I simply use internet for that reason, and obtain the most recent
news.
It’s an amazing article in favor of all the web visitors; they will obtain benefit from it I am sure.
If some one needs too be updated with latest technologiess afterward he
mmust bee pay a visit this site and be up to date every day.