Tahukah Anda bahwa bikin kerupuk itu pake celana? Becandaan jadul yang garing pisan yah? Saya belum menemukan di antara teman saya yang tidak suka kerupuk. Kalau yang tergila-gila banyak. Bahkan beberapa bulan sekali dari kantor kami di Bandung biasanya memaketkan satu dus ukuran jumbo yang muat beberapa orang meringkuk di dalamnya untuk mengirimkan berjenis-jenis kerupuk ; yang katanya made in Bandung emang paling enak, ke teman-teman di kantor pusat Jakarta. Dus besar yang kalau ditendang itu ringan banget, isinya macam-macam, dari aneka gurilem tak berwarna atau berwarna merah yang dicurigai memakai zat pewarna tekstil, kerupuk jengkol, kerupuk bondon, sampai ke yang klasik seperti gendar, dan yang model baru, kerupuk seblak yang rasa bawang, plain, atau yang pedasnya luar biasa, sampai rasanya kita jadi naga berapi kalau memakannya.
Yang saya maksud disini sih adalah kerupuk dari bahan baku tapioka yang murah meriah itu. Kalau yang terbuat dari bahan lain entahlah. Saya perlu menanyakan pada ahli sejarah kerupuk untuk pengkategorian silsilah kerupuknya seperti apa, sepertinya di wikipedia sih dijelaskan bahwa kerupuk itu bersaudara dengan keripik, kerepek, rengginang, rempeyek, emping dan sebagainya. Wah banyak sekali saudara si kerupuk ini. Ternyata wikipedia Sunda lebih lengkap memuat tentang kerupuk atau kurupuk ini, apakah karena banyaknya tukang kerupuk yang berasal dari Priangan Timur atau apa, saya tidak tahu. Iseng-iseng saya sih memang suka nanya pada tukang kerupuk yang lewat, asalnya dari daerah mana. Itung-itung sensus tukang kerupuk, ternyata rata-rata berasal dari Ciamis.
Ada teman saya yang ogah makan kalau tidak makan kalau nasinya tidak ditemani kerupuk, dia akan mencari kerupuk dulu kesana kemari. Ada juga teman sekelas waktu SMA dulu, yang kalau sedang makan dan kami teman-temannya nebeng atau nyoro, dia akan teriak-teriak “AMBIL AYAMNYA TAPI JANGAN KERUPUKNYA!!!” Dan akan menutupi kerupuk di piringnya seperti induk ayam melindungi anaknya. Aneh ya?. Tapi kalau saya sendiri walaupun bukan kerupuk mania, sering terkangen-kangen dengan kerupuk mie yang kuning dan digoreng dengan pasir bukan pakai minyak, dengan sambal pedasnya. Yang paling top yaitu kerupuk mie sambal yang dijual Ceu Ibeng, jauh di SD di daerah Pantura sana tempat saya sekolah dulu yang atapnya sering bocor dan dindingnya dari bilik itu. Sambal pedasnya yang berbau terasi akan menguar baunya di udara di pagi hari saat beliau menggelar dagangannya. Harganya? Rp 5,- saja satu biji sudah dikucuri sambal. Makan 5 saja dijamin kita bisa puas dan juga sakit perut dengan biaya murah sekali. Sekarang kerupuk mie isi 10 harganya Rp 2500,- waduh, kalau dulu kayaknya bisa dapat sewadah besar setanggungan tukang kerupuk bahkan mungkin dengan tukang kerupuknya sekalian.
Kalau ibu saya lain lagi, dia sering bernostalgia dengan memasak babanggi, yaitu kerupuk mentah yang masih dalam proses penjemuran, dan dimasak dengan dioseng campur cabe hijau dan apalah lainnya. Katanya di masa kecil jaman susah sandang pangan dulu, seringkali nenek saya membuat masakan tersebut. Nah sekarang saya mau menunggu tukang kerupuk yang lewat dulu, siapa tahu hari ini mau lewat depan rumah. Sudah seminggu ini mungkin gara-gara hujan terus di pagi hari, dia mogok jualan.
kerupuk bondon tuh kayak apa ya?? kerupuk mirip bondon apa bondon jualan kerupuk halah, eh bondon apa sih artinya? **header baru teh?**
Ini gara-gara tadi pagi ngabisin-satu-kantong-gede-kerupuk-tapi-ga-kenyang-kenyang itu??
bagiiiiiiiiiiiiiiii!!!
he, aku juga suka kerupuk. di timur sini ada kerupuk dari kulit sapi, namanya rambak. apa di sana juga sama?
mwah mwah ….
apdet apdet euy.
*nungguan crita heubeul nu laen*
iya saya juga pencinta kerupuk..
sampai ada tukang kerupuk kampung yang mikul bakul kaleng gede itu datang secara reguler ke rumah.
* asal jangan makan yang warna warni..borax !
Kuru-kuru tapi empuk.
Kalo nyari kurupuk pasti yang masih renyah, bukan yang melempem atau bantat, tapi kemudian sebagian dimakan langsung, sebagian dicelup ke kuah baso, kadang juga semuanya dicelup…
emping tetep terbaik menemani soto betawi.
#1 Iya header baru, bikinan Abiwara. Keren yah? aslinya dagu saya lipet dua tuh, dan sebenarnya sebelahnya ada angkot warna hijau jurusan St Hall-Gedebage, tapi photosop memang top. Kerupuk bondon dinamakan begitu karena murah meriah dan merah cerah warnanya.
#2 Iya Mbu, pagi-pagi sarapan kerupuk ternyata memang gak nendang
#3 Mari sini kemari kalau mau Jeng!
#4 Rambak ada dong, kalo dikirim teman2 dari Cirebon
#5 Iya Bud, ini blog ini saya apdet khusus atas permintaan Budi, jadi mana kaos Liverpoolnya?
#6 Wah borax yah? sayang sekali padahal enak! :((
#7 saya mah suka yang rada melempem lho
#8 setuju sih Dham, tapi emping kan sepupu jauh kerupuk lho
Big bowl of salad, saus thousand island dan kerupuk udang!!
enak.
ti Ciamis?? Benar, salah satunya adalah Apih, alias bapakku. Dulu dia ekspor sampai ke surabaya.
maafnya..header yang ini bagus, nu dulu mah, jiga nu dahdiran. *ampun*
#11 asa teu nyambung ah membayangkan kerupuk udang berleleran saus thousand island mah
#12 tuh kan bener nya urang Ciamis, saya punya saudara jauh yang orang Ciamis juga, jadi juragan kerupuk jaman masa jaya IPTN dia tiap hari mengirim kurang lebih 10.000 kerupuk per hari ke IPTN. Tapi dia bangkrut gara-gara tergila-gila dan salah investasi pada burung perkutut. Padahal kata saya mah naon bedana sih bunyi perkutut? cuma terdengar “ketekuk ketuker ketekuk ketuker” kadang-kadang ada “kung”, so what? kenapa harganya bisa puluhan juta ya? trus kalau dia mogok bunyi dan kalau digoreng pun dagingnya cuma seuprit.
#13. Cobaan heula, eta namina mix n match 🙂
baheula ari keur selon ngadamel krupburger, kurupuk bodas nu rada teplek ditambih sangu luhurna teras tutup deui ku kurupuk, jadi krupburger.
#15 oh ya kalau di saya mah nya, bikin tutug sangu teh kieu: sangu haneut, kurupuk, rangginang, bawang beureum, cikur, uyah gula ditutug dina paranti ngakeul nu tina kai tea..duh aya ku nikmat geura.
#12 kelaanan, beulah mana siga dahdiran????? *udag-udag Dodi bari ngacungkeun arit**
mudah2an tukang kerupuk ga pernah demo 😀
klo kata orang tua jaman dulu kan “ka sabrang ka palembang, balikna mawa kurupuk…” *jadi yg bner palembang apa ciamis ini teh?*
#19 kerupuk palembang mah kan beda lagi, yang rasa ikan tea, dan kemplang…hm itu juga enak sih..
anuh … kurupuk teh nu kumaha sih?
*acak acak komen*
ada kerupuk duren gak ya?
#22 aya neng, tapi keripik duren
bisa beli di mana, teh? warung depan situ ada gak ya? itu yang depan pak toton..?
Saya yang M
# Abi
Itu punya saya Bi ..
*jriit keren kieu urang
*tajong*
*ngiler*
mi, nanti kalo ngirim lagi ke jakarta, saya nebeng beberapa yah?
teh mia, tolong aku dikasih tau donk…
biasanya tukang kerupuk membawa dagangannya pake pikulan kaleng gede, kaleng gede itu namanya apa?
blek.
#29 tah eta, blek besar!
Blek kurupuk besar pas waktu saya kecil sering di jadiin
tatarucingan
*bentukna jiga gunung terus bisa lelempangan, naon ngarana?*
eh gue M, L, dan XL yah Mami 😀
eh ini ngomongin kawos kan?
*siyap-siyap kaboor*
#25, 26
TENDANG ABI + SURUR.. itu kawos punya guwa!
Eh ANJRIIIIIIITTT
itu punya GUWA!!!!!!!
*tajong wesleh*
kirim euy… dah lama teu ngaraosan krupuk gendar… jeung krupuk kampung nu bantat tea ningan..
krupuk jengkolnya manaaa…
#36 Nya engke nya ceu, dikirim deui
ayeuna mah tapi rada jarang teh nu ngider dagang kurupuk jengkol baradag. sono deuih kana kurupuk gurilem nu dibanjur sambel.
Tukang kurupuk rata-rata urang ciamis? Betul pisan, rata-rata Gunung Cupu mah banyak
Krupuk berasal dari kata Kruk dan Puk, ini diambil dari bunyi sewaktu krupuk digigit (kruk…) dan kemudian dipatahkan (puk…), lalu terbiasa menjadi krupuk.
Ini sih asal-usul-usil…
#35
tabrak tukang ojeg milenium pake angkot >:)
#30 & #31 mungkin didaerah mana ada yang biasa di sebut blek, kalau tak salah di daerah masa kecil ku dulu suka disebut “menel”???
jadi kalau mengatakan sesuatu samenel artinya se tanggungan kerupuk?
#42 Menel bukan anak lele yah?
Wadah kurupuk yang gede yang kayak gunung itu memang disebut menel. Menel sendiri adalah sebutan anak gajah.
Ungkapannya dibalik, sagede menel artinya kecil, sedang sagede alaihim artinya gede (walaupun alaihim itu artinya anak lele)
Kaleng kotak yang biasanya bekas wadah minyak goreng (yang dijual eceran kiloan di warung tradisional) yang disebut blek. Dimodifikasi satu sisi dipasang kaca dan dibuat tutup di atasnya.
kecebong anak kodok.
Why neng, whyyyyyyyy???????
hmmm…hmmm…
Kerupuk kalo tau bikinnya kasian banget narikin sekian kilo tepung, tarik terusss manggg 😀 sampe gede tuh tangan/panggul tangan.
Di Bandung kalo saya perhatikan konsumsi kerupuk sangat tinggi dibandingkan daerah lain, mengapa demikian ya? Ada ahli sejarah perkeroepoek yang bisa konfirmasi soal ini.
Di Belanda ada kerupuk merk “Keroepoek” 😛
Dan cara termudah menyimpan keropoek kalo males pake toples adalah dimasukin ke kulkas biar ga melempem.
Kalo punya pemimpin melempen apa kita sekalian masukin ke kulkas biar di peti es kan aja bareng keroepoek.
Krupuk dari bahan dasar jengkol, pernah coba nggak mbak. Wah ini nih krupuk yang paling yahud menurut saya. Tapi habis makan krupuk beginian, ya puasa ngomong dulu deh.
Kiripik jengkol jajahean
kajepit …. jejeretean
naha kantor pusat di lt. 10 mah gak pernah dikirim kerupuk? :p
Artikel di blog ini menarik & bagus. Untuk lebih mempopulerkan artikel (berita/video/ foto) ini, Anda bisa mempromosikan di www infoGue.com yang akan berguna bagi semua pembaca di tanah air. Telah tersedia plugin / widget kirim artikel & vote yang ter-integrasi dengan instalasi mudah & singkat. Salam Blogger!
http://kuliner.infogue.com/kerupuk
heran ah!
Orang sunda kok suka kerupuk?
Setahu saya orang Sunda lalapnya dedaunan; sedangkan orang jawa lalapnya kerupuk dan peyek !!
Eh…. cerita krupuk.. ya…
kalo di kantor mbak ada krupuk yang di kirim dari bandung, sisakan jenis-jenisnya, aku mau coba cicipin dan tak tempil atau aku beli…..
suwon mbak yo
salam kenal, kunjungi blog gue dong
Masuk ke sini kayak masuk hutan…kaya sekali.
Salam
krupuk kontrak dari warung kaleng cisarua bogor
aya nugaring pisan namina enur,aya nu legit namina euis nu koneng,lamun krupuk kontrak mah teu aya nu lekker jeung warung kaleng.mangga saudi sadayana ngontrakan
Kalau gua paling suka kerupuk kulit kakap….biasannya gua pesan secara online di http://www.kerupuk.com. Di lidah mantab banget choooy……
Wah sama nih.. kami sekeluarga juga penggila kerupuk..