Sore itu langit biru cerah nyaris tak menyisakan awan, hanya sesaput awan cirrus menyemburat seperti selendang apsari.
Angin hangat sisa siang yang semarak dengan terik. Suara-suara putaran besi terdengar jauh dari taman ini. Kendaraan yang menyemburkan polusi tersaring oleh barisan pohon rindang bagai penjaga-penjaga hutan Fangorn di Lord of the Rings.
Kita duduk berdua saja.
Tak banyak pertukaran kata. Kita bermain dengan pikiran kita. Aku ingat senandung lagu payung teduh sekilas..tapi kemudian pikiranku kembali memutar ke lain arah. Kita disini hanya menikmati hening. Mungkin dirimu juga sedang menikmati Hypnos yang meniup-niup matamu agar pejam, meminjam belaian angin sore.
Adalah indah saja saat bersama. Lapar mendera. Dan tidak ada uang untuk menukar jadi makanan. Tak mengapa. Masih ada sisa teh susu yang kita bagi segelas berdua.
Yang kita bisa adalah menikmati impian, memintal kenangan. Mungkin suatu hari kita akan lihat juga untaian benang hidup kita di warna senja menjadi kain membentang seperti Gringsing Tenganan.
Leave a Reply