Tidak terasa hampir tiga bulan saya di rumah aja, karena corona ini, tapi diam di rumah dengan senang hati malahan. Maklum semenjak pindah kerja ke ibukota empat tahun yang lalu, kesempatan di rumah hanya dua minggu sekali atau kalau pas cuti. Nah sekarang bisa berbulan-bulan di rumah. Gimana engga hepi.
Untuk saya pribadi ini kesempatan banyak buat berkumpul dengan keluarga, nyobain berkreasi resep masakan, belajar mengejar kursus online saya yang tak terurus dan ketinggalan, dan kembali menjalankan hobi saya yang terbengkalai, yaitu bercocok tanam.
Barangkali bisa menjadi ide buat yang lain untuk mengisi waktu di rumah sehingga menjadi produktif, ini apa-apa yang saya lakukan selama masa karantina.
Bercocok tanam: konvensional atau hidroponik.
Begitu kembali ke kota Bandung, saya berpikir, bila saya harus mengurangi ke luar rumah untuk berbelanja kebutuhan makanan maka selain stok makanan seperlunya, saya pikir saya perlu kembali menanam sayur. Kenapa sayur? karena sayuran buat keluarga kami adalah makanan pokok, namanya juga orang Sunda, ga nemu sayur sehari bisa sakaw. Jadi beberapa hari saya di Bandung, saya langsung memperbaiki kembali peralatan hidroponik saya yang terbengkalai dan langsung membibitkan sayuran standar untuk masakan sehari-hari yaitu: kangkung, bayam, pakchoi, caisim.

Untuk kebutuhan salad biar gaya kayak orang bule, saya menanam aneka lettuce, dan arugula. Selain itu saya menanam aneka jenis cabe, mentimun, buncis, bumbu-bumbu masakan aneka rupa (jahe, kencur, bawang merah, bawang putih, bawang daun), bahkan menanam jagung juga, yang terakhir ini karena iseng, terinspirasi lagu menanam jagung di kebun kita. Setelah 3 minggu, semua sayuran saya bergiliran dapat dipanen, bahkan saya bagi-bagikan pula untuk keluarga saya, dan tetangga.
Berolahraga: biar sehat dan turun berat badan
Saya mencanangkan eh mentargetkan untuk melakukan olahraga setiap pagi dan sore selama masing-masing 30 menit. Apakah itu aerobik, zumba, yoga, apapun yang ada di youtube dan gerakannya engga susah diikuti. Ada yang pernah posting di Instagram, usaha itu tidak pernah membohongi hasil. Makanya saya coba buktikan apakah usaha saya membuahkan hasil.
Ternyata setelah dua bulan menjalankan olahraga rutin tadi, pagi sebelum kerja, atau siang pas jam istirahat, sore setelah jam kerja atau jam 7 malam setelah beres urusan masak dan dapur, saya memperoleh penurunan berat badan sebanyak 5 kg. Horeee!! Tahukah anda betapa sulitnya saya menurunkan berat badan di Jakarta? Selain waktu terburu-buru untuk pergi ke kantor sehingga tidak sempat olahraga, malampun tidak sempat karena seringnya saya masak dulu buat my other half sepulang kantor.
Belajar/Kursus Online
Jaman sekarang mau belajar atau kursus online gampang banget dan murah, yang murah gratisan ya belajar mandiri aja lewat macam-macam media pembelajaran gratis. Kalau ingin dapat sertifikasi, juga bisa. Saya sendiri yang berbayar nyoba ambil di Udemy. Saya coba ambil kursus menggambar dengan cat air dan yoga dan pernafasan untuk kesehatan
Saya juga pernah coba di edx. Kalau di edx, belajarnya bisa gratis, kalau mau dapat sertifikat itu sebagai opsional, kita membayar setelah kursus bila ingin dapat sertifikat.
Dari perusahaan juga saya mendapat akses untuk belajar online di Harvard Management Mentor, affiliate dari Harvard Business School. Menurut saya mater-materi disitu sangat nyaman dipelajari secara online. Selama karantina ini saya menyempatkan online untuk belajar online 1 jam di malam hari. Biasanya jam 10 sampai dengan jam 11, nyari ngantuk sih sebenernya.
So far saya udah dapat sertifikat-sertifikat ini:
- Change Management Certificate
- Crisis Management Certificate
- Decision Making Certificate
- Performance Measurement Certificate
- Persuading Others Certificate
- Project Management Certificate
- Strategy Planning and Execution Certificate
- Stress Management Certificate
- Time Management Certificate
Memasak dan Mencoba Resep Baru
Terakhir makanan iseng modifikasi ala saya adalah tahu bulat isi keju mozarella. Enak? enak sih menurut saya dan anak-anak. Mengikuti prinsip ibu saya, makanan kalau udah pakai keju dan susu pasti enak. Tantangannya adalah bagaimana kejunya tidak meleleh selagi digoreng sebelum tahunya crispy di luar.

Makanan lainnya kesukaan anak-anak saya adalah chicken strip ala saya dengan bumbu rahasia tapi engga rahasia-rahasia amat. Kuncinya hanya Anda harus punya herbs segar. Kalau engga pakai bumbu herbs segar tidak akan seenak buatan saya.
Ini saya share resepnya ya:
Dada ayam 1 kg potong-potong sebesar dua jari. Cuci bersih, beri perasan jeruk nipis, diamkan sebelum dibilas. Ini gunanya biar ayam tidak berbau amis. Kalau jeruk nipis atau lemon tidak ada, saya pakai jeruk purut. Jeruk purut tidak ada saya pakai sedikit cuka.
Tumbuk bawang putih 5 siung, bawang merah 5 siung, jahe 2 cm, sedikit pala, sesendok teh merica hitam.
Nah ini bumbu rahasianya. Petik rosemary satu batang ambil daunnya, segenggam thyme segar, dan setangkai dill. Rajang halus, aduk bersama tumbukan bumbu-bumbu di atas. Beri garam, sedikit gula pasir, sedikit kaldu blok bila suka. Bumbui ayam dengan bumbu tersebut, diamkan dua jam di pendingin.
Siapkan tepung, campur garam dan merica. Bila ingin berwarna menarik beri sedikit bubuk kunyit, bila ingin sedikit hot and spicy, beri bubuk cabe gochugaru korea satu sendok makan.
Gulingkan ayam di tepung bumbu, bila suka bisa dicelup dulu ke dalam kocokan telur sebelum digulingkan di tepung. Goreng di minyak panas dengan terendam alias deep fried. Harumnya akan menyebar ke seluruh dapur anda.
Menyalurkan Hobi
Mungkin ada di antara kita yang hobinya adalah tidur. Masa karantina ini adalah saat yang tepat untuk menyalurkan hobi tersebut. Ada juga yang jadi belajar menjahit dan menyulam seperti anak saya, Dinda. Selain itu juga dia menciptakan beberapa lagu dan merekamnya. Anak saya satu lagi, Drea hobinya ya tidur. Walau sesekali melukis. Saya sendiri, hobi saya ya berkebun tadi, sudah dibahas di atas. Siapa tau di masa pandemik ini, banyak yang jadi menemukan bakat-bakat yang terpendam.
Nah kalau ini contoh-contoh kegiatan pandemik yang menurut saya kurang produktif:
Posting selfie tak berhenti-henti di sosmed. OMG, do you think like people care about your eyelashes and your contour and highlight on your nose that so extremely white like mandrill?. Saya lihat ini juga jadi fenomena di kalangan artis maupun non artis, mungkin saking gabutnya jadi posting selfie melulu tiap hari.
Jadi ratu tiktok. Ya kali kalau isinya bermanfaat atau bener-bener bagus. Kalau cuma mangap-mangap dan joget-joget nanggung, please deh. Ga usah mempermalukan diri sebegitu jauhnya. Kecuali mau menunjukkan kalau diri anda stress.
Ah udah deh gitu aja. Suka-suka orang juga sih mau ngapain ya. Ngapain kudu bingung sama kelakuan orang lain.
Leave a Reply