Holland is a creative nation. Dutch people enjoy innovating and constantly ask themselves and others questions to come up with new ideas.
Membaca kalimat di atas, membuat teringat teman kerja saya bertahun-tahun lalu dari Belanda. Namanya Hans de Graaf. Sekarang sih dia dan keluarganya sudah kembali di Belanda sejak saham yang tertanam di perusahaan tempat saya bekerja, dari perusahaan dimana dia bekerja telah dijual kepada perusahaan dari negara lain.
Selama saya kenal dengan dia, selalu kata “Why” terucap dari bibirnya setiap saat kita membahas suatu topik. Mengapa begini mengapa begitu. Mengapa tidak begini mengapa tidak begitu. Selaluuuu… saja untuk setiap hal-hal yang kita lihat dan kita dengar. Misalnya, mengapa teman Indonesia-nya setiap menelepon setelah kata “Hallo” selalu menanyakan “Dimana kamu?”, saya menjelaskan tidak semua teman begitu, dan tidak setiap orang Indonesia begitu. Mungkin faktor kebiasaan, begitu jawaban saya. Setiap jawaban selalu diikuti oleh pertanyaan mengapa lainnya, sampai dia puas. Bayangkan saja untuk urusan pekerjaan. Lebih dicecar lagi kita dengan pertanyaan-pertanyaan mengapa.
Selain banyak bertanya, untuk hal-hal kecil, Hans kreatif. Tahun 1997 Blog belum sepopuler sekarang, dan Hans sepulang ke negeri Belanda melanjutkan kontak dengan saya dan teman-teman lainnya dengan e-mail. E-mail yang dibuat adalah attachment dalam format MS-Word, bertajuk Bunga Belanda. Lengkap dengan foto bunga tulip dan foto keluarganya. Isinya kadang menggunakan bahasa Indonesia, karena Hans pembelajar bahasa Indonesia yang aktif. Dia membuat surat elektronik dengan format blog, enak dibaca dan berurutan secara kronologis. Sekaligus juga suratnya merupakan Photo Blogging, karena selalu lengkap dengan foto kegiatan, misalnya bersepeda ke kantor, berkemah musim panas atau memasak bersama istri dan anaknya. Saya sangat terkesan dengan e-mail Bunga Belanda. Sungguh kreatif dan penuh dengan niat untuk membuat sesuatu yang keren bahkan untuk hal yang sederhana seperti format e-mail kepada teman-teman lamanya.
Saya juga tidak tahu, apakah setiap orang Belanda begitu. Teman saya yang orang Belanda kan tidak banyak. Sempat saya tanyakan pada Hans, mengapa dia selalu bertanya mengapa? Dan dia menjawab “why ask?”. Awalnya saya berpikir pertanyaan-pertanyaan mengapa itu melelahkan. Karena memaksa saya memikirkan jawaban. Bahkan kadang pertanyaannya membuat saya juga bertanya kepada diri sendiri, iya ya kenapa begitu, mengapa tidak begini.
Tapi akhirnya saya menyadari bahwa awal dari proses pemikiran kreatif adalah berawal dari WHY. Bertanya mengapa pada diri kita dan orang lain akan melahirkan ide-ide baru, pemikiran-pemikiran baru, dan dapat menjadi awal suatu proses peningkatan sesuatu hal menjadi lebih baik dari hari kemarin. Itulah inovasi.
Saya berpikir jangan-jangan kebiasaan bertanya mengapa yang tanpa henti ini di setiap orang Belanda yang membuat bangsa
Belanda dari jaman dulu dapat membuat sistem bendungan yang luar biasa dan bahkan saat ini dapat membuat ‘mobil terbang. Tak terhitung banyaknya inovasi dari hasil proses berpikir yang kreatif yang membuat Belanda dapat membuat berbagai terobosan di berbagai bidang ilmu pengetahuan. Arsitektur dan Desain, Ekonomi, Penemuan Terkini, Kualitas Hidup, Pendidikan, Sains dan Teknologi, adalah bidang-bidang dimana Belanda telah membuat suatu terobosan. Bahkan ternyata Belanda menduduki peringkat ke-4 negara yang masyarakatnya paling bahagia di dunia.
Yuk kita mulai kebiasaan bertanya, pada diri sendiri dan juga orang sekitar kita. Mari kita membiasakan diri mencari suatu ide kreatif demi membangun dan membentuk kualitas hidup yang lebih baik dari hari kemarin dan saat ini, untuk hari esok kehidupan kita dan anak cucu kita nanti.
Sumber gambar:
Bunga Tulip dari mi9.com
Mobil terbang dari spardesign.nl
Leave a Reply