Aku sangat mencintainya sampai sakit rasanya. Dan saking sakitnya rasanya sampai menjadi kebas. Maksudku kadang perasaanku tumpul. Tidak bisa menangis karena buat apa menangis. Tidak bisa berpikir karena tak ada jalan lagi. Tidak bisa berbuat apa-apa tepatnya. Jalani saja.
Kevin pernah bilang saat aku tanya bagaimana perasaannya kepadaku, katanya dia sendiri tidak tahu bagaimana mengatakannya, karena buat dia ini adalah sesuatu sulit dijelaskan.
Suatu hari saat aku menelepon entah berapa tahun yang lalu, aku menangis.
Dia tidak suka aku menangis.
Dia bilang, bahwa kita tidak bisa bersama adalah terjadi karena wrong time wrong decision.
Dan berulang-ulang setelah itu kita bisa berjam-jam membahas kenapa ini bisa terjadi. Biasanya saling menyalahkan satu sama lain. Kemudian pembicaraan kita terus berandai-andai. Andaikan dulu kita begini, andaikan dulu kita begitu. Dan kedepannya, andaikan bisa begini andaikan bisa begitu.
Aku tidak tahu seserius apa Kevin dalam hal pembahasan ini. Nada suaranya jarang terdengar sedih. Biasa saja seperti tanpa emosi berlebihan. Bukan nada suaranya yang membuat aku tambah sedih. Tapi apa yang dia ucapkan.
Aku yang sedih kadang menangis. Kadang dia berandai punya anak laki-laki, kadang dia berandai untuk datang ke rumahku yang sekarang, berdiam di kebun dan menatap gunung Burangrang dan Malabar di kejauhan dari atap rumahku. Kadang dia juga tiba-tiba bersemangat mengajakku ke kampungku dan menginap di rumah nenekku. Atau menyuruhku pergi ke Manado dan melihat bekas sekolahnya dulu.
Dan pernah, dia bilang “Kenapa kamu menikah dengan yang lain? Padahal tidak usah, ada aku yang akan menjaga kamu”.
Aku jawab,
“Kamu engga pernah bilang begitu dulu”
Dia jawab,
“Aku tidak tahu kalau kamu mau untuk aku…”
Setelah itu kami tidak bisa bilang apa-apa lagi dan pembicaraan akan beralih pada hal-hal absurd dan tidak penting lainnya. Untuk mengalihkan pikiran dari hal yang bikin sedih dan ucapan penyesalan.
Bertahun aku pacaran dengan Kevin anehnya aku tidak pernah pergi nonton film bareng. Atau duduk di taman berdua misalnya. Atau pergi kemana naik motor berboncengan.
Kami banyaknya duduk saja mengobrol. Atau dia bekerja dengan laptopnya dan aku duduk saja memperhatikan. Dulu pernah suatu malam aku saking takutnya kehilangan momen bersamanya aku menahan diri tidak tidur. Aku takut tertidur dan hilang lah jam dimana aku bisa menatap wajahnya dan mengelus rambutnya sesekali. Padahal selalu waktu bersamanya sangatlah sedikit. Konyol betul ya. Kayak di cerita kartun Jepang saja. Tapi ya memang begitu adanya.
My shattered dreams and broken heart
Are mending on the shelf
I saw you holding hands, standing close to someone else
Now I sit all alone wishing all my feeling was gone
I gave my best to you, nothing for me to do
But have one last cry
Chorus:
One last cry, before I leave it all behind
I’ve gotta put you outta my mind this time
Stop living a lie
I guess I’m down to my last cry
Cry……
I was here, you were there
Guess we never could agree
While the sun shines on you
I need some love to bring on me
Still I sit all alone, wishing all my feeling was gone
Gotta get over you, nothing for me to do
But have one last cry
Chorus:
One last cry, before I leave it all behind
I’ve gotta put you outta my mind this time
Stop living a lie
I know I gotta be strong
Cause round me life goes on and on and on
And on…..
I’m gonna dry my eyes
Right after I had my
One last cry
Chorus:
One last cry, before I leave it all behind
I’ve gotta put you outta my mind for the very last time
Been living a lie
I guess I’m down
I guess I’m down
I guess I’m down…
To my last cry…
Leave a Reply