Saya jarang sekali ya bercerita soal pekerjaan saya di blog. Mungkin kebanyakan orang taunya saya ini penjual tanaman herbs, atau bahkan tukang dagang gado-gado, seperti yang suka saya bilang kepada orang yang bertanya kerjaan saya apa.
Padahal sehari-harinya jauh sekali sih dari kegiatan ulek mengulek. Bahkan bisa dikatakan saya ini tidak mahir mengulek. Pegel, tapi saya pun tidak suka pakai blender. Okay lupakan soal gado-gado.
Walaupun tidak tiap hari pekerjaan saya banyak juga berkaitan dengan membuat Nota Dinas resmi, walaupun saya bukan sekretaris. Di tempat saya bekerja memang dituntut untuk bisa membuat Nota Dinas ini. Dan membuat Nota Dinas jauh sekali dari kegiatan tulis-menulis di blog yang saya bisa bebas bikin emoticon atau bahasa alay.
Nota Dinas seperti juga Surat Bisnis, adalah bentuk tulisan resmi, garing dan baku. Harus singkat padat dan to the point. Menghindari bahasa berbunga-bunga, sopan dan tegas. Bahasa Inggris ataupun Bahasa Indonesia, kurang lebih gayanya sama. Untuk format biasanya standar rata kiri. Sekarang saya jarang menemukan surat atau Nota Dinas yang menggunakan hanging paragraph. old school banget kalau nemu yang model gitu.
Umumnya di tempat saya bekerja, saya menggunakan font Arial, Tahoma atau Calibri dengan ukuran 11. Times New Roman jarang saya pakai karena kesannya jadul dan kurang modern.
Trus tipsnya apaan? hehehe kagak ada. Cuma mau bilang, gampang kok bikin Nota Dinas. Template juga kalau males nyusun sendiri kan ada di MS Word. Lebih susah bikin Novel..suwer!
Leave a Reply