Taman kota adalah salah satu heritage yang harus kita jaga dan kita lestarikan di kota Bandung? Kenapa? Taman-taman yang berada di kota Bandung selain memiliki nilai sejarah yang telah bercerita banyak sebagai duta tentang keindahan Bandung tempo dulu, juga memiliki fungsi yang sangat vital sebagai paru-paru kota dan reservasi air dan pelestarian alam berupa pemeliharaan kekayaan botani. Darimana asal nama Bandung Kota Kembang? Selain karena kecantikan para mojang priangan yang terkenal, tentu saja dari keindahan bunga-bunga yang terdapat di setiap di taman kota Bandung.
Sebagai forest park, taman kota di Bandung memegang peranan penting dalam ekologi di pemukiman masyarakat kota dalam banyak faktor, yaitu sebagai penyaring udara, konservasi air tanah, area untuk sinar matahari, tempat tinggal bagi hewan, dan juga tempat rekreasi bagi masyarakat. Kualitas udara kota Bandung yang makin menurun dapat ditanggulangi dengan pemeliharaan taman-taman kota dan jalur hijau di kota Bandung dengan lebih baik.
Tidak sedikit taman-taman di kota Bandung yang memiliki nilai sejarah, Haryoto Kunto menyebutkan di buku Wajah Bandoeng Tempo Doeloe, sedikitnya ada empat taman bersejarah yaitu Ijzerman Park (Taman Ganesha), Pieters Park (Taman Merdeka), Molukken Park (Taman Maluku), dan Insulinde Park (Taman Nusantara). Dan tidak sedikit juga taman-taman bersejarah yang sudah raib dari muka Bandung seperti halnya banyak bangunan bersejarah yang didemolisasi oleh para manusia yang berjiwa progresif revolusioner.
Website resmi pemerintah kota Bandung pun hanya secuil dalam memberikan informasi mengenai taman-taman di kota Bandung ini. Selain sedikit informasi yang ada juga minim, tidak ada informasi mengenai sejarah dan data yang lengkap mengenai keberadaaan taman-taman ini. Hanya menyebutkan enam dari banyak taman yang ada yaitu: Kebun Binatang Taman Sari, Taman Cilaki, Taman Budaya Dago, Taman Lalu Lintas, Taman Hutan Raya Juanda, dan Taman Maluku.
Taman dan bangunan bersejarah di Bandung memiliki suatu ikatan penting. Taman bagi bangunan adalah paru-paru pemberi udara, sebagai pelembut dan penambah keindahan kokohnya bebatuan, satu kesatuan yang tak terpisahkan bagi estetika dan juga bagi kesehatan penghuni. Juga sebagai warisan sejarah, salah satu dari kekayaaan Bandung Heritage. Selain itu tanpa adanya taman-taman kota, hutan konservasi dan danau (ingat situ Aksan yang tinggal kenangan!), Bandung menjadi daerah rawan banjir. Dalam dua hari hujan besar ini saja, jalan utama yaitu Asia Afrika dan Sudirman, sudah seperti sungai.
ih naha komen sayah jadi leungit?