Pendek. Paling tingginya tidak mencapai 150 cm sekalipun. Badannya besar di tengah. Alias besar di lingkaran perut. Kakinya kecil sehingga posturnya seperti kodok. Ditambah leher yang jauh dari kata jenjang. Payudaranya sudah lama melorot rupanya sejak bertahun lalu. Sekilas terlihat behanya yang murahan tidak mampu menjaga agar isinya tidak luber keluar dari cup. Tentunya merosotnya membuat putingnya sudah meraih pinggang. Seperti cerita lama tentang setan kalong wewe. Seperti itulah kira-kira gambaran ilustrasinya.
Bibirnya yang bergincu tebal warna menyala ditarik ke bawah sudutnya oleh tarikan mulut yang menyiratkan meremehkan orang lain. Riasannya tebal rupanya berupaya membuat shading di hidung agar terlihat mancung. Highlightnya berlebihan menegaskan bahwa hidung pesek itu sulit disembunyikan dengan kontur gelap dan terang. Mata diberi sudut celak hitam yang mencuat ke atas yang belepotan tidak rapi. Ditambah tempelan stiker untuk membuat ilusi kelopak mata. Alisnya yang tadinya disulam dengan ala 6D rupanya sudah memerlukan touch up. Digambar lagi dengan pinsil alis yang sialnya kiri kanan tidak simetris.
Rambut sudah menipis dan terlihat botak di ubun-ubun namun diberi bubuk penghitam agar tidak terlihat tipis. Selera berpakaiannya terlalu biasa. Pakaian murah saja ternyata yang dipakainya dengan model sederhana. Ada baiknya tidak mengimbangi cara riasan wajahnya yang cenderung ‘bold’ dan menor. Sehingga tidak terlalu mirip ondel-ondel. Sepatu model wedges dengan ketinggian di atas 5cm adalah terlihat sebagai upaya untuk mendongkrak panjang kakinya agar tidak tenggelam. Kuku-kuku kaki dan tangan dicat warna terang. Adalah lebih baik makhluk ini tidak bersuara. Karena suaranya getas menyakitkan telinga. Lagipula luar biasa menjengkelkan orang yang mendengar bila dia membuka mulut dan mulai menghina orang lain seolah dia lebih hebat dan lebih segalanya.
Ingat Dolores Umbridge di Harry Potter? Nah kira-kira begitulah gambaran sosok ini.
Leave a Reply