Tahukah Anda dimana pulau Tambelan? Tidak mengapa kalau tidak tahu. Toh bisa cari di Google. Tidak perlu merasa malu bila tidak tahu. Saya sendiri berpikir tidak dapat mengetahuinya dengan mudah, karena di pelajaran SD SMP SMU bukan termasuk pertanyaan yang diajukan di pelajaran geografi. Karena yang diajarkan paling-paling yang ngetop saja. Misalnya: Pulau penghasil aspal: Buton. Timah? Belitong! itupun sempat ingat lagi karena hebohnya novel dan film Laskar Pelangi. Tembaga: Nusa Tenggara, Papua (termasuk emas, yang kebanyakan sih gosipnya dicolong dan tidak masuk ke rekening pembangunan desa tertinggal).
Kalau pulau-pulau lainnya sih ya paling kalau sudah heboh diberitakan diakuisisi negara sebelah baru kita tahu. Oh..ada toh yang namanya pulau Ambalat, oh ada yah yang namanya pulau Jemur, oh kita punya toh yang namanya pulau Sigitan, dan juga pulau Sipadan. Saking banyaknya pulau-pulau di negara kita, sampai dicomot pun kita tersadar belakangan. Yah harus diakui untuk menghapal nama pulau-pulau yang katanya lebih dari 13 ribu tentu saja sulit, dan masih banyak yang belum bernama. Dan kita bisa tua duluan sebelum hapal. Apalagi menjaganya kali ye. Kalau yang mau mabok menghapal nama pulau-pulau, silahkan lihat daftar pulau di Indonesia, salah satu sumbernya bisa diintip di http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_islands_of_Indonesia.
Kembali ke pulau Tambelan. Adalah bu dokter gigi Irayani Queencyputri yang saya kenal di milis id-gmail atau kampung gajah; milis super heboh dan aneh yang membahas dari masalah IT, film, makanan, curhat, segala hal deh (jangan daftar di milis itu kalau belum siap mengalami temporary madness syndrome), yang mengenalkan kepada kami dimana itu Pulau Tambelan. Bu dokter yang berdedikasi tinggi itu selain seorang blogger, penulis, pencinta makanan, dan juga jalan-jalan (banyak deh!) selalu mengupdate kami tentang cerita-ceritanya berpraktek sebagai dokter gigi di pulau terpencil tersebut, dari ayam-ayam tetangga, kemalingan (dan malingnya kemudian datang untung periksa gigi), foto-foto pulau Tambelan, penduduk pulau yang ramah, bahkan kami bisa memesan kerupuk Tambelan yang perjalanannya tentu jauh sekali dari pulau tersebut menuju Jakarta dan Bandung.
Pulau Tambelan adalah pulau di Penduduk pulau Tambelan kebanyakan mencari nafkah dengan menjadi nelayan. Ikan-ikan yang didapatkan dibuat menjadi kerupuk ikan yang super lezat, atau bernasib menjadi ikan asin yang juga enak. Tentu saja, karena ikan segar tersebut diolah tanpa pengawet yang aneh-aneh. Pulau Tambelan sendiri dapat ditempuh dari Tanjung Pinang (and where Tanjung Pinang is? hayoh!) dengan kapal selama 24 jam perjalanan dengan kapal yang bertolak hanya 2 kali dalam sebulan. Fasilitas kesehatan hanya ada Puskesmas, menjadi andalan penduduk untuk segala hal yang berkaitan dengan layanan kesehatan. Perjalanan ke Pulau Tambelan hanya dapat dilakukan melalui laut, dengan kapal perintis. Faktanya pulau Tambelan sendiri lebih dekat ke Pulau Kalimantan daripada Tanjung Pinang. Oh ya pulau Tambelan tercover oleh sinyal Telkomsel, hehehehe.
Pemesanan kerupuk kepada ibu dokter Rara menjadi topik yang hangat di milis kami. Ada dua jenis kerupuk. Kerupuk ikan matang dan kerupuk ikan mentah. Harganya? rahasia ah. Hihihihi. Yang jelas saya tergila-gila pada kerupuk tersebut. Karena saya mengenali rasa ikan aslinya. Yang biasa didapat di tempat saya kebanyakan sudah dicampur essence berbau ikan menyengat, mungkin malah tidak mengandung ikan sama sekali, bahkan sisiknya pun tidak. Saya pun mendapat paket ekstra dari Rara, yaitu ikan asin Tambelan! saya berpikir kalau ikan tersebut tidak bernasib menjadi ikan asin, mungkin ikan tersebut bagus sekali dipelihara di aquarium. Warna sisiknya hijau kebiruan. Bentuknya sih mirip ikan tawes. Tapi saya tidak tahu nama ikan asin tersebut.
Jadi, menyenangkan rasanya berteman di dunia maya ini. Kesimpulan sederhana saya, selain memiliki banyak teman-teman yang hangat, lucu, pintar dan menyenangkan juga menjadi tahu tentang pulau yang kita tidak tahu, dan mendapat kerupuk dan ikan asin yang rasanya ajaib sekali bisa sampai ke Bandung dengan perjalanan panjangnya itu. Kesimpulan yang aneh ya hihihi.
Ikan asinnya saya perasaan gak sempet nyobain 😦
salam kenal, Jeng.
ah ya, saya sedang nyari bibit matahari lalu ketemu blog ini. sudah lama hunting tapi belum dapat juga, bisakah bantu? boleh minta alamat yg di mp, soale saya lbh familiar dg mp dan fb.
matur tenkyu:)
ah..kangen sekali sama blog inihhh *cirambay*
ahirnya apdet juga. kek duren, nongol setaun skali. eh, speaking about duren…
ga jadi ah.
mantabh dah..
salam kenal ya.. 😀
bagaimana kalau ibu dokter rara berhenti jadi dokter dan jadi importir kerupuk ke Bandung?
Supaya saya bisa mesan dan beli juga 🙂
jadi pengen makan kerupuk
lam kenal dunk..
btw, boleh daftar nih jadi pemasok krupuk from Tambelan 🙂
salam kenal..
saya putra asli tambelan sekarang mengais rezeki di Pulau Batam..
Memang rasa kerupuknya tiada duanya…jadi kangen dapet kiriman dari Tambelan.
salam kenal ya semua……
Baru denger nih nama pulau tambelan
eanjrit ternyata nama saya disebut2 di sini hahahah…
😀
hahahahahhah,
diawal menceritakan tentang pulau tambelan,
diakhir kesimpulanya, enaknya punya temen maya,
but informasinya masuk juga,
makasih tuk infonya jeng
waaaa mau dikirimin kerupuk ikan aslinya 😀 aku emang termasuk fanatik kerupuk asli…. belakangan ini cari kerupuk ikan / kerupuk udang yang bener rasanya sudah mulai susah 😦 …. ada juga dulu kiriman kerupuk ikan dari kalimantan… mantapppp…. kalo yang lain mah abal2 …. hik hik… mau mau…. 😀
jadi inget jaman umur 5 taonan, orang tua kerja di minyak, tiap bulan bisa pesen parcel makanan import dari luar… pilihkan salah satunya “shrimp cracker” dari singapore (parcel bulanan tersebut)… giliran dateng halah…. “Kerupuk Udang Sidoardjo” yaelah sekem pisan hahahahaa…. mahal lagi hahahaha…. manyun deh bokap 😀
artikelnya menarik juga untuk dibaca…^_^
Terima kasih infonya, jangan lupa untuk berkunjung ke sini yaaaaa…^_^
TERIMAKASIH ATAS INFORMASI DAN TULISANNYA, CUKUP BERMANFAAT BUAT BACAAN/REFRENSI UNTUK REGENERASI. KUNJUNGI JUGA SEMUA TENTANG PAKPAK DAN UPDATE BERITA-BERITA DARI KABUPATEN PAKPAK BHARAT DI GETA_PAKPAK.COM http://boeangsaoet.wordpress.com
aq sangat suka sekali masakan sunda tpi kalau aq mau bikin pepes suka duri ikannya ga lunak bagaimana caranya untuk mendapatkan duri lunak dan tidak bau amis pada ikan yang qta bikin .Teruama pada ikan mas dan ikan bandeng yang kadang bau amis dan bau tanahnya itu kerasa baget gitu .makasi ya atas penjelasanya dan saranya oke