Dendam..
Karya kakak sepupu saya, bertahun-tahun lalu, dimuat di harian PR entah hari apa tanggal berapa…
Dendam
karya : Lela Candrawulan
ataukah aku harus
mengobrak abrik langit
yang sebentar jingga
sebentar ungu
untuk mencari bulan sabit
kemudian kutikam ke dadamu
seperti engkau
mencabik-cabik hatiku
dengan panah berbisamu
Review : Ungkapan hiperbolis yang jelas-jelas mengungkapkan kemarahan luar biasa dan optimisme yang tinggi. Mengapa engga mencoba mengobrak-abrik pasar? Selain resiko tertinggi dilabrak preman pasar, kemungkinan mendapat clurit akan lebih mudah, kalau bulan sabit yang dimaksud disini adalah clurit.
Saya simpulkan, lelaki yang menyakiti hati si Teteh adalah seorang neurotik (bener teu nya nulisna?) yang jelas punya kecenderungan aneh dengan membawa-bawa panah. Atau mungkin dia pemburu gila yang lebih memilih panah daripada sumpit. Atau mungkin dia orang Kubu suku Anak Dalam. Atau orang Papua yang masih memiliki panah sebagai senjata. Atau orang Indian.
kalo ini?
betina yang kutiduri kuselimuti bara dendam tadi malam