Suatu hari di bulan anu di tahun 2005, sewaktu saya mandi (detailnya tidak usah diceritakan) saya menemukan benjolan kecil sebesar biji jagung di bawah ketiak kanan saya. Langsung deh deg deg plas jantung saya. Saya bukan orang kagetan. Terbukti kalau ada alarm latihan kebakaran di kantor, saya sih tetap cuek nge-junk atau makan. Tapi berhubung di riwayat keluarga saya adalah notabene penderita kanker, kanker beneran bukan kantong kering, walaupun yang terakhir memang saya idap juga (terkadang malah sangat akut), jadinya saya cukup merasa harus waspada terhadap segala kemungkinan.
Untuk contoh, ibu saya mengidap kanker payudara, dan ah sudahlah, sedih ceritanya. Terus kakak sepupu saya, tahun lalu baru meninggal dunia akibat kanker rahim. Sepupu saya satu lagi, kaki kanan diamputasi sebatas paha keatas karena kanker tulang, terus ada paman yang mengidap kanker usus, dsb.
Kembali ke benjolan mencurigakan yang letaknya di bawah ketiak ini, sorenya saya langsung pergi ke tempat praktek dr Pisi Lukito di Jl. Merdeka, Bandung. Setelah obrol-obrol dan periksa-periksa, Dokter yang baik hati tersebut menyarankan benjolan mini tersebut untuk diangkat saja alias dioperasi. Dan dia meyakinkan saya kalau benjolan tersebut tidak berbahaya, at least setelah diangkat nanti bisa dipastikan lagi, benda apa eh benjolan apa itu sebenarnya. Melihat wajah dokter dan kata-katanya yang kalem, hati saya jadi tenang deh. Operasi kecil ini sedianya akan dilaksanakan di RS Kebon Jati, karena katanya kalau di RS Borromeus terlalu mahal untuk operasi kecil model begini, dan ada di tempat lain kurang bersih, dst, dst. Oke deh.
Hari Rabu, saya cuti dari kantor teriring doa dari teman-teman kantor. Saya pergi ditemani ibu saya, yang maksa ingin menemani. Katanya takut saya setres. Jam 9.00 saya sudah ready steady go, tapi dokternya belum datang. Jam 9.30 saya ganti baju operasi yang engga jelas modelnya itu, lalu masuk ke ruang operasi yang dinginnya minta ampun. Walaupun saya yakin saya engga bakalan kabur, suster-suster (ada dua orang) mengikat tangan saya. Lalu dokter datang, saya disuntik, dan lampu operasi yang gede banget kayak lampu disko dinyalakan. Terang banget dah!. Kayaknya operasi tidak memakan waktu lama, tapi saya agak pegal. Lagian saya engga berani menoleh untuk melihat kegiatan yang berlangsung, karena ngeri liat lengan saya diobok-obok pinset atau scalpel, entah lah apa namanya.
Ada dua benjolan kecil yang dikeluarkan, bentuknya putih berkantung dengan salur-salur pembuluh darah kecil. Suster menanyakan apa benjolan tersebut mau dibawa. Hah, dibawa? emang souvenir? Saya bilang buat Suster aja, sambil nyengir sumir. Kemudian Dokter memberikan info, detail teknis dan spesifikasi benjolan tersebut pada saya. Saya manggut-manggut aja deh. Biaya operasi dan obat, total jendral Rp. 1.000.000,- (plus ongkos becak pulang ke rumah).
Besoknya untuk mendramatisir keadaan saya sengaja engga masuk kantor. Hihihi..lumayan masih ada cerita saya dioperasi. Jadinya semua orang tentu maklum. Hari Jum’at saya masuk, dan seperti biasa dibombardir pertanyaan teman-teman yang mau tahu. Saya jawab iya dioperasi, iya tumor, iya tapi engga apa-apa kok, dsb. Dua orang teman saya Nining dan Didah, entah kenapa mereka selalu tahu kalau something wrong dengan ekspresi saya atau kata-kata saya, memojokkan saya dan bertanya sejujurnya saya sakit apa. Terus saya bilang “sssttt…jangan ribut ya, malu soalnya, ternyata benjolan saya itu jerawat batu, bukan tumor jinak, apalagi ganas..hihihihi”.
Satu juta saja untuk mengangkat jerawat batu. Untung dibayar kantor.
Euleuh-euleuh…
Kade ah eta panon silindris oge!
hai mamih!™
thanks god…
mamih ga kenapa2
*peluk mamih*
alhamdulillah.
tapi nanti kalo mandi pake sabun dong…
*kabur…
hwhawhahaa you really make my day… seharian baru ini ketawa guling-guling syukurlah udah ga kenapa-kenapa 🙂
HAHAHAHA….HAH!!
:d
kade… tong seueur teuing nyabun jiga jay..
*ngibrit…
Ya, semoga aja benjolan kecil ini *tunjuk2 benjolan kecil dibawah puser*, juga cuma jerawat.
*berharap*
saya punya benjolan di bawah ketiak tp klo di pegang lembek seperti lemak itu penyakit apa ya?
ko jerawat di ketiak sih…
jarang bersihin ketiak ya?..