Saya hobi baca. Setelah insiden saya tiba-tiba bisa baca saat umur 5 tahun karena semalaman dimarahi bapak saya yang galak seperti Hitler saat ngomeli pasukan Nazi-nya yang tidak becus baris berbaris (emang ada gitu kejadian seperti itu?), saya berubah jadi anak yang hobi baca sampai kesetanan.
Kalau ada yang bilang tidak suka baca novel karena novel bisa memberi efek halusinasi seperti menghisap ganja dan makan dadar telor campur jamur tahi sapi, maka sungguh saya tercengang. Pikir saya sih novel bukan golongan psikotropika level manapun. Tapi membaca novel buat saya adalah gerbang pengetahuan dan penghibur saat duka nestapa sebagaimana lagu-lagu Meggy Z – sang penyanyi dangdut legendaris- yang mampu menghibur saya secara total dan holistik (nb: saya ga tau arti holistik).
Novel atau buku cerita yang pertama saya tamatkan adalah Lima Sekawan yang berjudul Kereta Api Hantu karangan Enyd Blyton. Selanjutnya saya menjadi penggemar banyak sekali karya-karyanya.
Saya penggemar berbagai bacaan dengan berbagai pengarang. Menurut saya tidak ada buku atau pengarang jelek, walaupun misalnya tulisannya masuk kategori roman picisan. Saya hargai suatu karya tulis,apapun. Karena menulis itu sulit buat saya, jadi kalau ada penulis yang bisa menerbitkan buku, menurut saya hebat sekali. Walaupun misalnya itu buku erotik atau cerita porno.
Selain novel saya penggemar komik dan manga kelas berat. Sampai umur seginipun masih suka. Komik klasik seperti Tintin adalah wajib haris punya. Juga manga. Atau shoujo. Komik Jepang dengan cerita romantis yang kadang dibumbui intrik. Itu saya suka sekali. Tapi komik Taiwan juga saya suka. Yang penting gambarnya enak dilihat dan cakep-cakep.
Komik koleksi sekarang yang lumayan komplit adalah Meteor Garden, Ingenuo, Topeng Kaca (sebel ga tamat-tamat), dan Vagabond. Dan Candy Candy ( I love Therius Grandchester d’oh). Kalau Dora Emon dan City Hunter mah udah pada ilang kemana kali ya. Di kantor saya juga menyimpan beberapa set komik, untuk saya baca, jaga-jaga kalau saya sedang tidak bahagia dengan pekerjaan dan orang-orang di sekitar saya.
Oh ya dan saya tidak suka jarang sekali baca yang namanya buku motivasi ataupun manajemen, dan buku serius lainnya. Kecuali sedang diwajibkan atau jadi bahan buat referensi sesuatu.
Lemari buku saya penuh dengan buku-buku yang menyenangkan seperti: resep masakan Jepang, belajar Tarot, membaca nasib lewat telapak tangan, arti mimpi, primbon, dan cara menangkal pelet. Berbagai novel yang seru-seru, dari Dan Brown sampai Tom Clancy, atau yang klasik dan sastra seperti karangan Pramudya Ananta Toer dan Ahmad Tohari, kalau majalah saya cuma punya National Geographic. Saya pingin sekali menjadi Fashion Blogger, tapi apa daya selera pakaian saya payah, dan gaya rambut saya hanya formalitas asal menclok di kepala. Mungkin agenda saya berikut ini adalah membahas tentang gunung api di Indonesia, bukannya gaya pakaian Lady Gaga atau make up Syahrini (yang terlalu tebal menurut saya).
Ini postingan ga jelas yang saya buat saat ngantuk dan tiduran di kasur. xo xo
Leave a Reply