Repost my old article with edited version
Kadang ada orang yang cuma bisa membaca tanpa bisa mencerna, atau mengambil kesimpulan semena-mena tanpa bertanya. Atau bahkan orang cuma bisa ngomong tanpa pakai otak karena otaknya salah tempat ada di dengkul. Seperti kata Qui-Gon Jinn kepada Jar Jar Binks, “Just because you speak doesn’t make you intelligent.” He means that just because you can talk doesn’t mean you are intelligent. A lot of people talk, but they are stupid and say nothing of consequence.
Judul di atas ini bukan ngata-ngatain orang. Ini bukan sindiran, ini bukan fabel. Ini bukan saya yang bikin analogi. Ini kutipan yang saya ambil dari sebuah adagium yang saya ambil dari berbagai sumber. Kenapa berbagai sumber? Soalnya kalimat ini sudah sering dijadikan ungkapan, dan berseliweran di banyak artikel atau percakapan.
Tapi sebenarnya asal mula kalimat ini, yang aslinya berbunyi “On the internet, nobody knows you’re a dog” adalah caption di kartun yang digambar Peter Steiner untuk majalah The New Yorker di tahun 1993. Kalau gak percaya cari saja sendiri di wikipedia. Tapi masalah yang ingin saya angkat disini bukan masalah penggunaan kata anjing. Anjing adalah binatang yang baik dan manis. Saya sangat cinta anjing.
Jadi bukan, bukan itu. Saya hanya mencermati betapa pasnya kalimat itu dengan kondisi dunia maya ini. Siapa sih yang tahu dibalik komputer di seberang sana? Apakah benar perempuan ataukah lelaki, ataukah mahluk jejadian. Who knows kan?. mengangkat bahu. Siapa sih yang tahu kalau foto saya yang mejeng di profil ini sebenarnya sudah saya edit habis-habisan sehingga muka bopeng saya terlihat mulus, dan sebenarnya saya ini sudah operasi ganti kelamin beberapa kali? Ini misalnya lho. Saya tidak pernah pergi ke Thailand atau Korea Selatan untuk operasi.
Ini cuma misal. Betapa banyaknya penipuan bermodus internet dengan social medianya saat ini. Orang pura-pura baik dan mencari simpati lewat tulisan dan kata-kata manis, orang tampak romantis dan baik hati, lalu memberikan foto yang ganteng atau cantik (padahal entah foto comot darimana) dilanjutkan dengan menguras habis-habisan para lelaki atau wanita yang sudah terjerat rayuannya.
Tidak sekali dua kali kita membaca tentang scammer ini. Atau sebaliknya, bisa jadi yang tulisannya gahar menakutkan, atau genit cetar membahana, aslinya santun dan nginyem saat bertemu. Lho kepribadian ganda jangan-jangan. Kadang berbeda memang antara tulisan dan kenyataan. Lalu apakah tulisan itu benar fakta, kisah nyata atau khayalan darimana kita bisa tahu dong? Tentunya hanya penulis yang tahu. Jenis tulisan sendiri berbeda-beda. Pembeda awal adalah fiksi dan non fiksi. Selanjutnya dibagi lagi ke berbagai genre. Lalu tulisan sendiri baik di blog atau kanal-kanal berita, apa tujuan penulis menulis itu? Ya suka-suka yang nulis dong. Bisa jadi orang menulis untuk cari uang, cari sensasi, beropini, berbagi cerita, kisah perjalanan, otobiografi, atau sekedar latihan menulis saja.
Untuk awal, jangan lah mudah percaya, pada apa yang kau lihat, kau dengar, kau baca. Gunakan nalar, akal, pikiran, logika. Jangan sembarang menelan hoax, jangan sembarang menyebarkan berita, jangan sembarang beropini, jangan asal cuap, dan kalau mau cari keributan, kudu tahu konsekwensinya dan memang punya basis data yang kuat dan relevan, dan yakin sepasukan militer buru sergap ada di belakang Anda.
Intinya kadang orang memberi kesan sebaliknya di dunia maya, berbeda dengan aslinya. Terkadang untuk sebagian orang tertentu, internet merupakan pelampiasan sisi lain dari diri yang di kehidupan sehari-hari yang tidak berani ditampakkan. Ada juga untuk berteman dan belajar. Sharing and caring. Menulis adalah karya, bila kita ingin baik hasilnya tentunya perlu latihan. Menulis juga ajang pertemanan.
Lalu bagaimana kita bisa tahu bahwa teman kita adalah orang beneran bukan jejadian? Tidak ada cara paten dan keren untuk membedakan hal ini. Intinya sih jangan mudah percaya, itu saja. Gunakan selalu logika, juga hormati orang lain, selalu berkomentar dan menjalin komunikasi dalam koridor dengan etika sebagaimana di dunia nyata. Nanti orang beneran atau jejadian, biasanya lama-lama akan terungkap dengan sendirinya. Ada komentar yang saya kutip dari artikel di CNN yang bikin saya tersenyum: “Always remember and keep HOLY: This is the internet, where men are men, women are men, and children are FBI Agents….”
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Di Internet, Gak Ada yang Bakal Tahu Kalau Kau Seekor Anjing”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/miramarsellia/55280d7e6ea834071b8b4582/di-internet-gak-ada-yang-bakal-tahu-kalau-kau-seekor-anjing
Kreator: Mira Marsellia
Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator.
Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com
Leave a Reply