Tempat yang sepi, indah, surga bari penyelam, dan tempat yang ideal buat bikin kulit jadi gelap serta kulit hidung pecah-pecah. Heuheu soalnya mana tahan untuk tidak nyemplung terus ke laut. Tulamben dapat dicapai dengan berkendaraan mobil sekitar 3 jam dari Bandara Ngurah Rai Denpasar. Sebetulnya bisa dicapai sekitar 2 jam atau lebih cepat sepertinya. Tiga jam itu ditambah waktu beli minuman dan makanan di Circle K, dan mencari-cari ATM di perjalanan menuju Tulamben, Karang Asem. Sepanjang perjalanan mata dipuaskan dengan menikmati pemandangan indah. Bukit-bukit dan gunung, hijaunya sawah yang memukau, laut yang biru, bangunan khas Bali yang cantik. Komplit satu paket dalam perjalanan menyusuri pantai menuju Tulamben. O ya dan sinyal Telkomsel yang tidak putus sepanjang perjalanan. Bahkan saya bilang, saking fullnya, petunjuk sinyalnya Telkomsel di handphone itu sebenarnya melewati display.
Perjalanan saya kemarin kesana adalah dibawah tekanan, paksaan, dan intimidasi yang seram dari Jowvy, anak macan hasil didikan di Telkomsel Spirit dan menjadi lebih galak dibandingkan dari pelatih manapun dari Pusdikpassus. Yang sebetulnya sih saya dengan pasrah dan senang hati mengikuti ajakannya. Siapa juga yang tidak mau nyebur di Tulamben. Sekalian bergabung dengan teman-teman di Telkomsel Bali yang sedang workshop. Rupanya perjalanan saya direstui. Tiket yang dipesan mepet saya terima pada waktunya, dan pesawat Jowvy entah kenapa delay dari Ujungpandang sehingga dia dapat duduk manis menunggu saya di bandara bersama mas Rijikan dkk dari Telkomsel Bali selama satu jam saja. Terima kasih.
Singkat cerita, Tulamben memang indah permai. Bayangkan pantai yang indah dengan batu-batu hitam hasil erupsi gunung Agung pada tahun 1963. Anginnya lembut. Lautnya biru dan sebening kaca. Gunung Agung menjulang dengan anggun terlihat dari pantai. Perahu nelayan yang bercat putih biru berjejer rapi di bibir pantai. Resort dan penginapan lengkap terdapat disana berderet beserta toko-toko penyewaan alat-alat selam. Rate penginapan disana bervariasi, yang saya temukan sih dari yang harga Rp 50.000 sampai dengan entahlah. Turis-turis tampak sangat menikmati suasana. Rasanya bangga bahwa negara kita memiliki tempat yang sangat indah untuk dikunjungi.
Untuk menyelam tidak perlu di drop dari perahu boat, tapi cukup berjalan dari pantai. Spot yang terkenal adalah tempat kapal USS Liberty tenggelam. Menurut cerita kapal cargo Amerika tersebut ditorpedo oleh kapal selam Jepang di jaman PD II. Dalam perjalanan menuju Singaraja, kapal tersebut terdampar di Tulamben. Oleh karena letusan Gunung Agung, maka kapal tersebut terdorong masuk ke kedalaman dari sekitar 5 meter ..eh berapa ya? sampai dengan 30 meter dari permukaan laut perairan Tulamben. Panjangnya sekitar 120 meter. Koral yang indah tumbuh di bangkai kapal tersebut. Saking jernih dan tenangnya air, dengan bersnorkle ria, kita dapat melihat pemandangan yang amat sangat jelas dari kapal tersebut. Ikan-ikan ratusan jenis berseliweran. Warna-warna ikan dan bentuknya amat memukau. Ada Ikan Badut, Ikan Bendera, dan entah ikan apalagi deh, itu tuh yang maen jadi Dory di Finding Nemo. Halah, banyak banget. Dengan mengambang diam-diam di atas kapal, dijamin kita malas pulang, saking asiknya menikmati suasana dan pemandangan. Air laut sangat jernih, titik-titik plankton berkilauan bercahaya oleh sinar matahari yang hangat. Dipelototi ikan Baronang membuat saya lapar. Dua kali saya bolak-balik ke tempat kapal tersebut, kemudian saya menyerah demi semangkuk mie panas.
Selain menyelam, demi melampiaskan nafsu memotretnya, Kakak Jowvy ini menculik seorang model, si cantik Ella dan memuaskan hasratnya selama berjam-jam di pantai. Dan sayapun ikut-ikutan untuk..memotret mereka berdua. Oh ya besoknya kami menginap di Villa di Seminyak. Villa yang paling indah yang pernah saya lihat dan saya tiduri dalam hidup saya. Terimakasih kepada Jowvy dan adiknya. Sungguh, terima kasih atas semuanya. Mari kita lanjutkan wisata air kita di negara kita Indonesia yang indah ini.
Eh, mao dong dipaksa-paksa diajak, diongkosin dan dikasih penginapan untuk berwisata.
*isi formulir*
jangankan jay kalo gitu mah, saya juga mau 🙂
Loh, lagi di bali juga??
Ini sekalian promosi ya teh?? Xixi.. :p
Niwatori: Udah pulang dari hari Sabtu
Mbu: Heuheu iya promosi dong
ohhh jadi sebenernya menculik seorang model yaaaa…
hahahaha
(ternyata aku di culik…)
ihh fotonya di pasang.. maluuuu
Eh iya belum minta ijin Ella ya…. mohon ijin masang poto disini ya ..
hihihi..
gpp koq..
aku juga dan dl sedikit dr flickr yaaa.. btw aku dah add flickr jd
contact ku yaaa
tuh kannnn.. gue gak diajakkkkkkkkkk 😦
pantesan gak ada dikampong…
bali…….
indonesia itu indah ya.
matakna, sayah mah mani pengen tinggal di indonesia.
naha ari temen2 mah pengen pergi dari indonesia nya.
TAPI NGGAK MAMPIR!
*BAN MAMI DARI BALI*
ikan2 di tulamben ramah2 ya. lebih ramah dari tempat laen. mereka ngedeketin para diver gitu ga takut.
3 jam ke Tulamben itu kayaknya sudah ideal kok. Kalo lebih cepat lagi bahaya, jalanannya kan kecil.
Gw kate dari sebelum berangkat juga ape kan… pasti tujuannya Tulamben.
Iya Om…saya kan baru pertama ke tempat ini. Dari bandara udah salah nyebut mulu, Tumbalen, Telamben…Tembalen. Dan yang 2 jam nyampe sana itu tim Kopassus yang ngebut pake Land Cruiser. Kalo mobil kita mah nyantei…
*cemberut*
Iya ntar diajakin deh Bunda sayang
Mau tanya donk… nginepnya di tulamben di mana?? rencananya saya dan teman teman ber 15 orang akan menginap disana next wikenn.. jadi mohon info penginapannya yach..
Makasih