Kemarin dan hari ini saat saya ngetik posting blog ini di pagi buta..saya sedang ambil cuti. Tiga hari saja. Tapi hepi.
Oh ya pagi ini terjadi insiden. Semalam saya nonton Insidious: chapter 3 di Bintaro Plaza. Dan saya bukan penggemar film horror ataupun thriller. Dari jaman Suzanna jadi Kuntilanak sampai dengan film-film yang ada sekarang..saya tetap ogah nonton horror.
Ini pasti berkaitan dengan jiwa saya yang asik, romantis, dan humoris. Hobinya nonton film comedy romantis macam Hugh Grant dan Julia Roberts di film Nottinghills.
Tapi anak-anak saya yang sudah abege ini dan para sepupunya maksa. Ya sudah. Saya pasrah.
Semalam bersembilan kita nonton setelah menghabiskan pizza 2 bulatan besar dengan topping keju ekstra. Chicken wings dan salad dan lainnya. Khusus urusan pizza ini anak saya yang lelaki dan ganteng banget kata ibunya sih walau nyebelin banget kata adik-adiknya bisa-bisanya menghabiskan 5 slices pizza. Dan ini bukan apa-apa…kemarin dia order pesan antar dan menghabiskan 1 ukuran large sendirian. Ibu engga kebagian. Tentu saja.
Berkaitan dengan kesukaannya dengan roti tipis bertopping keju dan aneka olahan daging ini Dimas pernah saat berdiskusi dengan saya..saat kami membahas siapa penemu yang pantas kita doakan masuk surga karena memudahkan hidup kita (saya milih penemu internet), Dimas mendoakan penemu pizza. Siapapun itu. Pastinya sih orang Italy. Semacam bernama Emannuel atau Miguel Tomassino atau siapa lah.
Bisa jadi Antonio Andolini atau Michael Corleone. Siapa tau.
Setelah itu kami nonton Insidious. Bah..saya males banget nonton yang bikin kaget dan jantung degdegan. Atau lihat roh-roh wujud wanita yang nyengir kuda, riap-riapan dan nyanyi! Jrit..ngapain nyanyi.
Seolah belum cukup buruk dengan gaya rambut seperti itu..ini ditambah nyanyi.
Oh please…
Dan subuh ini saat saya ke toilet yang letaknya paling belakang di rumah..listrik mendadak padam. Saya cukup berwibawa untuk tidak menjerit apalagi melarikan diri. Santai saja.
Eh tapi kok nih listrik gak nyala-nyala?
like