Bagi Anda yang mulai bertanam secara hidroponik, selain menanam sayuran yang biasa dikonsumsi sehari-hari misalnya bayam, kangkung, sawi, tomat dan lainnya yang umum, tentunya tidak ingin berhenti untuk itu-itu saja.
Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya tentang cara bertanam hidroponik untuk pemula, kita mengenal berbagai cara tanam dengan metode hidroponik.
Yang paling mudah adalah cara bertanam sistem statis atau kita kenal dengan istilah wick system, menggunakan sumbu dan memakai wadah berisi air yang statis (tidak mengalir). Ini cocok untuk bagi pemula dan bagi anda yang ingin menanam sayuran untuk konsumsi sendiri. Berbagai sayuran dapat ditanam dengan metode ini dan hasilnya pun memuaskan.
Namun bagi Anda yang tidak ingin berhenti begitu saja dengan bertanam sayuran metode hidroponik, ada berbagai cara tanam hidroponik denga keunggulannya masing-masing dan dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan Anda tentunya.
Dibawah ini adalah beberapa sistem hidroponik yang saat ini dikenal:
1. Sistem wick atau sumbu/sistem statis.
Menggunakan wadah berisi cairan nutrisi dengan pot menggunakan netpot dan sumbunya atau pot biasa. Dapat menggunakan rockwool afau hydroton bila menggunakan pot lebih besar untuk tanaman yang lebih besar misalnya tonat atau cabe.
2. Sistem wick dengan aerator
Bila menggunakan wadah yang cukup besar ada baiknya ditambah dengan aerator (mesin penghasil gelembung udara) seperti yang kita gunakan untuk aquarium pemeliharaan ikan. Gunanya agar tanaman mendapat oksigen dan nutrisi dapat teraduk dan tersirkulasi sehingga lebih baik diserap tanaman.
3. Sistem rakit terapung.
Untuk skala penanaman sayuran lebih besar, metode rakit terapung dapat digunakan. Tentu saja memerlukan laha yang lebih luas. Biasanya digunakan untuk menghasilkan sayuran hidroponik yang ditujukan untuk penggunaan secara komersil. Tanaman ditempatkan pada netpot yang dipasang pada lembaran styrofoam lebar yang dilubangi dan dibiarkan terapung pada bak yang luas berisi cairan nutrisi.
3. Sistem NFT (Nutrient Film Technique)
Menggunakan pipa yang dipasang secara vertikal maupun horisontal dengan kemiringan tertentu sehingga cairan nutrisi yang dipompa mengaliri pipa-pipa dimana tanaman diletakkan pada lubang-lubang di pipa tersebut. Kelebihannya tanaman dapat disusun secara vertikal sehingga menghemat tempat juga pertumbuhan menjadi lebih cepat. Kekurangannya membutuhkan sumber power listrik pada pompa untuk mengalirkan cairan nutrisi. Bila listrik mati tanaman dapat menjeladi kering karena kehilangan air. Secara biaya pun relatif lebih besar.
4. Sistem Drip
Menggunakan selang-selang kecil yang menetesi pot-pot berisi tanaman dengan cairan nutrisi yang diayur waktunya menggunakan timer. Seperti halnya sistem NFT, metode ini pun memerlukan listrik dan instalasi yang lebih kompleks. Biasanya digunakan untuk sayuran buah atau buah-buahan.
5. Sistem aeroponik
Cairan nutrisi disebarkan ke udara dan mengenai akar dengan sprayer untuk memberikan nutrisi yang optimal. Konon hasilnya pun lebih cepat dan nutrisi diserap dengan maksimal.
6. Sistem flood
Dengan timer dari waktu ke waktu cairan nutrisi dipompa mengisi bak secara periodik membanjiri akar-akar tanaman. Demikian berulang-ulang.
7. Dutch Bucket system
Cairan dialirkan dengan selang yang meneteskan nutrisi kepada bucket-bucket yang tersusun. Cairan nutrisi diputarkan kembali dengan pompa. Ini mirip dengan drip system. Mungkin kalau yang ini orang Belanda yang pertama bikin.
Itulah beberapa metode untuk cara bertanam secara hidroponik atau tanpa tanah. Mengenai kelebihan dan kekurangan tentu disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari keinginan kita dalam bertanam secara hidroponik tersebut.
Nah dari beberapa contoh sistem yang ada tersebut, tentu menjadi pertanyaan..sayuran apa sih yang sekiranya bernilai ekonomis tinggi? Mengapa ini harus dipikirkan? Bila kita menanam cara hidroponik dan tidak hanya untuk dikonsumsi sendiri tentu harus menghitung cost and benefitnya. Bila kita mengeluarkan modal cukup lumayan untuk instalasi hidroponik tentunya sayuran yang kita tanam pun harus selektif dimana hasilnya sebanding bahkan melebihi dengan modal yang kita keluarkan.
Misalnya bila kita membuat alat hidroponik dengan sistem NFT tentunya kita mengeluarkan biaya untuk nutrisi, listrik dan terbesar adalah pada instalasinya. Kalau menanam kangkung doang yang secara harga di pasaran juga murah..ya lama dong balik modalnya.
Lalu sayuran apa yang bernilai ekonomis tinggi? Ini beberapa sayuran yang dapat menjadi pertimbangan bagi Anda yang ingin memanfaatkan hasil dari panen hidroponik Anda untuk tujuan komersil.
1. Lettuce
Lettuce atau selada adalah sayuran yang sangat disukai banyak orang. Lettuce juga memiliki ragam jenis yang banyak. Pilihlan menanam lettuce yang berharga mahal. Sebagai contoh 1 (satu) gerumbul selada atau lettuce jenis butterhead di sebuah supermarket terkenal harganya sekitar Rp 14.000 untuk ukuran agak besar. Satu loh!. Butterhead ini berbagai jenis juga. Bentuknya cantik seperti bunga. Jenis Bibb dan Buttercrunch sangat disukai karena rasanya manis dan lembut.
Selain jenis Butterhead, lettuce romaine juga berharga cukup lumayan. Dikenal dengan bentuknya yang memanjang dan tekstur yang renyah. Ada Parris Cos, Little Gem Pearl dan Romaine Lettuce warna hijau atau merah Harga sekitar Rp 10.000 untuk 3 pcs.
Rocket atau roquette atau arugula. Jenis selada ini berasa sedikit pedas seperti lobak dengan rasa nutty yang khas. Sangat enak untuk sandwich maupun campuran salad. Harga 1 pack plastik ukuran 100 gram Rp 12.000.
2. Tomat
Pilih jenis tomat yang mahal seperti Beefsteak tomato atau tomat yang lezat dan mahal lainnya.
3. Herbs
Aneka herbs bernilai cukup tinggi di pasaran dalam bentuk segar. Oregano, thyme, marjoram, parsley italy adalah contoh herbs dengan harga cukup lumayan. Thyme segar seberat 100 gram harganya Rp 100.000
4. Cabe
Cabe jalapenos dan paprika adalah jenis cabe bernilai cukup tinggi. Cabe jenis lainnya pun dapat menjadi pertimbangan. Bahkan cabe rawitpun saat langka harganya seringkali melangit.
5. Kale
Kale berharga cukup tinggi. Kale sangat lezat sebagai campuran soup, ditumis, salad, atau dibuat jus. Rasanya segar dan renyah.
6. Aubergine atau Eggplant
Terong jenis ini harganya cukup tinggi. Berapa ya..lupa. Yang jelas saya sampai mengurunkan niat untuk membelinya di supermarket.
7. Bayam
Bukan jenis bayam yang biasa di pasar. Bayam pun macam-macam jenis. Bayam impor seperti jenis bayam giant noble dan bloomsdale sangat menarik untuk dikembangkan secara komersil.
Demikian beberapa sayuran untuk hidroponik sebagai pertimbangan Anda untuk bertanam secara lebih komersil dan bernilai ekonomis cukup tinggi.
Sebagai info dan juga promosi. Rafina Green menyediakan benih-benih sayur impor dan herbs yang unik. Harga sangat bersaing karena dalam 1 sachet isinya lebih banyak dibanding denga penjual lain dengan hitunga harga sama. Benih yang disediakan adalah jenis organik dan NON GMO yaitu benih -benih open pollinated dan tidak melalui rekayasa genetik. Kontak 08112225222 melalui sms atau whatsapp. Facebook di http://facebook.com/rafinagreen.. Harga Rp 50.000 per sachet. Ongkir sesuai alamat tujuan. Biasanya sih Rp 10.000 an kalau pakai pos kilat.
Wah sangat rapih rakitan paralonnya… good job 🙂