Perjalanan ke Macau sangat mengesankan dan satu di antara perjalanan yang tidak bisa saya lupakan. Kenapa? Karena Macau sangat unik. Saya akan ceritakan kenapa Macau begitu unik dan memiliki daya tarik luar biasa untuk dikunjungi.
Hari pertama saya tiba di Macau, dengan pesawat Viva Macau Arlines -yang pramugarinya tidak melulu berwajah oriental tapi juga ada yang berwajah barat. Wah malah ada satu pramugara yang cuakeppp banget euy, membuat perjalanan lima jam Jakarta – Macao serasa lima menit saja (ingat hukum Relativitas dari Om Albert Einstein!). Dimana dalam penerapan teorinya kalau ala saya, bila di perjalanan ada yang enak dilihat, lama pun tidak akan terasa.
Di Viva Macau ini, pemberitahuan dan pengumuman dikumandangkan/disuarakan/dibacakan dengan 4 bahasa; Inggris, Portugis, Mandarin, dan Cantonese. Portugis? Aha ternyata pas mendarat saya baru tahu bahwa Macau, ternyata dijajah selama 450 tahun oleh Portugis, lama sekali ya kolonisasinya. Pantas sajka Macau memakai dua bahasa dimana-mana; di papan penunjuk jalan, di toilet, judul gedung, pokoknya dimana-mana deh -yaitu Portugis dan Mandarin. Menurut Henry Wu; pemandu wisata kita yang berasal dari Shenzhen (yang ternyata bisa bahasa Sunda karena pernah tinggal di daerah Karasak di kota Bandung), dan juga menurut Ca Ca (pemandu wisata dari Macau yang suka tertawa heboh dan aneh sendiri); banyak penduduk Macau yang menguasai lebih dari dua bahasa selain Portugis dan Mandarin.
Ternyata di Macau bahasa Portugis pun masih dipakai sebagai bahasa resmi di pemerintahan selain bahasa Mandarin tentu saja. Bahasa Inggris juga banyak dipakai untuk perdagangan, wisata, dan bisnis, untuk penduduknya Bahasa Cantonese dipakai sebagai bahasa sehari-hari dan digunakan secara umum. Jadi jangan heran bila penduduk kota Macau bisa berbagai bahasa. Keren ya.
Macau sendiri adalah kota yang cantik, romantis, banyak tempat judi dengan gedung yang indah, dan juga panas. Cantik, karena banyak bangunan khas Cina dan juga khas Eropa; yang berlengkung-lengkung indah seperti bangunan di Katedral itu. Romantis, karena mengingatkan saya pada Chow Yun Fat, si chubby cakep di film God of Gamblers itu. Juga karena jalanan berbatu-batu di antara bangunan-bangunan menjulang mirip lukisan tentang kota tua Eropa yang saya suka. Tempat judi, ya karena dimana-mana ada casino. Seperti layaknya Las Vegas, Macau adalah kota judi yang sangat besar. Macao juga banyak yang bilang adalah Monte Carlo-nya Asia, karena kotanya juga cantik, disana pariwisata judi menopang 50% dari perekonomian negara.
Hotel-hotel berbintang di brosurnya rata-rata menyebutkan siap sedia dengan casino yang berada di satu gedung dengan hotel. Mengenai cuaca, udara panas? hooi..memang panas banget! Tapi saking menariknya kota Macau ini, serius deh udara panas bahkan tidak terasa. Saya sibuk melihat-lihat berbagai objek disana, panas terik pun tak dirasa. Pakaian yang digunakan sebaiknya memang yang tidak panas dan mudah menyerap keringat. Jangan lupa bawa payung dan kenakan sunblock.
Setelah jalan-jalan sedikit , saya selalu langsung ingin sekali makan es krim. Menarik sekali di Macau karena kita bisa menemukan Turkish Ice Cream yang enak sekali di Senado Square. Ini layak banget dicoba. Apalagi di udara panas Macau. Surga rasanya menemukan es krim yang dingin dan lezat.
O ya ternyata tulisan Macau sering tidak konsisten. Kadang Macau kadang Macao. Mana yang benar yah? Dua-duanya benar dari segi pelafalan, Menurut cerita penduduk, pendiri kota Macau adalah nelayan dari Fujian dan petani dari Guangding, dulu Macau masih disebut Ou Mun yang berarti ‘gerbang perdagangan’ karena lokasinya yang berada di mulut Sungai Mutiara yang mengalir dari Guangzhou (Canton).
Pada tahun 1550-an orang-orang Portugis mencapai Ou Mun yang oleh penduduk lokal disebut juga sebagai A Ma Gao ‘tempat A Ma’ sebagai penghormatan kepada Goddess of Seafarers -Dewi Para Pelaut- yang kuilnya berdiri tegak di jalan masuk pelabuhan. Orang Portugis mengadopsi nama Ma Gao yang kemudian secara bertahap berubah menjadi Macao atau Macau. Macao tidak luas, hanya sekitar 28,6 km persegi. Dimana luas tersebut sudah merupakan penjumlahan luas dari Macao Peninsula, Pulau-pulau Taipa, Coloane, dan COTAI; daratan hasil reklamasi, termasuk bandara Macao ternyata berdiri di atas tanah hasil reklamasi.
Mata uang Macao adalah ‘The Pataca’ (MOP$) terdiri dari 100 Avos dan merupakan mata uang resmi Macao, walaupun di sana, Yuan (RMB) dan Hongkong Dollar (HKD) tetap diterima. MOP 103,20 sama dengan HKD 100 dan berarti IDR 120.000 secara kasarnya. Nah untuk hitungan secara kasar, sebagai perbandingan 8 Patacas sama juga dengan USD 1. Silahkan itung-itungan deh. Hitungan ke dalam rupiah 1 Pataca sekitar IDR 1500,-. Ini penting kita tahu karena di Macau bisa menggunakan Pataca, Hongkong Dollar, Yuan dan juga US Dollar. Jadi sebenarnya tidak perlu repot menukar uang bila misalnya pergi ke Macau lalu lanjut pergi ke Hongkong dan ke Cina Daratan.
Bila pergi ke Macau, ada suatu landmark di Macau yang disebut bila tidak berfoto disana, sama saja tidak sah pergi ke Macau. Tour guide ngajak saya kesana heboh sekali. Saking hebohnya sampai kami berlari-lari berkeringat dari parkir bis di udara panas terik ini untuk datang kesana. Kami buru-buru karena waktu sudah mepet untuk kembali ke bandara. Tempat yang kamu tuju dan menjadi ikon Macau ini adalah reruntuhan St Paul.
Dibangun di tahun 1582, Katedral St Paul ini dahulu merupakan katedral terbesar di Asia. Namun karena badai topan di tahun 1835 katedral ini terbakar dan hanya menyisakan sepotong dinding fasade. Walaupun hanya sebelah, masih terlihat keindahan arsitektur dan relief yang tersisa disana. Reruntuhan St Paul ini adalah termasuk dari 20 lebih bangunan bernuansa gabungan Cina Portugis yang dilindungi disana, dan yang paling terkenal.
Penunjuk jalan kami mengatakan bahwa katedral ini tidak bernasib mujur dan seperti dikutuk, walaupun dahulu pernah ada usaha untuk memperbaikinya, namun usaha tersebut sia-sia, karena katedral kembali terbakar. Saya tidak tahu tingkat kebenaran informasi ini. Di brosur tidak ada yang menjelaskan sampai berapa kali terbakar. Yang jelas usaha merenovasi ini tidak dilanjutkan sehingga Katedral ini hanya sepotong saja. Namun itulah uniknya.
Lalu apalah artinya jalan-jalan tanpa makan? Macau walaupun terkenal sebagai kota judi tentu saja tidak semua orang ingin pergi berjudi pergi kesana. Seperti saya. Sepertinya saya tidak berbakat sama sekali untuk memenangkan uang besar dari hasil judi.
Bagi yang tidak ingin berjudi, jalan-jalan di Macau sangatlah menarik. Arsitektur di Macau sangat unik dan indah dipandang. Jalanan kecil berbatu-batu disana sangat Eropa. Suasana sore sangat menyenangkan dinikmati dengan berjalan-jalan dan menikmati makanan kaki lima.
Nah bila ke Macau jangan lupa mencicipi Portuguese Egg Tart. Makanan ini luar biasa enak. Sekali mencicipi bakal ketagihan dan tidak cukup hanya satu! Makanan manis dan lezat ini konon diciptakan lebih dari 200 tahun yang lalu oleh suster Katolik di Jerónimos Monastery (Portugis: Mosteiro dos Jerónimos) di Belém di Lisbon Portugal dan dibawa resepnya untuk dikenalkan di Macau! Portugese Egg Tart tersedia di mana-mana di Macau dan sepotong harganya sekitar 5 Pataca.
Ada juga puding susu yang super rasanya. Nama penjualnya Yee Shun Milk Company. Kini jaringannya ada juga di Hongkong. Ini benar-benar makanan ringan yang lezat dan bikin ketagihan, rasanya halus dan lembut di lidah. Ada yang dingin ada yang hangat. Saya sih suka yang dingin. Bisa ditambah kacang merah atau sedikit jahe agar rasanya lebih mantap.
Yang saya inginkan bila saya berkesempatan pergi ke Macau lagi yaitu menyewa skuter! Saya ingin sekali berjalan-jalan keliling kota menikmati pemandangan dan berfoto-foto di tempat-tempat yang menarik dengan bepergian menggunakan skuter. Kalau naik bis atau kendaraan kayaknya engga praktis juga karena jalanan di Macau banyak yang kecil-kecil.
Selain itu menaiki gondola juga ada dalam daftar saya jika saya ke Macau. Gondola tidak cuma bisa dinaiki di Venesia ternyata. The Venetian Macau menawarkan Italia gondola Italia lengkap dengan pemain musiknya untuk menyusuri San Loco, Marco Polo, atau Grand Canals.
Romantis sekali ya Macau ini, siapa bilang terpukau di Macau cuma bisa dengan berjudi? Banyak sekali hal-hal yang menarik dan menyenangkan untuk ditelusuri dan dinikmati disana. Tahukah Anda bahawa ada 25 situs di Macau yang merupakan warisan kebudayaan dunia yang terdaftar di UNESCO? Wah makin ngebet deh untuk pecinta sejarah dan kebudayaan untuk bisa datang ke Macau, seperti saya tentunya.
wah ikutan juga ya 😉 kalo menang ajakin saya ya. salam blogger
– Assortiment gratis kip niet kooien opeengepakt zwerven door het land.
Trans vetten onverzadigde vetten maar kan cholesterolgehalte verhogen (slechte cholesterol)
en een lager cholesterolgehalte (goede cholesterol).
Fruit seizoen in de winter maanden kan vervangen door perziken en aardbeien met grapefruits, kanteloep (geschild en sinaasappelen.
I am genuinely grateful to the owner of this web site who has shared this great piece of
writing at at this time.
I’m not sure where you’re getting your info, but great
topic. I must spend some time studying much more or understanding more.
Thank you for magnificent information I used to be looking for this information for
my mission.
I read this post completely about the comparison of most up-to-date and previous technologies, it’s amazing article.
Hi there to every single one, it’s actually a good for
me to visit this website, it includes useful Information.
Select subjects give you an instant overview of gifts for special events
or the relationships you have with individual recipients.
Some players said that Kezan is the largest and southernmost of the South Seas islands, and despite the
goblin presence, it is also the safest. Holi also signals the end of an old era of Kaliyug and the establishment of a new world order of the golden age.