Insiden Wadah Celana Dalam
Perjalanan ke Bromo bulan lalu masih menyisakan sekelumit senyum dan cengiran malu. Buat yang sudah berlaku malu-maluin. Di kereta menuju Malang yang terlambat itu, AC yang kadang mati kadang hidup membuat jadi serba salah. Mau selimutan atau engga? Jadi plin plan gini sepanjang jalan. Jadi ga jelas mau ngapain sepanjang jalan.
Karena susah tidur jadi kurang kerjaan juga, saya dengan bangga menunjukkan wadah toiletries saya kepada teman sebelah saya, yang merupakan bekas wadah celana dalam. Kata teman saya, kok pake begituan? saya jawab, bagus kan ada cangkolannya. Lagipula saya bilang saya ga punya wadah plastik untuk membawa sikat gigi dan lain-lain perlengkapan bersih-bersih. Ini kan keren, kata saya. Bekas wadah celana dalam merk Marks & Spencer.
Lalu satu persatu teman-teman saya menunjukkan wadah toiletries mereka. Wadalah, bagus-bagus. Ada yang hitam ada yang merah, dengan emblem logo perusahaan kami. Lalu kenapa saya tidak punya barang yang sama? Sambil cemberut saya mengutuk, lain kali bila ada pengadaan untuk pembuatan souvenir saya tidak akan ikut tandatangan. Yang lain ketawa-ketawa saja mendengarnya. Katanya salah sendiri saya suka asik sendiri, jadi pas ada yang bagi-bagi souvenir saya tidak kebagian.
Insiden Tukang Kuda dan Bokong
Pulang dari Bromo, di jalan ada sedikit kehebohan dalam bertukar cerita. Saya mendengarkan saja.
“Eh waktu naik kuda, pantat kamu dipegang gak waktu lompat naik ke kuda?”
“Iya, wah kamu juga?”
“Iya, saya juga,..mungkin udah standard operation procedure disana kali ya, kalau mau naik ke ke atas kuda kudu didorong sambil dipegang pantat”
“Iya saya juga sama, oh kamu juga. Sukurlah kirain saya doang!”
Saya nyeletuk,
“Sorry yee, saya ga dipegang-pegang bokongnya sama tukang kuda”
“Lho kok bisa??” yang lain pada kagum setengah tidak percaya.
“Ya bisa lah, lagian kalian mau naik kuda kayak manjat tembok, terang aja didorong sama tukang kudanya, lompat dong kayak saya, itu tuh,…kayak mau lompat tali yang udah tinggi sekepala, lincah gitu lho….”
Yang lain pada menyesali insiden pegang bokong tersebut. Gak ada yang rela rupanya, kalau saya selamat dari jamahan.


Leave a comment