Jadi beberapa hari ini saya cekikikan dan ketiwi-ketiwi sendiri kadang-kadang sambil melirik layar ponsel saya. Ini gegara Abah Nada, teman saya sewaktu di SMA, tepatnya SMA Negeri 2 Bandung Angkatan 92 di kelas Biologi 1 yang entah kenapa menamakan diri kelas mereka Zombie. Okedeh sebelum ada yang bertanya kenapa kami menamai kelas kami yang riuh ini dengan Zombie padahal Zombie adalah mahluk bau yang berjalan tanpa pikiran karena sejatinya adalah mayat busuk yang dihidupkan, maka saya jelaskan bahwa Zombie ini adalah singkatan dari Zone of Master Biologi One. Nyambung? Tentu tidak. Ini dikarenakan kata master-nya. Apakah kami benar-benar master di bidang Biologi? Tentu saja ini hoax. Secara nilai kita kebanyakan zeblog adanya.
Apalagi dengan Bu Tri wali kelas kami yang baik tapi galak itu, bisa saja dia tiba-tiba menanyakan apa itu Flagellata dan Spyrogyra. Sudah pasti sebagian besar dari kami akan terhenyak dengan pertanyaan seperti itu, karena dalam khayalan kami kebanyakan isi otaknya adalah jam istirahat ini kira-kira apakah sempat makan cuan kie di kantin, dan apakah kecengan kaum wanita kelas kami yang kebanyakan ada di kelas Sosial akankah berpapasan saat kami berjalan pura-pura ke arah pohon karet? Tidak jauh lah dengan para prianya. Hormon lelaki di masa SMA itu sedang liar-liarnya, dan pelajaran Biologi hanya menambah keliaran mereka itu untuk menyiuli cewek-cewek cakep yang sedang naik daun. Atau bisik-bisik membicarakan betis bu Ai guru Kimia yang katanya betisnya kuning langsat dan merangsang layaknya padi bunting. Ini beneran, soalnya saya benar-benar pernah nguping soal ini.
Jangan salah, SMA Negeri 2 Bandung memang terkenal dengan ceweknya yang cantik-cantik dan pintar, bahkan banyak yang pintar menyanyi (tolong saya dikecualikan, untuk bagian pintar nyanyi, tapi saya termasuk cantik dan pintar. Terima kasih). Mau contoh? Sebutlah Dewi Lestari. Nah dia salah satu jebolan SMA Negeri 2 Bandung. Untuk mengetesnya silakan tanya, apakah guru Sejarah Anda sewaktu SMA adalah Bu Aminah? Pasti jawabannya ya, kecuali Dee mendadak, misalnya, amnesia.
Itulah sejarah nama Zombie.
Untuk menambah ketidaknyambungan dan juga pembuktian bahwa kami adalah anak-anak dengan pikiran kreati, maka logo kelas kami sama sekali bukan menggambarkan mayat hidup. Tapi tulisan ZOMBIE dengan huruf melengkung seperti tulisan Metallica, dan gambar bebek bertaring dan bertanduk di tengahnya. Bebek bertaring sangatlah tidak mengingatkan pada mayat hidup, tapi kita akan teringat pada Donal Bebek kesurupan. Herannya di antara kami tidak ada yang memprotes si tukang gambar, membuktikan kami sangat kompak dalam hal-hal yang blunder.
Ahmad Nada yang kini kami panggil Abah, entahlah kenapa juga dia dipanggil Abah. Di tengah kesibukannya sebagai punggawa di harian terkenal Pikiran Rakyat, dan pagi-pagi mencuci pakaian seisi rumah, menyempatkan untuk membuat grup di whatsapp sebagai grup pindahan dari BB yang sudah engga musim lagi.
Segera saja hape penuh dengan kicauan dan keriaan mengingat masa-masa SMA, dan kami merencanakan untuk reunian lagi di sebuah restaurant bertema Belanda dan berinterior jadul di kota Bandung. Hanya saja mungkin beberapa yang berada di luar kota tidak bisa ikutan. Misalnya Marko, yang selalu kami panggil Komar, atau Markonah. Karena dia tinggal di Lampung dan pagi sore selalu masuk hutan katanya. Entahlah ada apa di hutan. Dan beberapa lainnya yang tidak menjawab dan merespon karena berada dalam stealth setting, entah malas entah memang ingin menghilang karena dalam hatinya ada cinta terpendam yang tidak tersampaikan kepada saya. Mungkin ini sih ya, saya sih bukan menuduh.
Saya tidak sabar menunggu besok.
Oh ya JCSPNP adalah nama gank yang diberikan Abah Nada berikan pada saya, Emon alias Amanda, dan Reni. Singkatan dari Jatuh Cinta Sering Pacaran Engga Pernah. Ini dikarenakan banyaknya cowok yang kita keceng semasa SMA, tapi satupun tidak ada yang jadian.
Sial sekali ya.
Reuni akbar baru tahun depan ya? Hikss lilaaaaa
Euh masih lama yah
Ahh syang kmarin bentrok.dengan acara liburan..jd ga hadir