Makanan Tradisional
Siapa bilang rendang itu makanan khas Minang? Eh emang bener sih makanan asli dari suku Minang, Sumatera Barat atau seringkali disebut sebagai makanan khas Padang, mungkin pertanyaannya yang harus diganti, siapa bilang yang suka rendang itu cuma orang Minang? Nah kalau ini pasti jawabannya, tentu tidak, karena 11 dari 10 orang suka rendang. Lho kok bisa? Ya bisa aja. Karena yang nulis blog ini saya. *maksa*. Eh maksud saya sebenarnya gini nih, ini karena rendang itu sensasinya telah bikin ketagihan banyak orang, dan tidak mengenal suku, bangsa, dan ras manapun di belahan di dunia ini.
Banyak orang cinta makanan Padang, dan terutama memang yang sering dibayang-bayangkan orang sampai ngiler adalah rendang. Ini serius. Saya pernah suatu waktu di Malaysia untuk suatu training, dan trainer kami yang aslinya dari Hongkong, begitu saya memperkenalkan diri dari Indonesia, kontan wajahnya berubah, dan dia berkata, “Indonesia? ooooh saya suka sekali makan rendang. Enak sekali!” Katanya dengan wajah kepingin dan mata yang menerawang, mungkin membayangkan nasi hangat mengepul beserta rendang dengan bumbunya yang enak sekali itu. Saya yang melihat wajah dan mulut yang meneteskan air liur jadi ikutan pengen ngiler, eh pengen makan rendang. Soalnya saat itu makanan di hotel benar-benar membosankan.
Rendang Padang
Nah dari pengalaman beberapa kali ke luar negeri, saya jadi kapok. Maksudnya kapok kalau gak bawa rendang. Rendang ini praktis banget sebagai bekal perjalanan jauh. Saat selera makan merosot jauh, atau kita menemukan bahwa menu yang ada tidak cocok dengan selera, rendang lah solusinya. Ya memang rendang adalah makanan yang kaya dengan bumbu khas Indonesia. Juga rendang cocok di berbagai lidah dari berbagai bangsa. Ajaib ya. Rendang juga bisa match dengan berbagai makanan. Bisa kita temukan spaghetti dengan rendang, atau burger rasa rendang, juga pizza dengan topping rendang. Jadi pas banget kalau rendang mewakili Indonesia sebagai makanan tradisional bangsa Indonesia yang go internasional.
Bicara soal rendang, karena kalau masak sendiri kadang suka cape, bayangkan usaha untuk membikin rendang itu, selain prosesnya cukup lama, yang bikin saya agak kesulitan membuat sendiri yaitu nguleknya! Duh ngulek cabe itu pediiih saudara-saudara. Belum lagi bawangnya. Bikin mata berair. Jadi gimana caranya bisa membawa-bawa rendang kemana kita suka? Masalahnya kalau bikin sendiri atau beli dari resto Padang terdekat, kemasannya yang kurang baik untuk bisa dibawa bepergian atau untuk disimpan lama, atau ke-otentikan rasa yang kurang pas. Nah ini penting banget. Otentik. Catet. Sebagai pecinta makanan Padang dari beberapa generasi (walaupun saya orang Sunda, namun adik saya dan beberapa sepupu saya menikah dengan suku Minang) membuat saya mengenali suatu rasa rendang yang otentik dengan sebenarnya, dengan rendang yang kurang otentik karena rasa yang kurang ‘benar’.
Rendang Kemasan Restu Mande
Oh ya saya katakan beberapa generasi karena selain orang tua saya juga gemar makan rendang, kini anak-anak saya juga menyukainya. Bahkan ketagihan! Untuk itu saya beruntung mendapatkan Randang Padang Restu Mande, yang rasanya otentik, juga bisa disimpan lama. Praktis dan ekonomis. Juga bicara soal kemasan, Randang Padang RestuMandeini memiliki kemasan yang baik sekali sehingga awet. Bila ingin dipanaskan juga mudah. Bila ingin dibawa bepergian, juga tidak usah cemas akan bocor, kemasannya kuat dan ukurannya pas.
Saya jadi ingin bercerita pengalaman saya menikmati rendang padang ini, yaitu rendang padang kemasan produksi Rendang Padang Restu Mande. Kebetulan sekali di Bandung ini mudah sekali memesan rendang asli enak ini. Bisa dikirim ke rumah atau ke kantor. Pesan pagi, sore sudah sampai. Jadi one day delivery service, bahkan bisa datang lebih cepat, pernah juga datang pas di waktu makan siang di kantor. Dengan resiko jadi diserbu bareng teman-teman kantor. Sampai sekarang saya suka menyimpan beberapa kemasan Randang Padang Restu Mandedi kantor. Ibaratnya sedia payung sebelum hujan, sedia rendang pedang dalam kemasan sebelum katering di kantor kurang enak rasanya. Atau bila tidak sempat makan siang, tidak perlu khawatir kalau ada rendang di laci. Tinggal cari nasi. Jadi deh makan siang lezat dan nikmat. Harus menyediakan lebih, karena biasanya teman-teman ada saja yang nimbrung.
Rendang kemasan beberapa kali pernah saya temukan, tapi saya belum pernah mencoba sebelumnya, salah satunya karena tidak yakin dengan metode pengemasan dan rasanya. Namun dari seorang teman saya mendapatkan info mengenai rendang kemasan Restu Mande ini. Juga lain ceritanya dengan saat pertama mengenalkan Randang Padang Restu Mande ini di rumah. Biasanya kalau tidak membuat sendiri ya beli dari rumah makan. Setelah mencicipi rendang kemasan Restu Mande, sekeluarga jatuh cinta dengan rasanya.
Anak laki-laki saya Dimas, yang doyan makanan pedas, paling suka Randang Padang Restu Mande yang Spicy (Hot) Taste. Nah adiknya ini Drea, kurang suka pedas. Tapi kalau pedas dikit sih engga apa-apa. Dia ngiler melihat kakaknya begitu menikmati rendang. Nah untuk dia saya sediakan Randang Padang Restu Mande rasa Original, Tidak terlalu pedas. Randang Padang Restu Mande ini juga selain daging sapi menyediakan juga daging ayam. Anak saya yang kadang kurang suka mengunyah daging sapi karena dianggapnya lebih keras dari daging ayam, bisa menikmati juga Randang Padang Restu Mande daging ayam dengan rasa Original. Kalau saya dan suami sih suka yang Spicy (Hot) Taste, pedas itu merangsang soalnya, seru!. Nah asiknya lagi Randang Padang Restu Mande ini kalau buat kami sekeluarga, di kemasannya diberi bumbu yang banyak! Ini penting sekali, soalnya kami semua senang sekali dengan bumbu kering itu. Bahkan sering dijadikan bahan rebutan saat makan bersama.
Sekilas tentang rendang itu sendiri, rendang sebagai makanan tradisional khas Minang yang menjadi makanan khas Indonesia, di tahun 2011 telah dinobatkan menjadi salah satu di World’s 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) yang digelar oleh CNN International. Keren banget kan? Sebagai pecinta rendang, dan sebagai bangsa Indonesia, tentu saja kita semua bangga, iya tidak?.
Adapun mengenai rendang itu sendiri ternyata mengandung falsafah yang mendalam. Daging sapi atau Dagiang melambangkan Niniak Mamak, atau para pemuka adat. Kelapa atau Karambia melambangkan kaum Cadiak Pandai atau kaum cendekia/intelektual. Cabe atau Lado, yang rasanya pedas dan tegas melambangkan kaum Alim Ulama. Terakhir, bumbu-bumbu atau Pemasak, melambangkan masyarakat Minangkabau secara keseluruhan. Tak heran ya, kalau rendang ini di dalam perayaan keagamaan, acara penting atau kenduri, selalu disajikan sebagai makanan kehormatan.
Rendang padang itu sendiri ada yang yang basah ada yang kering. Yang kering ini santannya sudah meresap dan mengering bersama bumbu, dagingnya mengeras dan rasanya luar biasa enak. Ini yang biasa dijadikan hidangan istimewa dan disebut sebagai rendang sejati. Warnanya agak coklat kehitaman, awet disimpan lama. Rendang jenis ini yang dikemas oleh Randang Padang Restu Mande. Lezat tiada dua. Otentik dan tidak mengandung pengawet juga MSG.
Restu Mande Go International
Falsafah Randang Padang Restu Mande adalah “through the world” mengantarnya menjadi makanan tradisional milik bangsa Indonesia yang go international. Untuk itu selain bisa menjadi santapan sehari-hari, Randang Padang Restu Mande bisa menjadi bekal perjalanan untuk bepergian jauh (bahkan untuk keliling dunia kalau mau), buah tangan, juga menjadi kebanggaan warga negara Indonesia yang ingin memperkenalkan makanan tradisional Indonesia ke mata dunia, misalnya tetangga-tetangga sekitarnya di luar negeri.
Penasaran? Bila ingin tahu lebih jauh atau memesan rendang Padang makanan tradisional dalam kemasan yang sudah go internasional ini bisa klik http://www.restumande.com Saya tidak akan heran bila nanti Randang Padang Restu Mande ini jadi makanan favorit keluarga Anda. Seperti keluarga saya 🙂
Bila ingin makan langsung on the spot, bisa datang ke alama berikut ini:
RM. Restu Mande
Jl. Brigjen Katamso No. 64, Bandung Indonesia
Tel : +62 22 723 7360, +62 22 722 84079
Fax : 022 723 7360
mauuu…..
Hmmm Kayaknya enak tuh .. Harganya berapa sih per satu kemasan ?
mantap,enak…mmmmmmm
masakan minangkabau memang enak, apalagi yang namanya rendang, pasti orang akan tau mengenai rendang, maka dari itu kami hadir dengan wisata kuliner masakan rendang
terima kasih.