Semalam aku ingat sedang bermimpi. Mimpi absurd karena disitu aku bertengkar dengan petugas pemeriksa di bandara. Aku meminta uang logam seratus rupiah dengan bulatan besar, di mimpi itu sepertinya besarnya menyamai bulatan sebesar bola pingpong. Dimana aku meminta petugas bandara itu memberikannya kepadaku untuk aku gunakan sebagai koin kerokan.
Saat itu rupanya handphoneku berdering. Tepatnya bergetar. Karena suara deringnya aku matikan. Rasanya dari tempat yang jauh sekali padahal tergeletak di samping tempat tidur.
Aku terbangun dan kulihat jam. Jam 12 lewat 30 menit. Ini lewat tengah malam. Handphoneku sudah berhenti bergetar. Kulihat siapa yang begitu punya nyali di malam buta menelepon.
Ternyata kamu.
Tak hendak kutelepon balik. Karena aku pikir kalau pun darurat biasanya disusul sms atau whatsapp message.
Pagi aku kirim pesan.
Kau menelepon tadi malam?
Ya. Jawabmu.
Aku pikir aku bermimpi.
Tidak.
Kepencet?
Tidak.
Kamu kangen?
………tidak ada jawaban….
Hahaha…itu klu dilihat waktu tidurnya, jari tanganya menari nari spt lg mencet keyboard hp.
Kalau tidak ada jawaban berarti kangen tuh