Saya sudah 11 tahun berkantor di jalan Asia Afrika. Tapi belum pernah menyusuri sepanjang jalan yang penuh sejarah ini dari ujung ke ujung sambil menikmatinya. Kalau memandangi dari atap gedung sih sering, dari tahun ke tahun hanya bisa merutuk, melihat beberapa rumah atau bangunan antik di Asia Afrika dan Naripan dibongkar atau direnovasi dan berganti wajah, yang sayangnya seringkali malahan jadi lebih jelek daripada aslinya. Yah saya pribadi mah sebenernya tidak setuju bila bangunan peninggalan sejarah ini dirombak wajahnya. Kalau dipelihara sih oke. Pendapat saya sih, harusnya bagian kota lama harus dilestarikan. Kalau mau bangun mall atau kantor mah kesana sajalah, jauh-jauh, ke pinggiran. Biar enggak tumplek blek di tengah kota semua. Kalau tidak salah dulu ada upaya dari Bapak Haryoto Kunto untuk memohon kepada pemerintah agar Gedung Singer dekat Simpang Lima tidak dibongkar. Namun upaya Bapak Haryoto Alm. dkk rupanya tidak membuahkan hasil.
Nah kemarin pada saat di kantor ada acara buka puasa bersama, dan saya salah kostum karena lupa (seharusnya berbusana Muslim sebagaimana dress code yang diumumkan lewat broadcast sms) malahan bersepatu boot, kaus hitam dan coat panjang selutut. Yang sebenarnya cocok dengan udara Bandung yang bila malam dingin berangin akhir-akhir ini. Dan adalah Abiwara yang seperti biasa dengan ide tiba-tibanya ingin motret-motret di Simpang Lima pada senjakala. Dan adalah saya, yang cuma setor muka sebentar di acara buka bersama yang sudah dimulai dari jam 4 sore dengan hiburan Nasyid dsb, yang kemudian malah bergabung dengan para tukang potret yang keranjingan jeprat-jepret itu; Jay, Abi dan Surur.
Sore hari itu jalan Asia Afrika menyenangkan seperti biasa. Cuaca cerah, langit tidak banyak berawan, namun dingin berangin. Kami mulai persis dari Simpang Lima. Simpang Lima atau sering juga disebut Perempatan Lima (perempatan kok lima) adalah persimpangan dari Jalan Gatot Subroto, Jalan Ahmad Yani, Jalan Sunda, Jalan Karapitan, dan Jalan Asia Afrika. Tu dua tiga empat lima, tuh bener kan ada lima jalan. Disana ada beberapa Bapak Polisi yang berjaga. Mungkin karena sering pabaliut yah. Memang mesti ekstra hati-hati menyeberang di mulut jalan Asia Afrika ini. Motor-motor dari arah Gatsu dan A Yani, biasanya melesat kencang seperti meteor. Pokoknya suka pada bergaya ala-ala pembalap gitu deh. Saya beberapa tahun lalu pernah ditabrak motor saat menyeberang. Saya sih tidak apa-apa, artinya tidak mendapat luka berarti. Malah tetap tegak berdiri. Cuma motor dan pengendaranya mental dan terkapar. Walau sebel karena gara-gara mereka yang nyalib-nyalib teu puguh dan ngebut, tetap saja kasihan melihat mereka jatuh. Ternyata ditabrak motor itu baru sakit badan sekujur tubuh itu terasa keeesokan harinya ya. Pas hari H-nya sih terasa baik-baik saja.
Sementara Jay, Surur, dan Abi sibuk motret, saya sih asik melihat Pak Polisi sibuk bekerja agar baik jalannya. Ada seorang Mbak manis yang ditilang gara-gara nyelonong dari arah Ahmad Yani ke Asia Afrika di jalur untuk belok ke jalan Sunda. Dulu saya pernah melihat Joe Project Pop ditilang juga disini dengan kasus yang sama. Entah kenapa dulu ngakak melihatnya. Bukan karena apa-apa, wajah Joe itu walau sedang serius tetap saja lucu. Mbak manis ini tentu saja jadi objek salah fokus para pria haus objek yang sedang asik jeprat-jepret ini. Persis di ujung jalan Asia Afrika ini, ada kafe Utari yang kecil dan nyempil. Yang disediakan cuma kopi instan dan makanan ringan. Kursinya pun butut dan lapuk. Tapi duh, karena bangunan tua dan terletak disudut yang nyaman, enak sekali rasanya duduk-duduk dan main gitar (ada gitar disitu, jangan-jangan memang disediakan untuk pengunjung yang ingin bernyanyi lagu-lagu nostalgia sesuai suasana.
Tak jauh dari sana ada sate kambing muda M Haris yang selalu penuh pengunjung, Kami pun sempat berbuka puasa disana sebelum melanjutkan naik ke atap gedung CCSL untuk memotret lagi. Sementara para pemotret itu beraksi, saya sih ngobrol dengan Bapak Security kantor saya yang turut menemani. Obrolan aneh, karena yang kita bahas adalah jenis-jenis mahluk halus yang diindikasikan berdiam di gedung kantor saya, berikut tempat-tempat yang diduga mereka biasa “menghuni”. Atap gedung ini asik dijadikan tempat piknik, walaupun mungkin pastinya makanan beterbangan, karena anginnya kencang sekali. Bahkan ada AHU apaan deh, yang memercikkan air ke segala penjuru. Rasanya seperti diludahi raksasa.
Turun dari atap gedung kami pergi ke arah jalan Cikapundung dimana banyak terdapat penjaja kaki lima yang berjualan aneka makanan enak disana. Dari penganan khas seperti Putu, Martabak, dan Pisang keju, sampai dengan ayam goreng, sate, sop kambing, sea food, dsb. Ada juga otak-otak panggang berbungkus dan pisang yang wangi. Setelah itu kami naik ke jembatan penyeberangan yang rupanya lebih difungsikan sebagai WC umum dibanding kegunaan seharusnya. Baunya bukan main disitu, namun dari tempat itu kami mendapat sudut yang bagus untuk memotret The Two Towers of Masjid Agung Bandung di Alun-Alun Kota Bandung. Dari sana kami berpindah ke alun-alun yang telah direnovasi, sekarang jauh-jauh lebih nyaman dibanding dulu. NAMUN SAMPAH MASIH SAJA BERSERAKAN DIMANA-MANA. Ampun deh padahal tempat sampah kan banyak. Apa orang-orang kebanyakan lebih suka lang lung sembarangan daripada jalan SEDIKIT SAJA menuju tempat sampah? *tendang-tendang orang-orang jorok*. Kapan sih orang-orang itu sadar soal hal kecil begini?. Harusnya yang buang sampah sembarangan itu didenda atau diikat di pohon saja sebagai hukuman. Ditempeli jidatnya pake tulisan gede-gede, sebagai kontributor belegug atas pengotoran kota bandung.
Setelah mengambil beberapa gambar disana, kami kembali berjalan ke arah kami datang, melewati Gedung Merdeka tempat Konferensi Asia Afrika menuju Savoy Homann yang cantik dengan model bangunan dan lampu-lampunya. Seberang hotel Savoy, ada beberapa pedagang selain bubur ayam Pikiran Rakyat yang terkenal itu. Diantaranya tukang Sakoteng. Saya sempat bertanya pada pedagangnya “kok pake seragam tukang parkir A?” karena dia pake seragam tukang parkir yang oranye gonjreng itu. Dia hanya “oh, eh, bantu-bantu saja Bu”. Ternyata belum kelar dia meracik sakoteng untuk kami, dia kabur dulu sebentar memarkir mobil yang datang, dan memandu mobil yang keluar. Hayah dagangannya ditinggal dulu.
Kesimpulan: Bandung memang mooi. Eh maksudnya Bandung itu banyak memiliki sudut-sudut dan objek-objek yang indah yang menarik untuk dinikmati oleh warga ataupun wisatawan. Jalan-jalan kan bukan harus ke mall atau factory outlet melulu atuh. Ini baru ruas jalan Asia Afrika. Masih banyak jalan-jalan lain di kota Bandung yang memiliki bangunan dan tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi. Sayang sekali makin hari beberapa gedung-gedung dengan nilai historis ini makin lama makin menghilang. Kuduna ada upaya dari pemerintah dan warga untuk peduli dengan hal ini. Jangan karena kepentingan bisnis belaka kita menjadi arogan dan melenyapkan bangunan dan apa-apa yang menjadi saksi sejarah kota Bandung.
Hehe, diajak jalan-jalan (jalan kaki) pasti jawabanmu cuma satu: cape.
Kostum coat coklat emang cocok di latar fasade art-deco.
Keduax!!!
*cuek*
tsah, poto yang ketiga, camera aware bangettttttt 😀
UUUUU, tidak mendukung buka puasa bersama *kecewa*
keren mih potonya, kayanya bagus tuh dipajang di ruang tamu 🙂
Bandung tambah kotor, tambah macet, tambah banyak mall… kalau jalan-jalan siang2 nafas teh tambah sesak, banyak bau asap knalpot, selain itu, sieun takut keserempet motor/mobil yg pabaliut jalannya, padahal saya paling suka jalan kaki…
I miss u banduuuuuunggg…. hiks hiks…
#4 posisinya udah berubah 😀 jadi bukan ketiga
#4 saya kan sempat balik lagi ke lantai Dod, waktu anak2 anak yang Nasyid itu pada nangis.
Session ke 2 Asia Afrika?
Yuks 🙂
#10 yuuuuuk, lagi pingin makan di Cikapundung.
Teh pic yg ke 3!!! OK banget……..ambil anglenya kaya dah pro
Maksudnya..pro kontra ma photografer profesional
*naek angkot ST Hall – Sd Serang*
tuuuhhh kaaaaannnnnnnnn… aku ndak diinpaiiittt…. hiks!
*ndaptar untuk session 2*
To All: saya cuma jadi model yah, yang motret Abi dan Jay, tidak ada satupun foto di atas hasil jepretan saya 😀
AING HAYANG BALIK DEUI KA BANDUNG!!!!!!
* SIGH *
#15 :)) sabar atuh sabar, it’s just take time nya Jang
#13 aq jg ga inpeeeiiiiitttttt bunnnnn …… 😦
nasib… nasib…
Bandung Bandung……..
tapi Bandung sekarang tidak sama dengan Bandung tempo baheula…
malahan Bandung ayeuna mendapat julukan kota sampah .. ( sedih @ing )
Jadi inget jaman sma suka pulang jalan kaki dari sekitaran taman lalu lintas sampai simpang dago. Yang hilang di jalanan ini sekarang bukan bangunannya, tapi pohon-pohon rindangnya… hiks.
#21 Iya teh, menyebalkan pisan. Malah kemarin baca di Pikiran Rakyat ada pengusaha Pom Bensin yang menyuntik mati pake racun pohon yang usianya udah ratusan tahun di Jl Sunda 😦 *sakit hati*
#19 Iya, kuduna semua pada sadar yah, sebelum masalah pengelolaan TPA, dari masyarakatnya sendiri juga jangan suka buang sampah sembarangan atuh. Saya malahan pernah melihat pengendara mobil mewah lempar sampah dan minuman kaleng bekas di Jalan Asia Afrika, ampun deh ternyata cerita otak kadang-kadang letaknya di lutut itu benar adanya.
#18 Neng ditunggu atuh di Bandung. Sebelum foto-foto, buka puasa di rumah saya yuk. Hari ini menunya ayam goreng, pais peda, karedok leunca, cumi goreng tepung bumbu cabe garam, tumis kangkung, dan semur jengkol. (semur jengkol memang aneh buat buka hihihi, tapi seperti Abi bilang saus semur jengkol itu enak)
Hayang balik ka Bandung :((
#24 bandung tos heurin ku tangtung Neng 🙂
bener yah mih, besok kalau pada ngumpul lag kita jalan kaki sampe gempor :p
#27 Ke Jayagiri ya Ci..dijamin gempor
tu kannnn sayah gak di impet…
#28 Ka Jayagiri? hayu wae, lah yang bawain timbel nanti siapa kan
Photo ke arah menara masjid agung-nya bagus, teh 🙂
Kaki lima Cikapundung menyajikan banyak pilihan, salah satu favorit saya dulu adalah “martabak Pak Kumis” anu garing pisan.
Sudah lama juga tidak jalan-jalan malam hari (tanpa kendaraan) ke sekitar situ.
tuh kan ga ngajak2!! *ngambek*
maca blog na…mikin urang hoyong ka bandung deui…tos aya mereun satahunan teu ka bandung…hikssssssss….kangen jalan2 na…
saha atuh nya nu tiasa nyulik urang….hehehehhehehe…
salam kenal teh..
ku saya we atuh nya diculikna, salam kenal sawalerna
eHm,,eHm,,
mBa,,
sayah nIh..pEngeND BangEt bLAJAR sWaL pHoToGRAPhY..
Mba,, mOw kan AJarin???
pLizz yaw mBa,,???
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnntttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaapppppppppppppppppppppppppppp
Wah luar biasa…… Damang bandung…??? Abdi ti Solo.