Tidak banyak restoran di Bandung yang khusus menyajikan makanan khas Timur Tengah alias Middle Eastern. Yang saya ingin bahas disini adalah restoran Qahwa salah satu dari yang tidak banyak itu yang menyajikan hidangan khas Timteng ini di kota Bandung.
Berlokasi strategis di Jl Progo No 1 yang notabene dekat dengan keramaian JL Laksamana Laut RE Martadinata, yang disebut Jl Riau dulunya. Ramai, karena banyak pusat belanja seperti Factory Outlet dan tempat-tempat makan. Saya pribadi suka seputar Jl Progo karena masalah romantisme saya pada jalan kecil berpohon kiri kanan dan kafe-kafe kecil yang menarik dan cantik. Dan di Jl Progo banyak pilihan.
Balik lagi ke Qahwa, restoran Timur Tengah ini. Kemarin di siang panas bolong saya menculik suami saya yang lagi asik bekerja mengendali kuda supaya baik jalannya. Tepatnya sih lagi asik berkutat di balik layar laptopnya. Handphonenya tidak diangkat, mati karena sedang dicas. Jadi saya tau-tau nongol saja di jendela ruang kerjanya. Setelah ijin pada satpam di depan tentu saja.
Kantor suami saya berlokasi dekat Jl Progo, jadi ya saya ajak saja ke Qahwa. Saya yakin sih dia suka makanan disana, karena dia dan ortunya alias mertua saya, pernah tinggal di Syria untuk beberapa waktu lamanya. Saya sendiri bukan penggemar makanan Timur Tengah yang fanatik. Saya mah orang sunda asli yang senang sambal terasi dan ikan asin beserta dedaunan. Tapi engga nolak sih makan di berbagai tempat dengan makanan dari berbagai negara di Bandung dan manapun. Dan katanya kan jadi orang ga boleh fanatik, ntar susah hidupnya dan sulit menerima perbedaan dan adaptasi. Gitu.
Karena kami berdua pede kalau makanan Timur Tengah ini berat adanya, jadi engga berani pesan banyak-banyak. Saya membatalkan pesanan Um Ali saya, karena saya yakin pasti engga akan sanggup menghabiskannya nanti. Jadi saya memesan sebagai berikut:
Mandhi Laham
ini nasi campur daging kambing. Berasnya dari jenis beras Basmati yang panjang-panjang dan pera. Berbumbu rempah, saffron dan merica hitam dan entah apalagi, rasanya ringan tidak terlalu berat dengan rempah. Kalau ingin mencoba tiga rasa nasi sekaligus ada paket berisi nasi kebuli, nasi kapsah dan nasi mandhi. Tapi porsinya besar. Harus diserbu ramai-ramai. Kambingnya sendiri adalah kambing muda yang terasa sangat empuk dan mudah lepas dari tulangnya. Enak. Tidak ada bau kambing yang prengus sama sekali. Kalau yang tidak suka kambing bisa pilih ayam.
Satu porsi Mandhi Laham ini ukuran sedang, namun masih terlalu banyak buat saya, jadi saya ekspor sebagian ke piring suami saya. Kalau menurut cerita suami saya, porsi beginian mah engga ada apa-apanya dibanding di Syria. Dia pernah lihat perempuan kecil kurus memesan nasi dalam nampan yang besar tiga kali lipat besarnya dari piring saya ini, dengan seekor ayam utuh, dan itupun masih nambah lagi. Mungkin perempuan-perempuan Timur Tengah memelihara naga di perutnya. Makannya banyak, badannya biasa saja.
Mugalgal Laham
Ini semacam oseng atau tumisan daging kambing dengan paprika hijau dan bawang bombay serta tomat. Rasanya ringan terasa segar dengan tomat yang masam. Teman makan bisa pilih roti Pita atau nasi. Suami saya pilih roti.
Muqobalat
Ini campuran dari 4 hidangan pembuka yang umum disajikan di timur tengah. Saya ingin coba semua makanya milih menu ini. Terdiri dari Tabbouleh, ini adalah daun parsley cincang, mint, bulgur dan tomat dengan kucuran lemon, lalu Baba Ghanoush, eggplant atau terong panggang yang dihancurkan dicampur bumbu. Hummus, yang sepertinya dari jenis lentil atau legume. Pokoknya kacang-kacangan yang dihaluskan. Dan Mutabal, dari warnanya sih terong juga. Abu-abu gitu soalnya. Cuma saya lupa itu satu lagi apa ya namanya, jadi mungkin Mutabal.
Makanan pembuka ini dicocol dengan roti pita panggang. Enak? Enak sih. Tapi kalau belum biasa ya rada aneh juga. Saya sih lebih suka Hummus dan Tabbouleh. Bukan berarti saya engga suka terong. Tapi terong ya..gitu deh. Terong. Dan ini terong, yang benyek. Bukan berarti lantas saya engga makan. Habis kok.
Um Ali
tidak jadi dipesan. Tapi saya suka banget Um Ali disini. Puding roti hangat dengan almond dan kapulaga. Manis dan lembut. Konon Um Ali adalah puding yang dibagikan kepada rakyat Mesir saat perseteruan istri pertama dan kedua berakhirnya dengan kalahnya istri kedua. Mati. Untuk merayakannya sang ratu membagikan puding manis ini kepada seluruh rakyat. Nice story. Kalau saya sampai kejadian begini mungkin bagi permen saja deh. Gak senegera. Se-RT lah.
Red and Blue Sensation
Suami saya senang minuman dingin dengan warna elektrik. Makanya dia pesan ini.
Sahi Adane
Ini teh susu dengan rempah. Saya suka. Sebenarnya banyak sekali minuman khas timur tengah yang disajikan. Umumnya kalau yang panas-panas adalah teh susu dan kopi. Biji kopinya pilihan dan dicampur rempah seperti adas, kayu manis, jahe dan lain-lain. Minuman dingin juga banyak. Saya sendiri dulu sebelumnya pernah memesan susu dingin dari kacang almond. Sehat dan menyegarkan.
Jadi berapa kira-kira biaya makan di Qahwa ini,
ini perinciannya:
1 Mandhi Laham Rp 72.500,-
1 Mugalgal Laham Rp 72.500,-
1 Muqobalat Rp 35.000,-
1 Red and Blue Sensation Rp 25.000,-
1 Sahi Adane Rp 21.500,-
Total dengan service charge dan pajak sebesar Rp 262.185.
Sebagai gambaran harga untuk menu lain juga kisaran ini. Untuk paket nasi 3 rasa sepertinya di atas Rp 350.000,-
Tempatnya sendiri nyaman dengan berbagai pilihan tempat duduk. Ada kursi biasa dengan meja persegi, sofa untuk beberapa orang, lesehan dengan karpet besar. Dan ada juga beberapa ruangan privat yang bisa digunakan untuk acara yang membutuhkan ruangan yang lebih tertutup. Kemarin sih saya dan suami milih duduk dekat jendela besar karena bisa merokok disana.
Secara umum sih makanannya enak dan tempatnya nyaman. Tapi toilet dan wastafel kurang terlihat menyenangkan. Saya suka sensi sih soalnya sama toilet dan wastafel. Buat saya kalau restoran itu penting banget toiletnya bersih, rapi, keren dan harum.
yang butuh angka togel 2d 3d 4d 5d 6d supayah anda bisa menang tlpon ki kuncoro di 082313329888.trimakasih