Dari Macao saya bergerak ke Shenzen. Bergeraknya pake bis. Masuk lagi ke imigrasi di Gong Bei, or samting laik det, tidak terlalu lama antri karena mungkin belum banyak orang yang mondar-mandir ke Shenzen pada saat itu. Cuaca panas dan terik, sedikit berangin, namun tiba-tiba bisa turun hujan. Mirip Batam. Hujan dan panasnya berganti-ganti sesuka hati. Kita menuju Lowu, dan melewati Zhu Hai. Daerah pantai yang indah dengan patung Dewi Mutiara berdiri di batuan yang menonjol di laut dekat garis pantai. Patungnya cantik ia berdiri dengan anggun (dan meliukkan pinggul) sambil menjunjung mutiara sebesar bola basket, atau bola voli, atau bola sepak. You named it dah. Untuk pinggang langsing yang indah Kho Ping Hoo menyebutnya sebagai pinggang yang mirip dengan batang Yang Liu -pohon cemara- . Mungkin ini maksudnya. Tapi saya jarang menemukan pohon cemara yang meliuk, kecuali sengaja dibuat begitu untuk jadi bonsai.
Zhu Hai terkenal dengan produksi mutiaranya, baik mutiara air tawar maupun mutiara air laut. Demikian juga dengan seafoodnya. Ada restoran yang berdiri rada ke tengah laut, yang cantik sekali, ada juga pulau kecil dengan restoran dipuncak bukitnya, yang katanya orang Jepang hobi makan disitu menikmati ikan salmon segar. Banyak juga villa-villa cantik di jalan sepanjang pantai yang menghadap ke laut. Harganya? jangan tanya. Saya lupa. Yang jelas mahal dan duit semua.
Rupa-rupanya pemerintah Cina gencar banget menggenjot segala sektor untuk meningkatkan devisa negaranya. Saya lihat banyak sekali gedung-gedung tinggi yang sedang dibangun. Banyak tulisan di papan-papan selamat datang seperti misalnya begini “We welcome you to invest in Zhu Hai”. Dukungan infrastruktur sangat mendukung poertumbuhan industri. Jalan-jalan tol sangat mulus dan lebar. Jalan tersebut sampai 6 jalur. Tol Macao – Shenzen sepanjang 180 km. Biaya tol sekitar 200 ribuan rupiah deh. Ditempuh selama sekitar dua jam perjalanan. Hiks. oh ya, jalur hijau sepanjang jalan sedap dipandang mata. Dan trotoar lebarnya menyenangkan; berpaving blok rapi teduh dengan pohon dengan daun hijau yang rindang. Sedih rasanya melihat kesejahteraan di negeri orang. Kapan yah di Indonesia bisa seperti ini.
Menurut Henry, sepuluh tahun lalu Shen Zhen tidaklah seperti ini. Pemerintah Cina menggelontorkan milyaran RMB PER HARI demi membangun jalan dan infrastruktur lain. Lahan pekerjaan menjadi terbuka lebar. Kan Tauw (bisnis) menjadi lebih baik sekarang; demikian menurut Henry. Memang penduduk tidak kaya, tapi cukuplah, asal ada lapangan pekerjaan dan tidak malas, tentu kita dapat hidup layak. Demikian katanya.
Cina mengandalkan 4 hal dalam pariwisata. Yaitu Wisata Belanja; segala macam barang terhitung sangat murah. Shen Zhen terkenal dengan barang-barang palsunya. Segala merk!. Wisata Obat; herbal dari Cina telah terkenal sejak ribuan tahun lalu dari dinasti ke dinasti. Wisata Budaya; Cina terdiri dari berbagai suku bangsa dan penuh dengan keanekaragaman budaya. Lah satu lagi wisata apa ya? kok saya lupa. Oh iya, Wisata Kuliner! lah ini yang penting kok sampai lupa. Makanan Cina terkenal enak. Nyam. Oh ya kalau Wisata Judi termasuk engga ya? Toh Macao sudah tergabung ke Cina.
Saya menginap di Hotel Century. Berlokasi tak jauh dari Hotel Shangrila dan Lowu Market. Pusat perbelanjaan murah dan barang palsu. Juga dekat dengan Stasiun MRT dan perbatasan ke Hongkong. Ke imigrasi Hongkong tinggal jalan kaki dari hotel. Malamnya saya berjalan-jalan di Lowu Market. Sekedar cuci mata. Tapi para pria lebih mirip bapaknya San Chai dibanding dengan To Ming Se. Yah nasib.
Pertamax!!!
keduax!!!
*timpuk Abi*
1 & 2 Hei hei..komen yang bener! *berkacak pinggang*
Keempatx!!!
(Pingin dikacakpinggangi juga –red)
Skrinsyut donk. Udah telanjur bikin id-skrinsyut neh ! 😀
Iya mih, kok gada skrinsut sambil main blackjack gitu? heuaheuaheauhu…
*nunggu oleh2*
ini komentar bener 😀
gile biaya tolnya segitu…
disini 6000 aja udah pada protes 😀
yah..jd ga ketemu cowo ganteng donk mih yg ky kang Demon???eh iya,makasieh ya anting2 nya… *Peyuk peyuk mamih…*
ah, ini hoax…!!!
gada foto2nya = hoax…!!
Di Lowunya belanja tas gak? ada yang fake KW bagusnya? katanya belakangan banyak dirazia jadi gak ada lagi ya? ceritain shoppingnya di lowu itu dong. Lagi plan kesono niih. pengen shoping.
kapan indonesia kayak gitu?
#11 wah saya kesana banyakan cuma lihat-lihat saja. Tas dan dompet banyak. soal kualitas ya standar lah. menurut saya pribadi sih bagusan produksi Tanggulangin atau Tajur deh.
#12. Kamu siapa?
Masak sih kita ga bisa bikin Bandung lebih baik dari Zhu Hai, Mir? Malu atuh… kan ngeunah sigana mah liat Riri ngocok kartu kalah deui di taman segitu bagus… bwakakakaka 😀
#14 Yoi, vote Aa Nata untuk Walikota Bandung!
(Nngg keheula ieu teh, nu sok eleh ngocok teh saha? eh jadi nanti mah ada asisten buat ngocok kartu ya A… *kabur mengendap-endap*)
hi Mira,
salam kenal ya.. boleh tau bus yang dari macau ke shenzen via zuhai itu bus apa atau no. berapa ya? aku juga rencana mo kesana persis dengan rute ini. Dari Macau naik bus ke shenzen (louhu) via zuhai, tp masih bingung naik bus apa, karena biasanya orang ke shenzen lewat HK, jadi agak susah dapet infonya. thanks for reply ya.. 🙂
Halo
kalau dari hongkong ke shenzen dari mana nyebrangnya n pake visa ngak ya berapa biayanya klo ada
Thx
Saya sdg di Macau dan hari ini balik ke Hongkong tapi mau nginap di causeway dimana sebelumnya nginap di kowloon. Lusa mau ke shenzhen, masuk ke shenzhen harus pakai visa. Sebelum berangkat saya urus visa via travel biayanya 600rb 5hari jadi, tapi kalo yang 3hari jadi katanya 1,2jt. Coba aja tanya ke travel2 siapa tau lebih murah.