Anda ingin terdepan dalam bidang teknologi ? Anda ingin memiliki pemikiran inovatif dan menghasilkan karya dan produk canggih? Anda ingin memenangkan penghargaan di dunia internasional untuk arsitektur dan desain? Atau membuat lingkungan hidup yang berkualitas sehingga dinobatkan sebagai negara dengan tingkat kebahagiaan penduduk yang tinggi dan Work Life Balance terbaik yang diakui dunia? Singkatnya, apakah Anda ingin kreatif seperti Bangsa Belanda?
Ada mantra sakti untuk bisa kreatif seperti bangsa Belanda tersebut. Akan saya beri tahu rahasianya.
Bahkan hurufnya tidak banyak kok. Cukup tiga huruf saja.
Tidak perlu bertapa atau memakai jimat, atau meminum ramuan atau hal-hal klenik dan bin ajaib. Karena mantra ini jauh dari hal-hal gaib seperti itu. Tapi kata ini membawa keajaiban bagi kemajuan dan kualitas kehidupan.
Kata ajaib ini adalah WHY.
Mengapa WHY? Apa itu WHY? Kenapa harus WHY?
Karena akar dari kreatifitas adalah pertanyaan.
Belajar di Belanda, akan terlibat dalam banyak pertanyaan. WHY adalah salah satu dari kata-kata ajaib dari pertanyaan-pertanyaan dalam metode pendidikan di Belanda. Jadi tenang saja stok mantra sakti yang ampuh untuk membuka gerbang kreatifitas disana ada banyak. Karena dalam pendidikan Belanda kita akan banyak sekali menemukan kata-kata ajaib berupa pertanyaan yang akan menantang dan membuka jalan pikiran yang buntu, sehingga akan menemukan jalan tol bebas hambatan bagi pemikiran-pemikiran baru dan ide-ide cemerlang.
Sebelum pergi belajar ke Belanda, mari kita lihat warisan karya kreatif Belanda di Indonesia. Misalnya dalam hal arsitektur rumah-rumah jaman kolonial Hindia Belanda di Indonesia, terlihat pula proses pemikiran kreatif disana. Rumah dengan model Eropa tentu saja tidak bisa begitu saja diterapkan di iklim Indonesia yang tropis. Untuk itu para arsitektur Belanda pada jaman tersebut menciptakan gaya rumah tropis yang sesuai dengan cuaca dan alam Indonesia. Bangunan Belanda di Indonesia beberapa diakui pula sebagai warisan karya Art Deco terbaik dunia, misalnya Villa Isola di Bandung.
Saya pikir bahwa proses pembuatan sesuatu karya yang baru seperti model arsitektur yang menyesuaikan dengan iklim adalah berakar dari pertanyaan WHY. Sepertinya arsitek kenamaan Belanda jaman itu, CP Wolff Schoemaker, mempertanyakan: Mengapa tidak kita buat jendela yang sangat besar agar ventilasi udara bagus untuk udara yang panas? Lalu proses pemikiran kreatifnya melanjutkan dengan pertanyaan: Mengapa tidak? Dan seterusnya dilanjutkan dengan pertanyaan berkelanjutan sampai dengan menghasilkan karya yang spektakuler dalam bangunan saperti yang dapat kita lihat sekarang. CP Wolff Schoemaker adalah salah satu contoh tokoh yang sangat berhasil dalam menerapkan kata mantra sakti ajaib WHY di Indonesia, kalau menurut saya sih.
Refleksi pendidikan dalam pemikiran kreatif pada bangsa Belanda pun tidak dimulai saat sekolah saja, tapi mulai dari satuan terkecil yaitu keluarga. Saya pernah kenal dengan satu keluarga Belanda, ayah ibu dan kedua anaknya, menikmati sekali untuk menanyakan satu sama lain dengan kata ajaib yang saya sebutkan tadi, kata WHY itu. Ternyata pendidikan untuk menghasilkan individu yang memiliki pemikiran kreatif tidak hanya menjadi tanggung jawab institusi yang bernama sekolah formal saja, tapi juga dimulai dari keluarga. Sehingga dari keluarga, akan naik menjadi kumpulan-kumpulan sosial berikutnya, sampai ke peringkat teratas bernama negara. Oleh karenanya, tak heran apabila kreatifitas ini tercermin pada bangsa Belanda, pada karakter orang dan juga sistem pendidikannya.
Yuk! Mari kita belajar pada bangsa Belanda untuk menghidupkan kata ajaib WHY sehingga kita menjadi bangsa yang kreatif yang mampu berinovasi untuk kualitas kehidupan di hari esok yang lebih baik.
Hog