Saya dapat tautan ini dari Dodi, berhubung saya emang narsis, dan senang bercerita dan mengagumi diri sendiri (percayalah, saya memang begitu orangnya), untuk itu saya dengan senang hati menuliskan 8 hal tentang diri saya. Tautannya sih sudah lama. Sekitar lebih dari satu tahun lalu. Maafkan saya ya Dod, saya emang blogwalker kambuhan, saya bisa berminggu-minggu baca blog teman-teman satu persatu. Lalu bisa jadi berbulan-bulan tidak pernah baca blog. Dilanjutkan tidak pernah buka facebook, tidak pernah main game. Lalu bisa jadi berminggu-minggu, berbulan-bulan saya main game Simssocial. Itu terus tiap pagi tiap malam, bahkan di kamar mandi. Lalu tiba-tiba berhenti, lalu ganti jadi hobi masak, menyulam dan berkebun. Begitulah. Jangan pernah mengerti kebiasaan saya dan hobi saya. Orangtua saya pun tidak mengerti. Begitupun diri saya sendiri. Manusia memang multi dimensi. Mari kita bersama-sama pahami itu. Amin.
Pertama. Saya cantik. Oke, oke. Saya memang jerawatan. Terus kenapa? Tetap saja saya cantik. Saya juga tidak tinggi. Tapi kan saya juga engga bercita-cita jadi model. Terus saya berkulit putih, walau tidak bisa dikatakan bersih. Saya memang pernah panuan, bahkan kena kurap. Tapi itu kan manusiawi. Saya menggunakan salep kulit cap kaki tiga atau kalpanax kok untuk mengobatinya. Rambut saya juga bagus, setidaknya walau ketombean sekali-kali, itu untuk tetap menjaga kecantikan saya tetap membumi. Down to earth, begitu selalu nenek buyut saya bilang.
Kedua, saya anak pertama. Cikal. Artinya ya Licik ya Nakal. Kondisi lahir sebegai anak pertama memungkinkan saya memiliki akses tidak terbatas untuk memalak adik-adik saya sewaktu kami masih bersekolah dulu. Segi positifnya, adik-adik saya mengenal bahwa dunia luar itu kejam. Seperti lagu Mr Big, Wild World. Oh baby baby it’s a wild world It’s hard to get by just just upon a smile… Saya mengenalkan kekerasan dari usia dini kepada adik-adik saya, terbukti mereka tumbuh menjadi manusia-manusia yang tegar saat ini.
Ketiga, saya tidak suka baca tipi dan nonton berita. Saya ngeri baca soal korupsi dan langsung mules kalau nonton sinetron. Tapi saya suka baca komik dan nonton film. Komik favorit saya, Dora Emon. Film favorit saya, semua film yang menurut saya bagus. Avatar-nya James Cameron saya nonton lebih dari 10 kali. Tenang pemirsa, belum ngalahin banyaknya saya nonton Star Wars dan God Father. Sudah tak terhitung berapa kali. Saya juga hobi baca buku yang sama berkali-kali. Misalnya Memoirs of Geisha, Gone with the Wind, Harry Potter, adalah buku yang saya baca berulang-ulang. Tak terhitung. Saya suka menghapal quote dari film dan buku. Saya juga senang menghapal latin quote, walau tidak tahu artinya apa. Cuma biar kelihatan keren saja sih niatnya.
Keempat, saya sering ketauan teman saya kalau sedang ngupil. Damn.
Kelima, saya senang bernyanyi Qasidahan kalau sedang sendiri. Juga saya senang menyenandungkan lagu-lagu Meggy Z, saat saya merasa diri saya sedang sendu dan dirundung kesedihan. Menurut ibu saya, saya tidak jujur pada diri sendiri. Sering bilang tidak suka Rhoma Irama, kenyataan menunjukkan saya hapal lagu-lagunya.
Keenam, saya pernah naksir berat Flash Gordon waktu kecil dulu. Saya menangis waktu dia ditawan Kaisar Ming. Dan sampai sekarang saya masih trauma mengingat tebalnya bulu ketek Flash Gordon waktu tangannya dirantai keatas sehingga ketiaknya terekspose. Dan saya masih sangat suka lagu Flash yang diciptakan Freddie Mercury pentolan Queen itu.
Ketujuh, saya senang makanan apa saja. Yang penting makanan yang bisa dimakan. Saya tidak punya makanan favorit. Saya tidak bisa memilah enak mana: semur jengkol atau lamb chop saus barbeque. Cemilan favorit saya di kantor, daun-daunan lalapan dari meja makan. Dibilang mirip kambing membuat saya bangga. Itulah saya.
Kedelapan, saya terobsesi baca sejarah British Kingdom dan Sundanese Kingdom. Dan keinginan saya akhir-akhir ini ingin kuliah lagi jurusan Sejarah dan Seni. Tapi sepertinya membaca saja saya sulit. Eh. Ya gitu deh, manusia kan boleh saja berandai-andai. Kalaupun saya punya keinginan ingin keliling dunia, juga memelihara kambing dan mengembangbiakkan kalong untuk menambah jumlah populasi kalong di situ Panjalu dan Astana Gede Kawali kan sah-sah saja. Lagipula memang sepertinya populasi kalong disana mengalami penurunan yang sangat drastis akibat perubahan alam dan campur ulah manusia. Hiks.
Demikian Tautan 8 saya kali ini. Nantikan Tautan-tautan saya berikutnya. Ciao.
Leave a Reply