Anak saya Dimas waktu itu tidak sempat disusui lama. Saya belum paham benar cara menyusui yang benar. Sehingga tidak rajin untuk ‘memaksa’ air susu lancar keluar, apalagi saat itu saya hamil lagi Dinda yang jaraknya terlalu berdekatan. Sehingga air susu terhenti. Di usia beberapa bulan sampai dengan setahun Dimas sering sakit. Flu dan pilek atau demam selalu menyerang. Rewel dan kurang sehat. Saat saya menyusui Dinda, air susu saya banyak sehingga bisa dibagi dengan Dimas yang baru berumur kurang setahun lebih. Amazing, hilang sudah sakit-sakitannya.
Awalnya dia sering mengambil botol air susu perah punya adiknya. Tepatnya dia curi dari kulkas. Langsung saja satu botol susu besar hasil perahan habis dalam sekejap. Tampak wajahnya puas sekali menyusu air susu ibunya. Selanjutnya air susu perah itu selalu saya bagi. Untuk adiknya sendiri saya susui bahkan sampai hampir umur dua tahun. Tidak saya sapih. Intinya saya susui sampai dia yang ingin berhenti sendiri. Soalnya saya sangat suka moment menyusui anak saya. Demikian juga dengan Drea. Saya susui sampai dia berhenti sendiri.
Sampai sebesar ini usia SMP dan SD anak-anak saya jarang sakit. Pilek batuk sangat jarang. Saya yakin ini karena disusui dengan air susu ibu.
Untuk yang baru akan menyusui bayinya, jangan putus asa mencoba dan berusaha. Saya ingin berbagi pengalaman awal-awal saya berhasil menyusui bayi saya ini.
Sering membersihkan puting dan daerah sekitarnya. Pijat dengan lembut, saat baru melahirkan terasa sekali payudara sakit dan bengkak.
Makan makanan bergizi. Sayur-mayur terbukti menambah volume air susu. Kacang-kacangan dan jus buah segar sering saya konsumsi.
Saat pertama memang sakit sekali waktu bayi berusaha menyusu. Mungkin ada beberapa ibu yang berbeda pengalamannya. Saya dulu sulit sekali mengeluarkan air susu. Putingnya seolah tidak ada lubang-lubang tempat keluar air susu. Bahkan saya sampai beberapa kali mengalami lecet-lecet dan berdarah. Bayi sudah menangis menjerit-jerit, puting lecet, tapi tetap saja belum berhasil keluar air susu dengan lancar.
Tapi saat lecet itu tetap saya paksa diri saya untuk menahan sakit dan terus mencoba menyusui bayi saya. Dan tahu-tahu, hap anak saya berhasil menyusu dengan lancar, saya pun lega karena rasa air susu yang dihisap bayi sangat melegakan. Payudara yang sakit karena air susu tidak keluar terasa lega sekali saat air susu berhasil keluar dengan lancar.
Cari posisi yang nyaman dan tenang saat pertama kali belajar menyusui bayi. Setelah semakin besar kita akan terheran dengan betapa banyaknya gaya yang dimiliki bayi kita saat menyusu. Kadang posisinya bisa jungkir balik tidak karuan saat bayi menyusu pada kita. Lucu sekali.
Bila bekerja seperti halnya saya, tidak berarti tidak bisa menyusui anak sampai umur lebih dari setahun. Asal kita rajin memerah ASI, maka ASI dapat terus lancar keluar. Saat ini bahkan ada alat pompa yang nyaman dipakai sambil bekerja. Pakai batre jadi otomatis memerah. Tersedia juga ice blue (es dari gel) yang bisa dipakai untuk membawa Air Susu Ibu Perah di perjalanan.
Nikmati masa-masa menyusui bayi. Itu adalah pengalaman yang sangat berharga dan membuat ikatan batin dengan anak terjalin dengan indah.
Leave a Reply