Setelah jadian yang sebenarnya aku juga agak blur gimana awal ceritanya aku dan Kevin bisa sampai jadian, pokoknya singkat cerita kita pacaran, Kevin kerap datang ke Bandung.
Mengingat dia kerja di Jayapura, adalah aneh dia bisa sering datang. Paling tidak sebulan sekali. Bahkan bisa lebih. Setiap ada meeting ke Jakarta, Kevin pasti ke Bandung. Atau memang sengaja datang. Kadang sampai 3 hari dia disini.
Kevin jadi lebih tau jalan-jalan di Bandung dibanding aku sendiri. Apalagi dia juga sering pakai mobilku untuk keluyuran dengan teman-teman satu perusahaan kami. Sepertinya keluyuran tempat dugem. Awalnya sih sering kena tilang karena salah jalur jalan. Tapi lama-lama jadi sering ngebut karena hapal jalan.
Suatu hari Kevin ke Bandung, aku biasanya selalu ambil cuti kalau dia datang. Habisnya kan jauh. Ketemu juga susah kalau dipikir. Tiket Jayapura Jakarta dan lanjut ke Bandung kan engga murah.
Dia selalu menginap di daerah Dago atau Cipaganti. Saat itu aku juga sedanf mengambil kuliah ekstension di kampus Dipati Ukur. Pas Kevin datang kali ini aku sedang UAS.
Dia bilang bawa saja buku-buku catatan dan latihan soalnya ke tempat dia menginap. Nanti belajar sama dia, katanya.
Percayalah, urusan belajar ini gagal total. Setiap aku baca catatan atau mengisi soal Kevin selalu mengajak ngobrol atau menjahiliku.
Karena kesal akhirnya aku letakkan buku dan menatapnya dengan putus asa.
“Eh Kyra, kamu bisa dansa?” tanyanya.
Aku menggeleng sambil menjawab,
“Engga bisa, tapi mamaku bisa. Cheek to cheek dan cha cha cha gitu deh”
“Yuk sini aku ajarin”, katanya sambil menarik aku berdiri.
Kevin memelukku dan mengajariku langkah-langkahnya.
“Kita orang Manado selalu suka berdansa”, katanya. Lalu katanya lagi,
“Nanti kalau kita menikah, pas pesta kita akan dansa pertama sebelum yang lain”
Aku sibuk dengan langkah kakiku jadi tidak menyimak apa yang dia katakan.
Kevin menggumamkan lagu sambil menarikku berdansa berkeliling di ruangan kecil ini. Entah lagu apa dan berapa banyak lagu yang dia nyanyikan.
Dan aku terus saja menginjak kakinya.
Dan tak satupun mata kuliah pada UASku yang nilainya layak untuk lulus.
Leave a Reply