Saya ini kalau lagi memiliki mobilitas yang sangat rendah, dan sedang dalam kondisi low profile (eh maksudnya posisi badan lagi dibawah alias lagi seneng tiduran), biasanya memang kalau sudah bosan sendiri akhirnya akan mencari-cari kesibukan yang ga jelas di rumah. Bila sudah beres-beres rumah, masak, dan puas tidur, lalu akhirnya suka mengotak-atik peralatan lenong saya. Alias peralatan make up yang jarang dipake.
Hari ini sudah lama saya ingin sekali mencoba memasang bulu mata palsu. Bukan, bukan karena ikut-ikutan Syahrini. Saya lebih suka dibilang ikut-ikutan Twiggy. Ini dalam rangka iseng. Cuma penasaran aja, pengen tau rasanya gimana masang bulu-bulu sikat seperti itu di kelopak mata.
Suatu hari di kantor, saya pernah memperhatikan resepsionis cantik disana sedang memang bulu mata palsu. Memang resepsionis di tempat kami ini suka mengisi acara di kafe atau acara yang membutuhkan seseorang yang bernyanyi dan sekaligus menjadi pembawa acara. Saya terkagum-kagum melihat dia memasang bulu matanya dengan terampil, metodis dan tanpa belepotan dengan lem dan sebagainya. Mengagumkan! Kalau saya seringkali belepotan dalam mengoles lipstik, atau melukis eyeliner. Susah bener menggambari wajah sendiri itu.
Karena saya senang sekali melihat dia menempeli bulu mata ala Syahrini itu, atas sarannya saya kemudian membeli beberapa jenis bulu mata palsu, yang murah-murah saja di warung depan, eh. Pokoknya harganya Rp 7000,- lah, entah terbuat dari apa. Mungkin ijuk. Yang jelas bukan seperti Syahrini (lho kok Syahrini melulu, abis emang sih disini dia pelopor penggunaan bulu sikat sebagai bulu mata dengan ungkapan anti badainya itu), yang konon membeli berbagai jenis bulu mata palsu di Amrik sana. Oh ya saya juga membeli lemnya, bentuk tabungnya kecil, dengan kuas untuk mengoles. Mungkin kalau masih musim berkirim surat dengan perangko, lem ini bisa alih fungsi sebagai pengelem amplop dan perangkonya.
Nah ini dia yang saya siapkan:
- bulu mata palsu beraneka pilihan, dari yang super tebal sampai yang jarang
- sebuah pelentik bulu mata, eyelash curler. Panaskan dulu karet pada eyelash curler ini dengan hair dryer agar efek lentik di bulu mata asli dapat diperoleh
- satu buah lem perekat khusus, bulu mata biasanya sudah lengket karena ada lem bawaan, tapi demi hujan badai yang mungkin dihadapi, juga angin kencang badai tropikana tidak ada salahnya diperkuat dengan olesan lem tambahan.
- satu buah maskara super hitam untuk memperkuat aksen
By the way naik busway, sebenarnya bulu mata palsu ini sudah dipopulerkan sejak tahun 60-an, oleh model jangkung Twiggy itu. Dia terkenal dengan bulu mata tebal pada atas kelopak dan juga kelopak bawah yang membuat matanya tampak besar seperti mata rusa. Segera mata dengan bulu mata panjang menjadi ngetop dan terkenal dengan model Twiggy’s Eyelashes. Kalau menurut saya, bulu mata palsu Twiggy ini tidak tampak memberati wajah, mungkin karena wajahnya nyaris tanpa polesan make-up.
Bulu mata palsu makin macam-macam saja bahan dan bentuknya. Ada yang seperti kipas, ada yang berbulu-bulu burung, ada yang super panjang seperti sulur yang menjulur, ada yang malahan berbentuk kupu-kupu kecil. Harganya bermacam-macam dari yang sepasang murahan seperti yang saya beli, ada yang sampai ratusan ribu rupiah bahkan lebih. Warnanya juga beraneka macam. Dari yang standar seperti hitam, sampai dengan warna-warni pelangi, juga warna elektrik yang nyentrik.
Sebenarnya Syahrini yang cetar ceter membahana ini juga dengan bulu mata palsunya adalah kampanye marketing yang oke juga. Dengan membranding dirinya sendiri dengan bulu mata bak pohon pisang kipas, dia sekarang dengan pedenya sudah bisa menawarkan bulu mata palsunya di pasaran. Lepas dari suka atau tidaknya kita akan make-upnya yang terkadang over sampai kadang bisa menakuti anak kecil atau anak besar, paling tidak menempelkan image bahwa bulu mata palsu = syahrini, saya pikir sudah terukur dengan kata sukses. Saya ga akan bahas masalah keberhasilan membrandingkan diri sebagai trik pemasaran, ntar jadi ikut-ikutan Hermawan Kertajaya.
Yang jelas untuk pemasangan bulu mata palsu ini ternyata berakhir dengan kegagalan bagi saya. Selain lengket-lengket dan susah masangnya, rambut saya juga jadi ikut-ikutan nempel. Belum lagi setelah bulu mata palsu itu terpasang, saya merasa ada kotoran besar yang menempel di kelopak mata, jadi rasanya ingin gosok mata terus. Belum lagi kok rasanya jadi beban ya bagi kelopak mata, lama-lama saya jadi pusing. Ini baru bulu mata model tipis. Gimana ya kalau pakai yang tebal seperti sikat kamar mandi itu, berat banget mungkin rasanya.
Ini saya berbulu mata anti topan. Ga mirip Twiggy. Sayang sekali.
Leave a Reply