Saya sering sekali dikomentari sodaraan sama kambing atau bahkan lebih to the point mirip kambing malahan, gara-gara kebiasaan dan kesukaan saya memakan sayuran atau lalapan mentah. Seringkali di pawon kantor atau di pantry deh buat yang engga ngerti pawon, pas acara makan siang -dan biasanya sambil nonton acara Ceriwis yo Wis-, saya sibuk memamah biak setumpuk lalapan, misalnya surawung, tespong, jotang, terong hijau, kol, kacang panjang,daun pepaya dan sarupaning lalapan lainnya mentah maupun masak yang banyak dihindari teman-teman saya (horee..jadi engga ada saingan!).
Sayang di Bandung jarang nemu reundeu, sejenis lalapan yang biasa dipetik dari gunung. O ya sewaktu mendaki Gunung Sawal di Ciamis, saya pernah dikemplang kakak sepupu karena menyebut-nyebut reundeu, katanya sih pantangan karena mengakibatkan tersesat atau hujan besar. Euleuh maenya sih?
Sewaktu tes kesehatan di kantor bulan lalu, banyak teman-teman yang tidak suka atau kurang suka sayur rata-rata memiliki tingkat kolesterol tinggi, memiliki problem dengan pencernaan, bahkan mengidap ambeien. Sementara oleh Dr Jimmy, sang dokter perusahaan, saya hanya diberi rekomendasi untuk tetap menkonsumsi sayur dan minum jus buah-buahan.. (hmmm supaya kulit tetap halus dan mulus kali). Langsung teman-teman menghubungkan kebiasaan dan pola makan saya dengan hasil tes kesehatan saya.
Saya sendiri tidak pernah melakukan diet ketat seperti beberapa teman saya lakukan, atau berpantang memakan makanan berkarbohidrat tinggi, daging, susu, dsb yang enak-enak deh. Saya memang pernah bercita-cita untuk menjadi vegetarian setelah membaca brosur di RS Advent, tapi masih saya urungkan niat itu setelah menyadari saya masih kalap bila melihat kambing guling. Namun dalam mengkonsumsi makanan berlemak selalu saya kombinasikan dengan sayuran dengan porsi yang lebih banyak. Sehari saja saya tidak menemukan sayur rasanya rindu sekali. Untung satpam di komplek perumahan saya setia menyetor daun-daunan beberapa hari sekali ke rumah. Biasanya sih bunga pepaya dan daunnya.
Jadi sebagai orang Sunda, saya tidak peduli bila disebut mirip kambing atau bersaudara dengan kambing, dan kalaupun iya saya bisa dibilang kanibal karena saya suka sate kambing, tongseng, lamb chop steak , dan rupa-rupa olahan kambing lainnya. Toh walaupun suka daun-daunan, saya belum pernah memakan daun jendela.
Untuk tetap sehat, marilah menkonsumsi sayur, engga usahlah yang dianggap berharkat atau berkasta tinggi seperti lettuce,paprika, dan broccoli, manfaatkan saja lalapan asli tanah Parahyangan. Niscaya kulit Anda pun akan halus dan mulus seperti Mojang Priangan…hihihi.
Mih.. Daun jendela itu menyehatkan juga kah?
setuju!!
adis juga suka sayur dan lalapan…
nyam nyam kriuk kriuk!!!!
sluurrpp!
Jadi hayang kicipir jeung peuteuy selong.
gigit2 kecil daun telinga, enak gak?
lea ga suka surawung mih 😦
dulu lea ga suka makan sayur, hanya jenis tertentu saja, tapi sejak hasil general check up lea ada yang jelek, beralihlah jadi pemakan sayur mayur…ternyata bagus juga yah.
pengen kulitnya sehalus kulitnya mami juga 😀
Surawung itu kemangi, kan.
Kalau soal bangsa hijau2an, gw masih milih2. Kayak daun pepaya, g doyan itu mah.
horeeeeeeeeeeeeee!!!!!!!!!
*kasih sayur mayur ke mami, berhubung aku ga begitu suka sayur*
hehehhehehe…
asiiiiiiiik
pokoknya asal si mami yang masak
enyak enyak enyak
heran sama yang gak suka sayuran..
mih bikinin sambel lagi donk ;;)
#9 Okede Qi…kemping deui hayu
kalo pas makan sayuran, saya membayangkan diri saya adalah popeye si pelaut. bukan kambing. :p
jadi pengen ke restoran vegetarian lagi, slurp …. tapi sayang yg di jl. a.yani udah tutup, gak tau pindah kemana ?
Aya nu ngartos pindah kamana ??
kalo makan yang berminyak bakalan eneq loh kalo ga pake sayur.
makannya kalo makan nasi goreng gw slalu minta sawi tambahan hehehe ga tau malu ya gw 😛
mi, saya juga gak suka makan sayur ;))
Lalapan baik dalam bentuk daun yang dipetik dari alam, maupun daun muda hasil kasih sayang orangtua daun muda yang bersangkutan… sama baiknya.
sambil makan lalapan, sambil ngeliatin daun muda.
duh. hidup memang indah.
euleuh, blogna tidak benwit frenly, lieur kena sindrom Deden..xxixixixixi.
Mangkanya wahai para adam ayo berlomba lomba cari istri Orang Sunda gampang pisan kasih makannya, modal kebon doang 😛 sok geura diabur di kebon pasti sang Istri teh sehat wal afiat geura 😛
aku paling susah makan sayur berat badan sudah 85 kg apa sih resepnya agar suka makan sayur