Seumur-umur saya ikutan yang namanya sekolah, kuliah, dan training, dan apapun yang diselenggarakan di kelas dan diharuskan duduk selama berjam-jam di kursi akan membuat saya berjuang dengan penuh ketidakberdayaan melawan kantuk. Hanya materi yang sangat sangat menarik bagi saya atau pengajar yang super duper gak ketulungan charming dan gantengnya (yang sayangnya sangat sangat sangat sangat langka) yang mampu menahan leher dan saya tetap berada pada posisi sebagaimana semestinya dan membuat saya bertingkah laku selayaknya siswa yang baik.
Mending kalau posisi jatuh tertidurnya dalam keadaan elegan. Jatuh tertelungkup di meja, atau tiba-tiba ambruk ke belakang, atau ngiler, sepertinya pernah saya alami. Tidak sesuai sekali dengan citra yang ingin saya bangun sebagai perempuan yang anggun, feminin, serius, dan terpelajar. Rupanya saya memang dikutuk. Bila saya sendiri sedang serius entah mengapa selalu mendapat teman training yang tidak serius. Pernah suatu waktu di jaman dahulu kala, pertama saya masuk kerja di perusahaan ini, kami diisolasi di Indosat Training Center di Purwakarta selama 2 minggu kalau tidak salah (cukup membuat beberapa orang terlibat cinta lokasi), ada manusia yang setiap harinya selalu dan selalu menimpuki saya dengan kertas yang dibentuk bola-bola. Menjengkelkan.
Kalau sedang iseng agar tidak mengantuk, dan trainingnya merupakan materi dengan banyak contoh kasus dan mengharuskan presentasi, saya akan dengan senang hati akan bolak-balik presentasi di depan kelas. Lumayan dapat reward jadi presenter terbaik. Karena bolak-balik ke toilet ternyata tidak efektif untuk mendapatkan reward. Misalnya pengguna toilet terbaik di training 3 G for Non Teknik 2007. Percayalah, saya mengalaminya soalnya. Ya iyalah. Garing pisan ya?. Ah biarin, pagi ini memang saya lagi garing.
Kemarin saya baru ikutan training lagi. Lepas dari berhasil tidaknya materi itu masuk ke otak saya, saya memetik pelajaran berharga disini bahwa:
1. Bawalah pulpen dan alat tulis selama training, karena meminjam terus itu memalukan, dan akan mungkin akan mendapat pinjaman pulpen warna pink yang kalau dipake menulis pulpennya gemetar dan tintanya hampir habis.
2. Bawalah minyak kayu putih dan cairan penghangat lainnya karena duduk seharian dalam ruang ber-AC dengan kopi, teh dan snack yang mengalir, membuat badan kita terasa melar dan penuh angin yang menyebalkan. Angin dudukkah itu namanya?
3. Bila training di Gedung Cyber di dan Anda berjalan dari jalan Gatot Subroto dekat Wisma Mulia, tidak usah membawa ransel berat berisi Macbook dan Makeup dan peralatan lainnya. Apalagi bila kesiangan dan memakai sepatu hak tinggi.
Demikian.
anjrot, nu saha atuh pulpen pink teh?
barbie?
nu trainerna
jrit ngakak =))
Gak dapet reward tuk peminjam alat tulis paling sering?
Eh, dari gatotsu ke gedung cyber jauh ya?
sebenarnya dekat, cuma kalau pake sepatu hak tinggi dan manggul ransel berat ya males juga jalan segitu. terutama karena masalah sepatu.
^
Sbenarnya mo ngusulin sepatu hak tingginya juga dipanggul saja, tapi gak keren. Leptop memang berat, kecuali mekbuk air yg perlu banyak asesori itu. Hmm, mungkin, laen kali bawa tas traveling mini yg ada rodanya saja, jadi ditarik, gak berat di bahu… 😛
*tapi rasanya juga aneh…*
hihihi… tapi malemnya kan seru, kaaann.. nongkrong di restoran, walau perut kenyang, yang penting gossip mengalir. hahahaa..
eh, lho, ih… gravatarnya gak keluar…
haturnuhun tina sadaya sukungannana
ngiring seuri ah
tolong yah…kalo sedang training…saya jangan diculik ke belakang.
Mba,
saya liat mba punya koleksi buku Anne rice-Queen of the damned.
kalau saya mau beli buku itu, mau dijual ga mba?
terima kasih.
Julie-087877842244
salam,
saya Agus Suhanto, tulisan yang oke 🙂 … salam kenal yaa