Hari ke hari sekarang kita mendengar berulang-ulang soal BBM naik, keluh kesah dan keresahan yang timbul, dan sebagainya dan sebagainya. Yada Yada.
Kumaha atuh.
Sebetulnya kalau dipikir sebenarnya saya mah tidak enjoy juga bawa mobil ke kantor. Di tol saya resah berkutat dengan truk truk yang nyetirnya suka aneh. Kadang tiba-tiba ambil jalur cepat tanpa memberi sign. Pelan pula. Beruntung mobil saya tidak nungging. Di setiap perempatan lampu merah, luar biasa macetnya, berkutat lagi dengan motor-motor yang suka tiba-tiba ada di kiri kanan depan belakang saya dan muncul dari segala arah. Semua berpacu maju ke depan mendesak melebihi garis batas lampu merah. Belum tukang ngamen gunjrang-ganjreng, pengemis, dan, penari jalan, atau doger monyet (yang saya kesal banget itu, kasian monyetnya). Lagi pula motor-motor itu hobi banget naik trotoar. Pusing.
Pingin sih naik angkutan umum ke kantor. Tapi ya gitu deh, angkutan umum kita tidak nyaman. Supir angkot itu nyetirnya gila-gilaan, hanya dia yang tahu kapan akan berhenti dan sering banget menaikturunkan penumpang dimana saja kapan saja. Belum lagi kalau ketemu acara ngetem yang sangat lama, bisa-bisa telat banget nyampe kantor.
Ruwet urusan transportasi disini ya.
Kalau di jalan engga runyam begini, saya sih dengan senang hati naik sepeda saja ke kantor. Tapi kalau melihat kondisi jalanan kita yang seperti jalur balapan (sebenernya balap sama apa yah), saya takut sendiri kalau naik sepeda nanti dicium moncong angkot atau kendaraan lain. Banyak yang membawa kendaraan dengan cara barbar soalnya. Mungkin karena SIMnya hasil nembak.
Dulu di Bandung ada jalur jalan yang diberi cat biru (yang beberapa bulan kemudian luntur) katanya buat jalur pengendara sepeda. Tapi sepertinya program tersebut hanya program yang anget-anget tai ayam. Karena tidak berjalan. Bersepeda yang tren saat ini kebanyakan masih sepedaan gowes-gowes ke gunung atau jalur trekking untuk berolahraga. Sementara saya sih mengharapkan bersepeda lebih bisa digunakan untuk kegunaan sehari-hari seperti berbelanja atau pergi bekerja. Saya juga inginnya punya sepeda yang model lucu, ada keranjang di depan (buat naro sayuran hasil belanjaan), dan ada bel yang ramai, dan diberi rumbai-rumbai yang permai.
Pictures via joannagoddard.blogspot.com
Leave a Reply