Mungkin terdengar melankolis.
Tapi memang saat ini aku memang sedang mengingat-ingat, kapan aku terakhir merasa sangat bahagia.
Karena katanya bahagia itu tergantung pikiran kita sendiri. Bahagia atau sedih adalah hasil dari pemikiran kita sendiri dalam memandang sesuatu.
Kalau seperti itu kenapa aku harus merasa sedih? Kenapa kebahagiaan dan kesenanganku tergantung pada orang lain?
Kenapa aku harus merasa berat bernafas padahal udara yang kuhirup masih seperti kemarin.
Mengapa aku harus merasa sepi ditengah hingar bingar…mengapa aku harus merepotkan diri dengan pikiran itu-itu saja.
Katanya lupa itu ada untuk kita lepas dari luka. Agar hal-hal menyakitkan yang menoreh menutup kembali seperti daging dan kulit yang menyatu kembali. Yah masih ada bekas. Tapi tidak menganga dan mengucur darah. Andaikan dapat kupinta lupa, Tuhanku berikan aku lupa yang banyak. Khusus tentang hal yang satu itu. Agar aku tidak mengingat walaupun sekedar namanya. Agar aku tak mengeluh bahwa hidup ini lengang tanpa hadirnya.
What’s uƿ, үeah this post is truly nice and I have learneԁ lot of things from it regarding blogging.
thanks.