Kantor kami di Batam letaknya strategis sekali, yaitu di kawasan Batam Center. Selain model gedung yang unik (entahlah gaya arsitektural apaan, saya sih engga ngerti) menempel pada gedung, satu menara yang menurut saya sih mirip minaret. Dan dari kemarin saya sudah berniat untuk naik sampai puncak bila ada kesempatan.
Dari ruangan meeting, saya dapat melihat pemandangan ke arah teluk eh selat dimana banyak ferry dan kapal-kapal kecil lainnya lalu lalang (mungkin yang lebih tepat sih hilir mudik). Kata teman sih, kalau cuaca sangat cerah, pulau Singapura dan high rise buildingnya bisa terlihat cukup jelas. Sebetulnya ini bukan kali pertama saya ke Batam, namun dulu hanya sebentar mampir untuk kemudian menyeberang ke Singapura.
Hari ini cuaca cerah. Walaupun banyak yang bilang udara disini panas, buat saya sih nyaman-nyaman saja. Tidak terlalu menyengat. Soalnya terasa angin laut yang bertiup terus. Dari jendela tampak langit sangat biru dan air laut berkilau-kilau. Akhirnya setelah selesai acara, saya bisa naik ke minaret dan motret-motret disana.
Sorenya kami pergi ke Barelang, tempat ada jembatan yang menghubungkan Batam dengan pulau lainnya. Pulau apa namanya sial sekali saya tidak sempat bertanya karena lupa. Di jalan saya ribut terus dengan Wawa karena dia tidak mengerti kenapa saya ingin pergi ke jembatan. Katanya kalau mau nongkrong di jembatan sih di Pasupati juga bisa, sementara saya tidak mengerti kenapa dia ribut terus ingin makan bakso sementara sifud bejibun disini, dan toh menurut testimoni beberapa orang tidak ada disini yang seenak Mang Dja’i atau Joko Sirod di Bandung.
Pemandangan ke Barelang menyenangkan. Ada hutan lindung untuk resapan air, lalu kami melewati bendungan yang saya sebut danau dan diralat oleh yang lain. Mereka sebut ini dam. Saya tetap sebut danau karena pada prinsipnya air seluas ini adalah danau tak peduli buatan atau alam.
Oh ya sunset di Barelang indah sekali, *menarik napas panjang*. Perahu kecil lalu lalang dari pulau ke pulau, air laut tenang dan kemilau. Jembatanpun tampaknya sangat layak untuk bungee jumping. Banyak orang pacaran disini. Semoga kalau putus mereka tidak memikirkan Barelang untuk alternatif bunuh diri.
Pulangnya setelah berbelanja kacang pistachio (disini harganya murah lho, demikian pula dengan green tea botolan, coklat, dan makanan kucing), kami makan bakso. Halah. Gagal sudah rencana saya untuk menikmati Gong Gong sekali lagi.
aduh meni resep!!! tapi setelah banyak cerita yang ditulis teteh disini, kenapa yah yang terpikir cuma si kacang pistachio ituh….enyak!!
kapan aku bisa ngerasain juga sunset di balerang yah… (kumpul-kumpul duit ahh… :p)
kesini mih, liat atlantic sunset π
jawoh banget Wes kesana mah, bukan engga mau sih *mikirin ongkos*
beli makanan kucing, Mi? buat si gumpalan bulu itu ya?
hahahhaha ampun deh…mana pic barelang bridgenya ? menghbungkan pulau batam-rempang-galang
ada kok di flickr saya π