Saya bukan ahli kesehatan jiwa dan juga pengamat perkembangan mental anak. Tapi bila ditanya apakah cerita-cerita untuk anak-anak penting untuk perkembangan jiwa mereka, maka tanpa pikir panjang, akan saya jawab “PENTING!”. Seberapa penting dan kenapa penting, wah teuing. Saya bukan ahlinya untuk menjabarkan. Yang jelas saya sih senang membaca cerita anak, membeli buku cerita anak, dan menyuruh anak membaca, sekali-kali sih saya bacakan juga, atau dengan liciknya saya akan bilang “Dede kan lagi belajar baca, jadi harus Dede yang baca dong, kalau Mak yang baca artinya Mak yang belajar baca, jadi sekarang Dede yang baca dan Mak mau dengerin”. Hihihihihi.
Kesimpulan singkat manfaat bacaan cerita anak dari hasil baca-baca sana-sini sih sebagai berikut:
Books help children develop vital language skills.
Reading can open up new worlds and enrich children’s lives.
Reading can enhance childrens’s social skills.
Reading can improve hand-eye coordination.
Reading can provide children with plenty of good, clean fun!
Tuh kan banyak manfaatnya. Selain itu bagi saya membaca cerita bersama menjadi alat untuk berkomunikasi yang efektif antara orangtua dan anak.
Pada waktu saya masih bocah, saya senang sekali membaca cerita-cerita rakyat, kisah para nabi, legenda baik lokal maupun dongeng dari berbagai negara di dunia. Salah satu buku favorit saya adalah Kumpulan Cerita Anak Sedunia oleh Hilda Boswell. Yang edisi bahasa inggris judulnya Hilda Boswell’s Treasury of Children’s Story.
Yang menarik pada Hilda Boswell, ilustrasinya sangat indah. Buku tersebut terbit tahun 1971. Sampai setua ini saya masih terkenang-kenang pada ceritanya, pada gambar-gambarnya yang lembut dan menawan. Raut anak-anak disana digambarkan begitu halus, dengan pipi merah jambu yang sehalus sutra. Peri-perinya tampak begitu cantik. Ratu Salju di cerita Lucy di Negeri Narnia begitu agung, begitu cantik, dan begitu dingin tampaknya.
Banyak cerita-cerita terkenal di buku tersebut, misalnya “The Story of Fairyfoot” by Frances Browne (from Granny’s Wonderful Chair), “The Selfish Giant” by Oscar Wilde, “The Substitute” by E.B. White (part of the Stuart Little story), “The Road to Dover” by Charles Dickens (part of the story of David Copperfield), “Through the Fire” by Mary de Morgan, “The Snow Child” by Nathaniel Hawthorne, “Tom” by Charles Kingsley (from Water Babies), “Lucy in Narnia” CS Lewis, part of Chronicles of the Narnia.
Berikut adalah cuplikan dari cerita Through the Fire-nya Mary de Morgan:
Through the Fire is a romantic tale set in Victorian London and occurs on the nights of Christmas Eve and New Year’s Eve when many magical things are possible. Little Jack befriends the Fire Fairy Princess Pyra who yearns to marry her beloved, the Water Fairy Prince Fluvius. They can only love from afar, lest her fire evaporate his water and his water extinguish her fire. Jack embarks on an adventure to the Old Man at the North Pole to seek an answer to their dilemma.