Memprihatinkan. Memang benar. Sudah dua minggu ini saya mengalami krisis mandi. Di kompleks perumahan saya, jumlah rumahnya cuma dua puluh saja. Memiliki sumur bor yang dipakai beramai-ramai. Berhubung komplek sebelah mengeluh karena adanya komplek baru – yaitu komplek rumah yang saya tempati, katanya mengakibatkan debit air di sumur mereka menjadi berkurang, maka ada kesepakatan tidak tertulis untuk mengambil jatah air dari sumur bor di perumahan saya. Yang dua minggu lalu rupanya pengambilan air oleh mereka makin merajalela. Berhubung di rumah saya tidak memasang pompa penyedot atau apalah, toren rumah saya kebagian air hanya kalau toren pusat penuh terisi. Karena sekarang tidak pernah terisi penuh lagi, ya otomatis saya tidak kebagian air.
Seperti halnya berita-berita di koran tahun 2006 yang mengatakan bahwa pada tahun 2007 Bandung akan mengalami krisis air, ya memang demikianlah adanya. Terbukti. Bahwa air tanah dari sumur dalam sekarang hanya dapat diperoleh dari kedalaman lebih 100 meter. Sementara air permukaan kualitasnya tidak begitu baik. Heuheu, padahal butuh waktu 500 sampai dengan 600 tahun untuk mengisi kembali air tanah tersebut dari resapan ke tempat yang lebih dalam secara alami. Yah 500 tahun lagi mah saya juga udah keburu mati. Dan sebelum mati saya akan mengalami krisis air dan krisis mandi seperti ini seumur hidup.
Saya pikir apa salahnya penggunaan air permukaan juga dioptimalkan. Misalnya air dari sungai, atau sumber air lainnya. Ya memang terpaksa pakai filter. Terus sungainya juga jangan dikotorin dong. Di tempat-tempat cekungan, lembah-lembah di perbukitan kalau bisa dibuat embung, atau danau-danau buatan untuk menampung air. Bapak saya berulang-ulang bilang hidroorologi di Bandung ini sakit. Hutan-hutan digunduli. Taman kota berkurang, sementara taman perkotaan yang juga merupakan lahan terbuka, seharusnya turut berperan dalam membantu fungsi hidroorologi dalam hal penyerapan air dan mereduksi potensi banjir, kondisinya yah begitulah, seperti yang Saudara lihat, memprihatinkan bukan?.
Saya bilang sama Bapak, kalau krisis air dan saya jadi jarang mandi begini, saya ogah beli rumah mahal mahal di kota, mending saya ke tinggal di kampung saja. Berhubung Soreang dan Banjaran juga potensial banjir, saya milih tempat lain saja. Mungkin suatu saat perusahaan saya buka kantor cabang di Ciwidey atau di Gunung Sawal saya akan mengajukan mutasi untuk bekerja disana. Paling tidak saya bisa mandi di sungai atau di kolam ikan. Oya lucunya sekarang kan musim hujan, tetap saja air bersih itu tetap sulit diperoleh. Sekali-kali sih saya menampung air seember dua ember untuk mandi. Padahal kalau bisa sih saya mandi pas hujan besar saja di halaman.Pakai baju renang. Paling parah juga ditonton anak tetangga deh.
Sebetulnya kita ribut-ribut air tanah habislah, bikin sumur bor lebih dalamlah, sama sekali tidak menyelesaikan masalah. Karena masalahnya sendiri timbul dari hulunya. Dari fungsi hutan yang rusak, fungsi taman yang tidak optimal, sungai yang kotor dan mampet, danau yang dikeringkan, dan penggunaan air tanah oleh industri dan perumahan yang tidak terkendali. Sampai kapanpun kalau hal ini tidak dibenahi, siap-siap saja Bandung untuk kering di musim kemarau dan banjir di musim hujan.
jet pump bisa jd salah satu solusi (sementara)…
bandung masih dingin gak? *bandunggggg oohhh bandunggggg*
Dingin sih iya, tapi ga ada air nih..
gersang melanda
tanah Bandungku
air sungai penuh sampah
limbah industri
tettt…tettt.. tettt…tet
Akhirnya ada daerah baru yg bernama “Cisaat”.
pertengahan 90an ada suatu artikel yang menyebutkan penurunan muka air tanah di Bandung 1 meter per tahun. ini merujuk suatu penelitian yang terkait juga dengan keberadaan sumur2 bor yang diluar kontrol (tiap pabrik harusnya mempunyai jumlah sumur bor sesuai ijin). belum lagi perubahan bukaan penutupan lahan dan alih fungsi lahan di daerah resapan (misal: dago dsk atau lereng pegunungan di selatan).
wah… sang “danau purba” semakin merana tampaknya…
: )
Air. Kita butuh. Kita menyia-nyiakannya.
Kita biarkan air hujan langsung ke sungai dan menuju laut, tak kita relakan tanah menahannya untuk mengisi sumur kita.
Tanah air. Tanah. Air. Kita hanya ingat tanah?
Andaikan semua got bersih…
di tempat saya di sekitaran suci, ngebor sampe kedalaman 46meter, dan airnya teteup bau besi dan gak jernih, kata tukang ngebornya sih tunggu 2-3 minggu, tapi teteup aja dugi 6 bulan angger keneh.
ga ‘nabung’ air hujan mbak, pake sumur resapan, teorinya sih bisa buat cadangan air dikala sumur mengering 😀
Alhamdulillah, hari ini krisis mandi saya berakhir. Berkat kesepakatan penjatahan air bergiliran yang berjalan lancar dengan komplek sebelah.
mandi di rumahku aja, Mi, ato mandi di kantorku ajah? hihihiih….
ga lama laagi…..
air bakalan lebih mahal dari pada minyak…..
tinggal nunggu aj……
pengusaha air bakalan lebih kaya daripada pengusaha minyak…..
hy hy ..
cuma mw promosii ..
fs gw ..
gwpantesm@suk.surga
add iia ..
kzi testii ..
daa bageur ..
mvn ganggu ..
^mkzii
Euleuh..Euleuh.. ari gening…
Kumaha atuh.. abdi teh nuju kapikir hoyong meuli taneuh atawa imah di bandung keur pangsiun.
Ayeuna jadi kapikir deui.. bakal kasulitan ceui…
Nu keur ngarantau di kalimantan.
Dea Sumenda
Menjaga siklus hidrologi merupakan upaya yang harus dilakukan untuk mencegah krisis air. Salah satu upaya yang dapat mengimbangi adanya gangguan terhadap siklus hidrologi adalah melakukan pengelolaan air pada bagian hulu (daerah tangkapan hujan) dengan melaksanakan program reboisasi dan pengalihan aliran air.
Pengalihan aliran air, baik air permukaan maupun air tanah dapat dilakukan dengan membuat bendungan atau kanal-kanal distribusi dan pembuatan sumur resapan. “Jangan biarkan air tawar mengalir begitu saja ke Laut”. Ntar Lautnya makin dalam, daratan tenggelam, kemarau kering dan hujan banjir”.
kembalikan pajak air untuk membiayai konservasi, kalau tidak, tanggung akibatnya,
semenjak peperangan antara indonesia dengan belanda air di permukaan bumi sudah mulai tak jernih dikarnakan pertumpahan darah di mana2 dan menurut teori antara 3 sampai 5 m air dalam tanah itu mengandung air lendir antara lain mengan dung zat asam tanah.
memang uda global warming skg nie
panassssssssssssssssssssssssssssss….
penyakit mulai berjamuran….
makanan uda gak sehat…
air dah sarat…
wah wahh
bagaimana nanti??
STOP
GLOBAL WARMING!!!
AKU
sayang
HERSA….
TAPI
hersa
gak sadar kalo aku masih sayang sama dia
aku harap aku dapat kembali kepadanya
dan menjalin hubungan yang baik
layaknya anak kecil
aku senang dengan hersa
aku tak bisa lupakanmu
kau adalah cinta pertamaku sa…..
aku masih sayang sama kamu
kembalilah kepadaku
…
^^